Saat ini (Yn) sudah berada di cafe miliknya dan membantu karyawannya bekerja. Meskipun memiliki karyawan, (Yn) lebih senang ikut kerja langsung bersama mereka.
"Selamat pagi mbak (Yn)"
"Pagi Lusi. Yang lain kemana?"
"Dibelakang lagi nyiapin menu hari ini"
(Yn) mengangguk dan memakai celemeknya.
"Saya bantu yang lain dulu ya"
"Iya mbak"
(Yn) beranjak dan membantu tim di dapur. Meskipun ia pemilik cafe, ia merasa tidak enak jika tidak ikut terjun langsung mengelola cafe.
Mereka bergelud dengan waktu untuk menyiapkan beberapa makanan ringan agar pengunjung tidak lama menunggu saat memesan makanan.
"Mbak"
(Yn) menoleh ke arah Lusi yang memanggilnya.
"Kenapa?"
"Minta tolong gantiin bentar di kasir. Perut aku sakit banget ini"
"Yaudah aku kedepan dulu"
(Yn) kini menggantikan posisi Lusi di kasir. Tak hanya Lusi, ia juga meminta karyawan lain untuk menganggapnya teman kerja, sehingga tidak ada perbedaan diantara mereka semua.
"Permisi, saya mau pesan"
(Yn) mendongak dan menatap seorang pria tampan di hadapannya itu.
"Silahkan"
"Ice americano 1"
"Totalnya 20 ribu. Mohon ditunggu sebentar"
(Yn) membalikkan badannya dan menyiapkan pesanan itu di meja lainnya. Sedangkan pria itu membayar minumannya dengan qris yang sudah di siapkan.
Pandangannya tertuju kepada gadis yang tengah menyiapkan pesanannya. Ia terdiam mengamati gadis itu dari belakang.
"Ini pesanannya"
"Lee (Yn)?"
(Yn) terkejut mendengar pria itu yang menyebut namanya.
"Siap--
"Mas, kalau udah gantian dong"
Pria itu terpaksa menyingkir dari meja kasir. Sedangkan (Yn) tak ingin terlalu banyak berpikir tentang pria itu.
Malam hari, (Yn) membuang sampah di samping cafe, karna karyawan lain juga tengah membersihkan bagian dalam.
"(Yn)"
(Yn) terlonjak kaget mendengar seseorang memanggilnya. Ia menoleh dan mendapati pria yang tadi pagi datang.
"Lo kenal gue?"
"Lee (Yn)"
"Lo tau dari mana?"
"Gue yang kasih kuncir rambut lo itu, gue Kim Doyoung"
Deg
(Yn) terdiam ketika mendengar nama itu.
"Maaf lo salah orang"
(Yn) beranjak dan masuk ke dalam cafenya. Siapa sangka pria itu mengikutinya sampai dalam.
"Gamungkin gue salah orang. Gue masih ingat kunciran itu--
"Kunciran ini bisa dibeli dimana aja"
"Lo gabisa bohongin gue (Yn)"
(Yn) hanya diam dan menatap kesal pria itu.
"Maaf, gue ngga kenal sama Kim Doyoung. Gue minta sekarang lo keluar dari sini atau gue panggil polisi karna lo udah buat keributan disini"
Doyoung terdiam dan memilih untuk pergi dari tempat itu. (Yn) mengepalkan kedua tangannya melihat kondisi saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Count On Me [Yn x Doyoung]
FanfictionPercaya ngga sama takdir? Kalau ternyata jodoh kalian itu teman masa kecil kalian, mau nolak atau terima aja?