Awal Kebahagiaan?🤍

67 5 0
                                    

Setelah cukup puas mengobrol, (Yn) mengantarkan Doyoung dan kedua orang tuanya keluar.

Sebelum masuk ke dalam mobil, Jia menatap (Yn) tersenyum dan memeluknya.

"Makasih ya nak, udah mau maafin kita"

"Sama-sama tante"

Jia melepaskan pelukannya dan menggenggam kedua tangan (Yn).

"Pasti berat ya? Kamu hebat karna bisa bertahan sampai sekarang"

Doyoung yang melihat ibu dan temannya itu ikut tersenyum.

"Aku kuat karna orang tua aku. Aku bisa apa tanpa mereka"

"(Yn)"

(Yn) menatap Yoomin yang ingin berbicara dengannya.

"Sebenarnya om sangat malu untuk bertemu kamu hari ini. Om malu karna kesalahan om dulu. Tapi om ngga nyangka kalau kalian mau maafin kesalahan om"

"Om, kita hanya kecewa karna om waktu itu memilih percaya sama orang lain. Tapi bukan berarti kita membenci om dan keluarga. Lagian pelaku yang sebenarnya juga udah ketangkep kan"

"Kamu sama seperti papamu dulu, gapernah menyimpan dendam sama orang lain. Papamu pasti bangga lihat kamu yang sekarang"

(Yn) hanya membalasnya dengan senyuman.

"Lain kali kamu main ke rumah ya, tante masakin makanan kesukaan kamu sama Doyoung"

"Iya tante"

"Pa, ma, kalian masuk mobil dulu aja. Ada yang mau aku omongin sama (Yn)"

Yoomin dan Jia hanya tersenyum dan beranjak masuk ke mobil. Sedangkan (Yn) menatap Doyoung bertanya-tanya.

"Mau ngomong apa?"

"Makasih udah maafin keluarga gue"

"Sama-sama. Gue juga mau bilang makasih karna udah bantu gue buktiin ini semua"

"Pasti sulit kan buat lo? Gimanapun pelakunya itu bokap mantan pacar lo"

"Lo bener. Gue masih ngga nyangka aja ternyata pelakunya selalu ada didekat gue"

"Yaudah gausah dipikirin lagi, lagian mereka pasti bakal dapetin hukuman yang pantas. Sekarang lo masuk, istirahat. Mata lo keliatan bengkak pasti habis nangis kan? Pokoknya mulai besok lo ngga ada alasan lagi buat nangis"

"Yakk,, cerewet"

Doyoung tersenyum dan menepuk kepala (Yn) pelan.

"Selamat malam"

"Malam"

Doyoung bergegas masuk ke dalam mobil. Setelah mobil keluarga Doyoung pergi, (Yn) tersenyum tipis dan masuk ke dalam.

Di ruang tamu ia melihat Nara yang masih memasang wajah kesalnya. (Yn) pun duduk di sampingnya dan menggenggam kedua tangannya.

Sedangkan Yeri dan Soobin hanya bisa menikmati camilan dan teh yang tadi disajikan.

"Bunda, kenapa sih masih kesel gitu mukanya?"

"Lagian ngapain sih kalian maafin mereka?"

"Bun, mereka ngga salah lo. Mereka cuma terlalu percaya sama omongan orang lain. Yang salah itu om Jimin bukan om Yoomin"

"Tapi tetep aja. Kalau aja waktu itu dia percaya sama mas Seokhoon pasti ngga akan kayak gini"

"Nara, udah lah itu masa lalu. Mau diungkit sampai kapanpun juga ngga akan berubah. Berapa kali sih aku bilang, ngga baik nyimpan dendam gitu"

Count On Me [Yn x Doyoung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang