09.takdir

136 8 0
                                    

*
*
*
*

Setelah mengetahui pesan dari kedua saudaranya itu mahen segera pulang dan terlebih dahulu untuk pulang dan mengecek keadaan bundanya itu.

Tak selang lama dia sudah berada di kamar bundanya itu memang kini keadaan bundanya itu sangat panas dan tangannya sungguh dingin.

"Mahen.." panggil bu sania kepada anaknya itu

"Bunda..." lirih mahen

"Gimana bunda keadaan nya udah baikan belum?"

"Sudah,semuanya kemana kok cuma kamu aja?"

"Lainnya lagi pergi ngerjain kerja kelompok" jawab mahen

"Semuanya baik baik saja kan" ucap bu sania

"Iya semuanya baik baik aja"

"Yasudah" ucap bu sania dan kembali tidur

Setelah itu mahen berlanjut untuk pergi ke rumah sakit untuk melihat revano yang sudah sadar.

Dia berlari sekuat tenaga melewati koridor koridor rumah sakit yang cukup ramai.

Mahen melihat dari kejauhan ruangan milik revano yang jendra,justin,haidar yang tengah duduk.

Kenapa mereka tidak pergi masuk?

"Kenapa kalian gk masuk?" Tanya mahen

"Mahen" panggil dokter keenan secara tiba tiba

Di ruang rapih,dan berbagai obat obatan tertata rapih di sebuah kotak dan juga 2 pria yang sedang berbincang di ruangan itu.

Pak keenan yang tiba tiba mengajak mahen berbicara dan hanya mereka berdua.

"Kenapa?"tanya mahen kepada pak keenan

"Revano sebelum nya ada punya trauma?" Tanya pak keenan

"Dulu dia pernah punya trauma karna bully"

"Bully itu terjadi mulai kelas berapa?"

" pas smp itu bully lama banget dia hampir gila gara gara itu"

"Karena penyebab kecelakaan ini dan juga kepala revano sempat terbentur membuat memori yang dulu kembali teringat di benak revano"

"Jadi,tadi revano sempat pusing kepala nya dan dia selalu teriak saat memori yang dulu kembali teringat"

"Mungkin ini akan terjadi setiap malamnya dan bila dia teriak seperti itu lagi saya akan beri kamu obat penenang"

"Kamu suntik secara perlahan"

"Apa harus di suntik?"

"Iya ini satu caranya sebelum kamu suntik lebih kamu peluk dulu agar dia lebih tenang"

Setelah itu dia keluar dari ruangan pak pak keenan dan termenung sejenak memikirkan ucapan donkter keenan.

"Re,luka lo sebanyak apa kenapa lo selalu sembunyiin sendiri kita lo anggap apa?" Ucap mahen

Haidar yang melihat mahen keluar dari ruang pak keenan dia pun bertanya tanya apa yang terjadi.

𝟕 𝐒𝐀𝐘𝐀𝐏 𝐌𝐈𝐌𝐏𝐈 [Ft.nct dream]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang