bab 11

105 13 6
                                    

✉️ Kak, aku ijin makan siang bersama Taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


✉️ Kak, aku ijin makan siang bersama Taehyung.

Jisoo kembali memasukkan ponsel miliknya kedalam tas usai mengirimkan satu pesan pada kontak milik Seokjin.

"Yuk!" Panggilan dari lelaki yang tengah duduk di depan kemudi membuat Jisoo tersenyum, sebelum melangkah masuk kedalam mobil dan mendaratkan bokongnya di samping Taehyung.

"Mau ke restoran mana?" Tanya Taehyung sesaat setelah kembali mengendalikan kemudinya.

"Kamu yang ngajak makan siang mana maksa lagi, kok malah tanya aku!" Satu protes Jisoo lontarkan pada lelaki pemilik senyum kotak menawan itu.
Bibirnya sedikit mengerucut dengan pipi yang mengembung sebagai bentuk protes.

"Ya kita kan udah lama gak ketemu, apa salahnya sekarang kita makan siang bersama." Satu kalimat Taehyung jadikan balasan di sertai dengan satu kekehan.

"Baru satu Minggu Tae, sudah kubilang kan kau itu harus cari pasangan, agar tidak merepotkan ku terus. Makan siangpun harus aku temani." Sederet kalimat kembali Jisoo lontarkan hingga membuat Taehyung menggaruk telinganya sebagai bentuk ketidak nyamanan jika sang sahabat sudah mode ibu-ibu cerewet, 11 12 dengan ibunya di rumah.

"Iya nanti aku cari, dua puluh sekaligus agar kau puas." Balas Taehyung terdengar menyebalkan ditelinga Jisoo.

"Bohong! Buktinya sedari dulu kau selalu sendiri. Tak pernah tuh mengenalkan aku pada pacarmu." Ucap Jisoo enteng tanpa tahu, bahwa ia sendiri yang menjadi alasan Taehyung betah dengan kesendiriannya.

"Kau ini bawel sekali Chu, perkara makan siang saja merembet kesegala arah." Balas Taehyung.

"Emm, kita jemput teman ku dulu ya Chu?" Ucap Taehyung kemudian tak memberi kesempatan untuk Jisoo kembali mengomel.

"Teman? Siapa?"

Baru selesai dengan pertanyaannya, mobil Taehyung kini sudah menepi di area parkir sebuah boutique dengan seorang wanita cantik yang berdiri tepat di depan boutique itu menunggu mobil milik Taehyung.

"Maaf lama ya?" Ucap Taehyung setelah menurunkan kaca mobilnya, hingga membuat Jisoo menyapa dengan senyuman gadis cantik itu.

"Tidak kok." Jawab wanita yang tak lain adalah Karin.
Sebenarnya ini alasan utama Taehyung mengajak Jisoo makan siang bersama bahkan sampai harus memaksa, ibundanya memaksa ia untuk mengajak Karin makan siang hingga mau tak mau ia harus menurut dan melibatkan Jisoo demi menghindari ketidak nyamanan.

"Hai, aku Jisoo." Jisoo memperkenalkan dirinya pada Karin usai wanita itu duduk di kursi bagian belakang mobil milik Taehyung.

"Karin." Balas Karin tak kalah ramah untuk menyambut uluran tangan Jisoo.

"Ji, Karin ini teman SMP aku dan kita baru ketemu kembali beberapa hari lalu." Ucap Taehyung menjelaskan pada Jisoo hingga wanita itu mengangguk paham.

"Dan Rin, ini Jisoo sahabat aku sejak SMA sampai sekarang." Taehyung kembali menjelaskan dengan tetap fokus pada kemudinya dengan sesekali melirik kebelakang dari pantulan kaca.

Dan Karin paham, interaksi keduanya cukup menjelaskan seberapa dekat mereka berdua.
Terkadang mereka saling melempar candaan dan ejekan hingga sesekali ia terabaikan.
Karin tidak merasa sakit hati atau apapun itu, karena sedari awal ia tak mengharapkan lebih dari hubungan ia dan Taehyung. Ia cukup sadar dengan posisinya sekarang ini.
Dan satu fakta ia tahu, Taehyung bukan lah sosok pendiam ataupun si pemilik sifat dingin jika bersama dengan orang yang membuatnya nyaman, dan Jisoo sepertinya menjadi pemilik tahta tertinggi itu.
.
.
.
Baru saja mendudukkan dirinya di kursi makan restoran, handphone milik Jisoo berbunyi dengan tidak sabaran. Dilihatnya ada sekitar lima panggilan tak terjawab dari Seokjin hingga membuat ia mengerutkan kening heran.

