"Lo perempuan baik, ngga pantes Seokmin bersanding sama lo"
(Yn) menatap Doyoung yang juga tengah menatapnya.
"Lo gaperlu menilai hubungan gue sama Seokmin"
"(Yn), ngga masalah pilihan terakhir lo adalah pilihan baik atau buruk. Intinya setiap langkah yang lo jalani harus dengan ketulusan dan kejujuran. Selama lo ngga mengecewakan diri sendiri itu udah cukup"
"Terus gimana sama keluarga lo yang udah mengecewakan gue?"
(Yn) berdiri dari duduknya diikuti Doyoung yang menahan lengannya.
"Kasih gue kesempatan buat buktiin semuanya"
(Yn) melepaskan cekalan tangan Doyoung dan bergegas pulang.
Keesokan paginya, Nara dan Soobin sudah menyiapkan sarapan untuk (Yn).
"(Yn), ayo sarapan dulu"
(Yn) yang baru saja keluar kamar pun mendekat.
"Aku ngga sarapan bun. Ada evaluasi mingguan di cafe. Aku pergi dulu"
(Yn) pun beranjak menuju pintu rumah mereka.
"Kalau gitu nanti bunda bungkua aja ya terus bunda anter ke cafe kamu"
"Gausah bun"
(Yn) kemudian meninggalkan rumah dan pergi ke cafe. Nara yang melihat itu hanya bisa menghela nafas.
"Mas"
"Udah gapapa. Mungkin dia butuh waktu sendiri. Mereka punya hubungan cukup lama, ngga mudah buat mereka untuk saat ini"
(Yn) memilih pergi ke cafe menggunakan taksi. Sesampainya di cafe, ia berjalan masuk sembari melamun.
Brakk
"Awshh"
Terlalu asyik melamun (Yn) tak melihat jika lantai sedang basah karna baru saja dipel. Doyoung yang menatap (Yn) dari dalam mobil terkejut melihat (Yn) terjatuh. Namun saat hendak keluar dari mobil, seorang karyawan datang membantu (Yn).
"Mbak"
Lusi yang baru saja datang pun membantu (Yn) berdiri.
"Pelan-pelan mbak"
"Gapapa kok, aku kurang hati-hati"
"Padahal udah ada tulisan disitu, mbak mikiran apasih?"
"Gapapa, udah ayo masuk kasihan yang lain udah nungguin"
"Hati-hati"
Doyoung kemudian melajukan mobilnya dan meninggalkan cafe milik (Yn).
Sore hari, (Yn) hendak keluar cafe untuk menikmati suasana sore hari di depan cafe. Namun langkahnya terhenti di depan cafe saat melihat Yeri.
"Kenapa sama kaki lo?"
Yeri mendekati sahabatnya yang berjalan pincang itu.
"Udah putus juga ngga kasih tau gue? Harus gue sendiri yang tanya. Lo mau melampiaskan emosi di mana? Gue ajak lo pergi"
(Yn) menatap Yeri sendu dan memeluknya. Ia menangis di pelukan Yeri.
"Gapapa, kalau gitu ayo kita pulang. Udah jangan nangis lagi"
(Yn) memilih pulang ke rumah Yeri. Ia memilih tiduran di sofa milik Yeri dan kembali melamun. Yeri yang melihat sahabatnya seperti itu hanya bisa menghela nafas.
"Lo udah rebahan di sana selama satu jam. Setidaknya ngomong apa kek"
Yeri yang duduk di sofa single pun kembali menghela nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Count On Me [Yn x Doyoung]
FanfictionPercaya ngga sama takdir? Kalau ternyata jodoh kalian itu teman masa kecil kalian, mau nolak atau terima aja?