~Happy Reading~
Prank!
"SUDAH PAPA BILANG JANGAN BIARKAN ANAK GAK BERGUNA INI KELUAR! BAGAIMANA KALAU TAMU PAPA MELIHAT DIA?! MAU DI TARUH DI MANA MUKA PAPA, HAH?!!"
10 pemuda berdiri berjejer dengan kepala yang menunduk ketakutan, tubuh gemetar dan tangan yang saling bertaut gelisah. Sementara di lantai, seorang gadis terduduk menangis menatapi barisan pemuda itu dengan tatapan melas, meminta pertolongan. Tak ada yang berani beranjak, mereka semua bergeming di tempat, takut dengan sang papa yang mengamuk, melempar barang-barang kaca yang ada di hadapannya.
"Kalian ini benar-benar anak yang tidak berguna! Kenapa semua hal harus papa terus yang atur sih! Seharusnya kalian tau kegunaan masing-masing! Hah! Bikin emosi aja tiap hari,"
"Pokoknya papa gak mau tau, hal seperti ini jangan sampai terjadi lagi, jangan biarkan Alisa keluar dari kamarnya, apalagi saat ada tamu seperti tadi, mengerti?"
Tak ada sahutan yang membuat tuan Kim kembali melempar gelas kaca ke lantai dan membuat anak-anaknya kembali tersentak, ketakutan, "MENGERTI TIDAK?!" ulangnya.
"Iya, Pa." jawab 10 pemuda itu yang tak lain dan tak bukan adalah para kakak Alana.
"Kalian ini, lihat adik kalian, Lana, dia anak yang penurut dan berguna, tidak seperti kalian, menyusahkan papa setiap hari. Disuruh ini itu tidak pernah ada yang benar. Mau jadi apa sih kalian?!"
Tuan Kim menghela nafas berat melihat anak-anaknya yang kembali menjadi patung, "ah, sudahlah! Junghwan, masuk ke kamar, belajar yang benar. Papa tidak mau tau, kamu harus masuk ke SMA YG. Itu sekolah terbaik. Jeongwoo, Haruto, Doyoung, bawa Alisa ke kamarnya, setelah ini kalian juga belajar." tegasnya.
"Iya, Pa." jawab mereka berempat.
Jeongwoo dan Haruto pun memapah Alisa, membawanya ke kamar yang berada di lantai empat. Sementara Junghwan dan Doyoung langsung ke kamarnya yang berada di lantai tiga.
"Jaehyuk, Asahi, pertahankan nilai kalian. Papa akan mendaftarkan kalian di jurusan manajemen bisnis. Karena keempat kakak kalian yang akan mengurus bisnis keluarga kita nanti, papa mau kalian berdua membuat bisnis baru."
"Tapi, pa,"
"Tidak ada tapi-tapian Asahi! Jangan membantah! Buang jauh-jauh impian kamu untuk jadi pelukis atau membuat musik itu. Itu semua gak bisa menghidupi kamu!"
Jaehyuk memegang tangan Asahi, menahan kembarannya itu agar tidak membantah lagi. Ia pun menarik Asahi untuk pergi dari sana.
"Kalian berempat, bersihkan kekacauan ini, jangan sisakan serpihan beling sedikitpun! Cepat!"
Hyunsuk, Jihoon, Yoshi dan Junkyu yang sudah mendapat perintah pun mulai bergerak melaksanakan. Sementara tuan Kim kembali duduk di sofa membaca korannya dengan tenang, seakan tak terjadi apapun tadi.
Beberapa menit setelah ruang tamu itu hampir bersih, Alana pulang dengan menenteng banyak paper bag. Tuan Kim menyambut kedatangannya dengan senang.
"Bagaimana hari ini, Lana?"
"Aku udah lakuin semua yang papa bilang. Sesuai janji papa aku boleh kan ikut ekskul musik?"
"Hm, boleh," wajah Alana tetap datar, namun matanya tak dapat mengelak, terpancar kebahagiaan disana yang membuat Hyunsuk, Jihoon, Yoshi dan Junkyu yang masih ada di sana kesal melihatnya.
"Kakak lagi ngapain? Sini aku bantu, kak–"
"Mau ngapain kamu, Lana? Gak usah macam-macam, nanti tangan kamu luka. Masuk ke kamar sana!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Alana | Treasure
FanficKarena kebangkrutan sang papa membuat mereka terpaksa pindah ke suatu desa terpencil. Dalam kebangkrutan itu mereka kehilangan segalanya termasuk papa mereka yang harus mendekam di penjara. Alana yang begitu dimanja serta mendapatkan perlakuan lebi...