Diantara semua panggilan itu terselip dua pesan yang menanyakan restoran yang menjadi tempat mereka makan siang, hingga lekas Jisoo mengirimkan lokasi restoran yang mereka kunjungi.

"Maaf terlambat." Baru tujuh menit yang lalu Jisoo mengirimkan pesan balasan pada Seokjin namun, lelaki itu kini sudah duduk diantara mereka dan mengabaikan raut keheranan dari Taehyung dan Jisoo maupun Karina.
Dengan nafas yang tersenggal ia meneguk begitu saja minuman yang entah milik siapa.

"Kak, a-da apa?" Jisoo bertanya untuk ketidak jelasan sikap sang suami, yang tanpa pemberitahuan apapun sudah berada di sini bersama mereka.

Seokjin mengangkat satu alisnya, sembari menatap satu persatu wajah orang-orang yang menatapnya heran. Dan ia baru sadar, ternyata kelakuan nya benar-benar tak jelas terlebih saat menyadari satu wajah yang asing baginya.

"A-ku belum makan siang juga. Jadi aku pikir aku ikut bergabung dengan kalian karena restoran ini tak jauh dari area kantor." Ucap Seokjin yang memang ada benarnya juga.

"Perkenalkan aku, Kim Seokjin SUAMI Jisoo." Seokjin memperkenalkan dirinya secara mandiri pada Karin dengan menekankan kata Suami pada kalimatnya.

"Ah aku Karin, teman Taehyung." Karin menyambut uluran tangan dari lelaki yang mengaku suami Jisoo ini.

"Ya sudah Hyung mau pesan apa, biar aku pesankan." Taehyung menyudahi suasana absurd yang terjadi tidak menjadi masalah jika Seokjin ikut bergabung bersama mereka.
.
.
.
.
Canggung, kata itulah yang lantas menggambarkan suasana makan siang ini. Suara tawa dan saling ejek yang sejak di dalam mobil sudah terdengar kini senyap menyisakan dentingan sendok dan garpu yang beradu dengan piring.
Hingga menyisakan tanda tanya besar dalam benak Karin selaku orang baru dalam lingkup ini. Ia belum tahu cerita di balik ketiga orang ini.

"Jangan!" Hingga instruksi Taehyung membuat fokus semua orang beralih padanya.

"Jisoo alergi udang." Kalimat Taehyung berlanjut, dengan maksud menghentikan Seokjin yang hendak meletakkan sepotong udang pada piring milik Jisoo.

Sementara Seokjin terlihat kecewa, alih-alih berniat memberi sedikit perhatian pada Jisoo hal itu justru membuat ia semakin terlihat sebagai suami yang buruk, hal sepenting ini pun ia tak tahu.

"Ah maaf aku tak tahu." Ucap Seokjin menarik kembali udang miliknya.
Sementara Jisoo, terlihat tak nyaman dengan situasi ini bahkan sejak tadi ia sudah kehilangan setengah selera makannya.

"Tidak apa-apa kak, aku bisa makan ini." Jisoo kemudian meraih satu potong ayam goreng sebagai pengganti udang yang tak bisa ia makan.

Apa yang terjadi, kian menambah rasa penasaran dalam benak Karin.
Ia merasa heran, Seokjin dan Jisoo adalah pasangan suami istri tapi justru keduanya terlihat begitu asing. Sedangkan Taehyung, justru lebih cocok berada di posisi itu.
Dan ia yakin, bahwa hubungan ketiganya tak sesederhana itu.

"Mau tambah lauk?" Pertanyaan Taehyung menarik Karin dari prasangkanya, hingga ia menggelengkan kepala sebagai jawaban.

"Tidak, ini sudah cukup. Terimakasih." Hingga suasana kembali hening, setiap orang sibuk dengan makan siangnya.

Sayy hello dulu sama mbak Karin yang cantikAku GK tahu ya, mbak Karin kedepannya cuma singgah atau sungguh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sayy hello dulu sama mbak Karin yang cantik
Aku GK tahu ya, mbak Karin kedepannya cuma singgah atau sungguh . Ciellah...😂

Dan buat kalian yg jinsoo siap-siap beberapa bab kedepan bakal di gempur momen mereka🥰🥰🥰

Dan satu lagi, berhubungan cerita ini ada tiga cast utama jadi jangan heran kalau momen mereka bakal selang-seling.
Oke see you in next chapter....bye🖐️

Epiphany (Terbelenggu Rasa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang