bab 7

126 13 1
                                    

Semesta terlalu bercanda, menghadirkan cinta tanpa aba-aba.
Meninggalkan luka tanpa jeda.

Hari beranjak gelap tapi Taehyung dan Jisoo masih asik saling bertukar cerita di barengi dengan tawa bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari beranjak gelap tapi Taehyung dan Jisoo masih asik saling bertukar cerita di barengi dengan tawa bahagia.
Hanya bersama Taehyung, Jisoo bisa tertawa sebebas ini melupakan semua kemelut dalam hidupnya.
Setelah puas menjajal setiap makanan yang sengaja di jual di acara festival keduanya kini sama-sama terduduk di meja salah satu stan makanan sebelum keduanya memutuskan pulang sebentar lagi.

"Wahh... Aku puas sekali, perutku rasanya akan meledak Tae." Ucap Jisoo sembari menyandarkan tubuhnya pada kursi.
Sementara sang pria hanya tersenyum menampilkan senyuman kotak khas miliknya.

"Ini minum." Taehyung menyerahkan sebotol mineral yang telah ia buka sebelumnya pada sang wanita.
Hingga Jisoo meraih botol itu dan langsung menenggaknya sebagian.

"Kau makan sudah seperti babi saja." Ledek Taehyung. Akan menjadi sesuatu yang kurang kalau lelaki itu tak meledek wanita di depannya.
Hingga menampilkan mimik kesal dari sang wanita, tapi bagian itu justru yang Taehyung sukai. Jisoo dengan ekspresi marahnya, karena hal itu justru terlihat menggemaskan.

"Kau kan yang membelikan itu semua untukku, sayangkan kalau tak aku makan." Sewot Jisoo.
Iya memang benar, sejak keduanya sampai di tempat ini, Taehyung hampir membeli semua makanan yang di jajakan kecuali makanan yang mengandung udang karena Taehyung tahu bahwa Jisoo alergi terhadap makanan laut itu.

"Siapa suruh tubuhmu semakin krempeng, apa selama aku pergi kau tak ada yang memberi makan apa?"

"Asal sekali kau kalau bicara." Kesal Jisoo.

Sang tersangka justru kian melebarkan senyumnya bahkan hampir terbahak-bahak, hal itu tentu membuat jisoo kian kesal.
Hingga mata sang wanita tak sengaja menangkap presensi yang tak asing baginya.

"Seokjin." Lirihnya, mengamati sosok yang baru saja keluar dari mobil dengan stelan kantor yang tadi pagi pria itu gunakan. Hingga tatapan keduanya bertemu, membuat Jisoo stagna sesaat sebelum banyak pertanyaan beruntun muncul di otaknya, menebak-nebak alasan apa yang membawa laki-laki itu datang ketempat seperti ini. Jisoo paham Seokjin tak suka dengan keramaian.

Sementara Taehyung menghentikan tawanya, mengikuti kemana arah pandangan Jisoo.
Disana Seokjin tengah melangkah ke arah mereka berada. Sontak keduanya sama-sama berdiri saat beberapa langkah lagi Seokjin tepat berada di depan mereka.

"Kak, ada apa?"  Dapat Jisoo lihat mimik sang pria yang terlihat menahan kesal dengan rahang mengeras dan nafas yang sedikit memburu.
Sang pria tak menjawab, ia justru menarik tangann Jisoo begitu saja tanpa peduli akan reaksi Taehyung yang masih berada diantara mereka.

"Pulang!"  Ucapnya tegas, tanpa memberi kesempatan jisoo untuk mengetahui alasannya berprilaku seperti itu.
Langkah lebarnya membuat Jisoo tak bisa mengimbangi hingga beberapa kali hampir tersandung.

Epiphany (Terbelenggu Rasa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang