26

129 9 2
                                    

Maklumilah aku jika ada typo terimakasih

Alissa menatap jengah orang tersebut "ekhem" Alissa berdehem untuk menunjukan jika ada orang di sini, orang tersebut pun segera mematikan Putung rokoknya "ah maaf" Alissa menggeleng bingung dengan kelakuan pria ini "jadi kamu merokok Jayden shi?" Yang di tanya sedikit kikuk "ah tidak juga, hanya beberapa kali" ujarnya sambil melihat ke arah pemandangan perkotaan

Alissa mengangguk paham "setidaknya cobalah kurangi dan berhenti stres, ya walaupun aku tau pekerjaan mu pasti sulit karena sekarang menjabat menjadi CEO" Alissa menepuk pundak Jayden dan memutuskan untuk kembali terlebih dahulu bersama temannya

Bisa ia lihat si Jeno itu bahkan sudah sampai dan berbincang bersama mingyu, dan doyoung mereka bertiga lebih terlihat seperti adik kakak, "nunna, kemari" Jeno mengisyaratkan Alissa untuk segera duduk di sebelahnya "aku membelikan ini" Jeno memberikan paper bag yang dibawanya "memangnya boleh membawa makanan dari luar?" Jeno mengangkat bahunya acuh "siapa perduli" Alissa pun dengan acuh tak acuh membuka paperbag tersebut dan memakannya, isinya goguma ppang

"Jeno-yaa nunna akan pulang, kamu membawa mobil atau bagaimana?" Jeno menatap ke arah Alissa "aku naik taksi" Alissa melemparkan kunci mobilnya "bawalah mobilnya, nunna akan pergi dengan taksi" Jeno mengerutkan keningnya bingung "nunna mau kemana?" Alissa hanya melenggang pergi tanpa berkeinginan untuk menjawab

Jeno menatap ke arah doyoung dan mingyu yang hanya di balas gelengan kepala, mereka pun tak tau Alissa harus pergi kemana

Alissa menunggu sambil menggerutu "aish kemana taksi taksi ini astaga, aku bisa telat" Alissa menoleh kesekitar namun tetap tak bisa menemukannya

Tin tin

Sebuah mobil berhenti di hadapannya, mobil yang memang tampak familiar dan ternyata memang benar pemilikNya adalah Jung Jayden, Jayden tampak menurunkan kaca mobilnya "kamu mau kemana? Aku akan mengantarkan mu" Alissa menggeleng "tak perlu Jay" Jayden kemudian menutup kembali jendelan mobilnya

Alissa pikir Jayden akan pergi begitu saja, namun salah besar ternyata Jayden keluar dan segera membukakan pintu mobilnya menyuruh Alissa untuk segera masuk

Alissa tersenyum canggung dan memilih untuk masuk, Jayden sedikit membantu masangkan seltbelt Alissa, Alissa termangu sebentar sebelum akhirnya ia menyadarkan dirinya "ah terimakasih" Jayden pun membalas tersenyum "kamu mau kemana?" Tanya Jayden sambil fokus menatap ke arah jalanan "tolong antar aku ke perusahaan yuta jayden-shi" dengan sedikit mengerutkan keningnya jaehyun pun mengangguk dan mengantarkan Alissa ke tempat yang di tuju

Sesampainya di depan gedung perusahaan Alissa pun membungkuk dan mengucapkan terimakasih dan melambaikan tangan saat mobil Jayden mulai menjauh

"Halo Yuta, aku di perusahaan mu apakah aku bisa masuk?"

"Bisa, nanti akan ku hubungi resepsionis untuk mengantarkan mu ke ruanganku" Alissa pun mengangguk dan segera masuk ke dalam gedung perusahaan milik yuta

"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya sang resepsionis ketika Alissa tampak bingung menoleh ke sana kemari "ah ya saya ingin bertemu dengan yuta-san"

"Apakah sudah ada janji sebelumnya?" Alissa mengangguk "atas nama siapa?" Tanya nya lagi "Alissa Viera aksara" resepsionis tersebut pun mengecheck nama nama yang tertera namun ia mengerutkan keningnya "tidak ada nama anda nona" namun tiba-tiba telpon berbunyi resepsionis itu pun mengangguk dan tersenyum "baik nona ayo anda sudah di tunggu oleh tua Nakamoto, saya akan mengantarkan" Alissa pun mengangguk dan mengikuti di belakang sang resepsionis

Resepsionis tersebut mengetuk pintu dan mempersilahkan Alissa untuk masuk, ia pun membungkuk dan pamit untuk pergi "yuta" yuta pun menoleh ke arah Alissa dengan kacamata yang bertengger di matanya vibesnya terlihat seperti anggota mafia, ia pun bergidik ngeri membayangkan nya, yuta mengerutkan keningnya bingung dengan tingkah Alissa "ada apa? Ayo duduk" sadar dari haluannya Alissa pun duduk "apa yang membuat mu kemari" Alissa tampak melihat interior ruangan yuta "tidak ada hanya ingin berkunjung, dan meminta sedikit bantuan"

ButlerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang