Halo hola bestiee 💅
Bagaimana kabarnya? Semoga baik yaSebelum memulai cerita aku mau makasih dulu buat kalian yang selalu menunggu cerita ini dan memberikan semangat buat author
Akhirnya ya aing tidak Hiatus lagi...🥲
Sebagai awal yang baru mari menjadi lebih akrab, kalian bisa panggil aku Livi ya, kalau tetap author juga gapapa sih, yah pokoknya terserah kalian, senyaman kalian hehewOke lanjut ke cerita
~HAPPY READING~
Alana menggenggam erat ponselnya yang menampilkan berita tentang Jake. Matanya terus menatap layar itu seakan ingin memusnahkan orang yang berada di dalam sana.
Pikirannya yang berkecamuk kembali mengingat hal-hal yang telah terjadi di hidupnya. Dimulai dari papanya yang harus mendekam di penjara, para Kakaknya yang begitu membenci dirinya, belum lagi dirinya yang dirundung di sekolah hingga sekarang harus di skors selama dua Minggu. Semua kejadian itu terlintas menyisakan rasa sakit yang menyesakkan. Namun, Alana ingat betul kehadiran Jake membuatnya kuat dan bertahan. Alana akui ia telah berharap pada hubungan persahabatan di antara mereka. Tapi melihat berita tentang Jake, entah kenapa hati Alana tak dapat terima. Harapannya seakan dihancurkan lagi setelah susah payah ia bangun kembali.
"Lagi-lagi aku dijatuhkan oleh harapan ku sendiri," lirih Alana dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
"Lana?" Bersamaan dengan panggilan itu, setetes air mata Alana jatuh dan dengan cepat ia menghapusnya.
"Iya kak, sebentar,"
Setelah mengkondisikan wajah dan senyuman palsunya, Alana pun beranjak membukakan pintu untuk Mashiho.
"Mau ikut ke kebun apel? Lisa sepertinya juga ingin ke sana,"
Alana tampak menimbang sebentar. Kemunculan Alisa di belakang Mashiho membuatnya luluh dan menyetujui ajakan tersebut.
Sesampainya di kebun apel, Alisa langsung berlarian kesana-kemari bagaikan burung yang terbang dengan bebasnya. Alana yang khawatir ikut berlari di belakang Alisa untuk menyuruhnya berhenti. Namun, sedikitpun Alisa tak mau menuruti dan terus berlari.
"Ya ampun Lisa, kenapa jadi aktif banget sih?" Alana menggerutu sebal dan duduk di pinggiran sebuah kolam.
Tak berselang lama dirinya duduk di sana, seseorang tiba-tiba ikut duduk di sebelahnya. Alana yang sebal melihat kehadiran orang tersebut hendak pergi namun terhenti saat mendengar kalimat yang diucapkannya.
"Gue udah liat berita, tentang Jake." Alana diam, sedikitpun tak ingin menjawab perkataan kakaknya, Jeongwoo.
"Lo gapapa?" Alana akhirnya berbalik menghadap Jeongwoo yang masih duduk sambil menatapnya.
"Gapapa."
"Lo udah hubungi dia? Atau biar gue yang ngomong sama dia, kalau perlu gue samperin dan kasih pelajaran buat dia,"
"Gak usah berlebihan, gak ada hal yang perlu diributin,"
"Tapi–"
"Kakak ngapain di sini? Mau ngajak Lisa pulang?"
Jeongwoo diam, menatap dalam pada netra Alana. Ia kemudian menunduk seraya berkata dengan lirih, "Gue pengen kalian berdua pulang, tapi kalau ujungnya berantem lagi. Emang ada baiknya Lo tinggal dulu rumah Bi Eun Tak."

KAMU SEDANG MEMBACA
Alana | Treasure
FanfictionKarena kebangkrutan sang papa membuat mereka terpaksa pindah ke suatu desa terpencil. Dalam kebangkrutan itu mereka kehilangan segalanya termasuk papa mereka yang harus mendekam di penjara. Alana yang begitu dimanja serta mendapatkan perlakuan lebi...