Pagi harinya, Yeri terbangun lebih awal dan memasak untuk (Yn). Sedangkan (Yn) yang mencium harum wangi masakan Yeri pun terbangun.
"Lo masak apa?" tanya (Yn) dengan muka bantalnya
"Sop ayam. Udaranya lagi dingin jadi butuh yang hangat biar ngga masuk angin"
(Yn) menuangkan susu di gelas untuknya dan Yeri kemudian membawanya ke meja makan. Setelah itu ia mengambil nasi dan beberapa lauk yang sudah disiapkan Yeri ke meja makan.
"Lo hari ini ada acara?" tanya (Yn)
"Mau meeting sama klien"
Tak lama Yeri mematikan kompor dan membawa masakannya itu ke atas meja makan.
"Hubungan lo sama Seokmin gimana? Udah ada tanda-tanda lebih serius ngga?"
"Belum berani bahas itu"
"Kenapa?"
"Gue mau cari uang yang banyak dulu. 21 tahun gue numpang di rumah bunda sama ayah, gaenak kalau gue belum bisa kasih apa-apa"
Yeri tersenyum melihat sahabatnya itu.
"Orang tua lo pasti bangga ngeliat lo sekarang yang tumbuh jadi gadis cantik, mandiri, dan bertanggung jawab. Gue juga yakin bunda sama ayah lo juga bangga ngeliat lo yang sukses sama bisnis lo sekarang"
"Jangan terlalu memuji gue Yer, menurut gue itu masih belum seberapa"
"Iya, iya. Btw, gue minjem baju lo ya"
"Iya pake aja"
Setelah selesai sarapan, keduanya bergantian untuk mandi. Selesai mandi, Yeri berangkat terlebih dahulu karna takut telat. Dan (Yn) menunggu Seokmin di depan rumah.
Tin
(Yn) mengembangkan senyumnya dan segera masuk ke dalam mobil Seokmin.
"Selamat pagi sayang"
"Selamat pagi juga sayang"
"Kita langsung ke makam ya?"
"Mampir beli bunga dulu ya"
"Okey"
Seokmin menyetir mobilnya dengan standart sembari sesekali melontarkan percakapan agar suasana tidak hening.
"Mama sama papa kamu apa kabar?" tanya (Yn)
"Baik kok. Mama kangen tau sama kamu"
"Iya, aku juga kangen sama masakan mama kamu"
"Yaudah kapan-kapan aku ajak ke rumah"
"Iya"
Seokmin melirik (Yn) yang kini terdiam menatap keluar jendela mobil. Sesampainya di makam, Seokmin menggenggam tangan kiri (Yn) untuk berjalan ke pusara orang tua kekasihnya itu.
(Yn) tersenyum melihat perlakuan Seokmin saat ini. Di depan pusara orang tuanya, (Yn) meletakkan buket bunga yang tadi dibelinya.
"Hai ma, pa, aku datang. Ada Seokmin disini"
"Halo tante, om, maaf baru bisa berkunjung lagi kesini"
(Yn) mengusap kedua pusara itu dengan menahan air matanya.
"Ma, pa, aku kangen sama kalian"
'Dia datang ma, pa. Apa yang harus aku lakuin?'
(Yn) mengusap air matanya yang terjatuh itu.
"Ma, pa, sekarang aku merasa menjadi perempuan paling beruntung. Aku punya mama, papa, ayah, bunda, Yeri, dan Seokmin. Asal kalian tau, Seokmin selalu menjagaku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Count On Me [Yn x Doyoung]
FanfictionPercaya ngga sama takdir? Kalau ternyata jodoh kalian itu teman masa kecil kalian, mau nolak atau terima aja?