Count On Me [Yn x Doyoung]

Makan malam🌸

Malam harinya, (Yn) sudah siap untuk makan malam bersama keluarga Doyoung.

"Duh cantik banget anak bunda"

(Yn) tersenyum kepada Nara.

"Udah rapi kan bun?"

"Udah sayang. Kayak mau makan malam sama calon besan aja kamu"

"Ishh bunda"

"Jadi, kamu udah tentuin hati kamu buat Doyoung?"

"Aku mau coba kasih dia kesempatan dulu bun. Lagian aku merasa Doyoung selalu memberikan apa yang belum pernah Seokmin kasih ke aku"

"Apapun pilihan kamu, bunda harap itu yang terbaik buat kamu"

"Makasih bun. Oiya, ayah dimana?"

"Ada acara makan malam sama teman kantornya"

Tin

"Kayaknya itu Doyoung"

"Yaudah ayo bunda anter keluar"

Keduanya pun keluar rumah dan melihat Doyoung yang sudah berdiri di depan rumah.

"Malam tante"

"Malam. Doy, tante titip (Yn) ya"

"Bunda, aku bukan anak kecil"

"Ya gapapa dong"

"Iya tante. Aku pasti jagain (Yn), aku pastikan pulangnya juga selamat sampai rumah"

"Yaudah kalian buruan jalan, sebelum makin malam"

"Bunda hati-hati ya, jangan lupa kunci rumahnya sebelum ayah pulang"

"Iya"

Setelah berpamitan, keduanya pun masuk mobil untuk menuju rumah milik Doyoung.

"Lo malam ini cantik"

"Jadi, sebelumnya ngga?"

"Ha? Bukan gitu. Sebelumnya lo juga cantik, tapi malam ini lo lebih cantik dari sebelumnya"

"Emang dasar mulut buaya tuh gitu ya"

"Ishh dibilangin juga"

(Yn) hanya tertawa kecil mendengar kekesalan Doyoung itu.

"Eh, berhenti di toko buah dulu ya"

"Mau ngapain?"

"Mau jualan buah"

"Ha?"

"Plis ya Doy, lo nyebelin tau ngga. Ya gue mau beli buah buat orang tua lo"

"Ngapain?"

"Masih tanya juga?"

"Ya maksutnya ngapain lo bawa begituan? Mereka aja ngga minta"

"Ya buat sopan santun aja. Masak mereka udah ngundang gue, tapi gue gabawa apa-apa"

"Yaudah kalau itu mau lo"

"Ganteng-ganteng bloon" gumam (Yn)

"Mwo? Lo bilang gue ganteng?" tanya Doyoung dengan senang

"Pd nya muncul lagi kan. Udah lo fokus nyetir aja"

"Makasih loh udah bilang gue ganteng"

Setelah menempuh perjalanan sekitar 15 menit, keduanya sampai di kediaman Doyoung.

(Yn) menatap rumah yang sering dikunjunginya semasa kecil.

"Ternyata rumah lo masih disini"

"Lo pasti inget masa kecil kita kan?"