Anggota Militer Muda

6 7 0
                                    

Sejak pembicaraan hari itu Everal memutuskan untuk tidak mengungkit pasal isi kesepakatan antara Edwin dan ibunya dan memilih untuk mencari tahu sendiri nanti. Ia juga akhirnya menyetujui undangan untuk pelatihan prajurit muda di pos. Everal kemudian dibawa untuk pertama kali ke pos Utara, pos pertama yang sudah cukup mapan. Pos Utara juga merupakan pusat seluruh divisi dan regu prajurit senior yang siap tugas, tempat itu adalah tempat strategis karena memiliki kawasan lapang yang luas. Sementara pos timur adalah pos yang lebih mendalami dan bertanggung jawab atas prajurit muda, karena anak-anak akan melalui magang di sana sebelum akhirnya menjadi staff tetap.

Beberapa anak di pelatihan awal kirasan usianya sebaya dengan Everal. Mereka memulai pelatihan dengan mengikuti seluruh kelas-kelas dasar wajib. Namun Everal memiliki kondisi yang sedikit istimewa, di mana ia hanya memilih beberapa kelas dasar saja yang ia hadiri, berakhir ia hanya memilih kelas pengoperasian senjata dan tidak tertarik dengan kegiatan olah tubuh. Roland yang merupakan prajurit senior yang bertanggung jawab untuk prajurit muda di pelatihan beberapa kali membujuk Everal untuk mengambil semua kelas dasar wajib, namun Everal merasa ia sudah cukup sibuk di rumah, ia tidak ingin menyibukkan diri lagi dengan sesuatu yang tidak ia minati, lagipula itu juga ide Edwin. Dia sepertinya memiliki rencana sendiri kedepannya untuk Everal. Namun meski tidak mengikuti kelas olah fisik seni bela diri, masih ada paket latihan fisik dalam pengoperasian senjata yang wajib diambil.

Semua semakin sibuk kian waktu, Everal belum meninggalkan kebiasaannya dalam mengurus pertanian, Oleh karena itu selama tidak mengikuti pelatihan militer dia kembali ke rumah setiap hari dan tidak menetap di asrama untuk memperhatikan kebun dan ternak. Meski Sommeria sebetulnya dipusatkan untuk industri dan fasilitas umum yang lebih padat, perbatasan selatan di antara Bokana dan Gina adalah wilayah kosong yang dibatasi bukit. Mereka cukup subur untuk ditanami biji dan umbi-umbian. Uniknya meski bisa dikatakan dia yang mengurus kebun serta ternak, dirinya tidak mengklaim keduanya sebagai miliknya. Pangan yang dihasilkan oleh pertanian disumbangkan ke lumbung bersama atau aula persediaan, jika harga pasar bagus, itu akan dijual ke luar kota untuk biaya pembangunan dan fasilitas. Ini ia lakukan terus-menerus setelah Edwin menolak menerima bayaran darinya, dia bilang dia bukan pengasuh dan gajinya juga sudah cukup untuk mereka berdua. Karena dia sendiri juga tidak memiliki obsesi menjadi orang kaya dan dengan patuh ingin tinggal sederhana bersama Edwin, dia menghibahkan hampir seluruh penghasilannya untuk desa dan kota. Setelah mengetahui hal itu beberapa warga yang dekat sering kali membantunya mengurus pertanian sebagai rasa terimakasih.

Seperti itu juga setelah tahun-tahun di pelatihan kelas dasar berlalu, Everal kemudian dikenal sebagai anak desa yang aktif melakukan banyak hal, meski tidak banyak bergaul dengan anak sebayanya, Everal memiliki kemampuan bicara yang baik, dia mudah bersosialisasi dan disukai warga. Yang lebih tua sering memujinya, dia bahkan dikenal sebagai dermawan kecil yang lebih sibuk dari orang beberapa dewasa di usianya. Namun disayangkan dia tidak memiliki teman akrab selain petugas aula persediaan, Annette dan adik laki-lakinya yang juga lebih muda dari Everal. Tidak hanya di lingkungan desa, ketika perekrutan calon prajurit muda Everal juga ditinggalkan sendiri saat pelatihan mandiri, ketika orang lain berlatih berpasangan hanya ia yang duduk di tepi lapangan sambil mengencangkan busur, dia juga bukan seseorang yang berlatih dengan cara mengamati orang lain. 

Everal sering melewatkan latihan mandiri fisik, atau seni pedang, dia akan pergi ke hutan barat untuk membidik buah liar atau pergi ke perbatasan selatan untuk menikmati angin pantai. Dia hanya akan kembali jika ada yang menemukannya membolos yang kemudian akan dilaporkan ke pos utama. Ketika itu terjadi Edwin seringkali memarahinya tetapi juga meluangkan waktu untuk menemaninya berlatih. Seperti hari ini, dia mulanya hanya pergi menyusuri sungai mangrove, sampai aliran itu mengantarkannya ke muara sungai. Berjalan ke dermaga yang cukup sibuk, tidak mengira akan ada prajurit senior dari perbatasan selatan akan menangkap dan membawanya kembali ke Pos timur.

Sacrificial: Military ThreadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang