Chapter 13

494 73 22
                                    

✨ Happy Reading ✨

Alana kira perkataan Jake hanyalah candaan semata. Namun ternyata tidak. Jake benar-benar membawa Alana ke rumahnya setelah pulang sekolah. Alana yang malas untuk pulang ke rumah dan bertemu para kakaknya memilih ikut saja dengan ajakan Jake. Tak lupa Jake menyuruh Alana untuk meminta izin pada Hyunsuk, meskipun Alana sudah menolaknya beberapa kali.

"Izin, Ai! Sebut aja nama gue, pasti di bolehin itu."

Dengan terpaksa Alana menuruti perintah - yang lebih ke paksaan dari Jake, dan entah bagaimana Hyunsuk benar-benar mengizinkannya dengan syarat Alana sudah harus berada di rumah pada jam 9 malam.

Wow! Alana cukup terkejut. Itu merupakan hal besar yang tak pernah Alana duga-duga dari seorang Hyunsuk.

"Rumah Lo beneran kosong, Jake?"

Alana menatap sekeliling di dalam rumah Jake. Tak seperti sebelumnya saat ia datang, kali ini tak ada satupun pelayan yang berlalu lalang. Sepertinya memang tidak ada orang di sini selain mereka berdua.

Jake yang berjalan di depan tiba-tiba berbalik ke arah Alana dengan menyunggingkan senyuman nakalnya, tak lupa alisnya ia naik turunkan. Sungguh! Alana benci sekali dengan Jake yang jahil dan menjengkelkan seperti ini.

"Kenapa? Lo mau mulai sekarang? Mau di sini atau di kamar gue?"

"Gue pulang ya, Jake!" Alana meninggikan suaranya. Kakinya sudah bersiap melangkah mundur, hendak pergi dari sana.

Sementara Jake justru tertawa terpingkal-pingkal. Ia sampai membungkuk sambil memegangi perutnya.

"Just calm down, baby girl," ujar Jake dengan sisa tawanya, "maksud gue Lo mau makan di mana? Di ruang tamu ini atau di kamar gue? Lo mikir kemana, sih? Gila Lo!"

Alana semakin kesal. Ia maju dan melayangkan tinjunya yang tak seberapa bagi Jake.

"Lo yang ngomong nya ambigu, bangsat! Otak Lo tuh kotor!"

Jake kembali tertawa melihat kemarahan Alana. Mengganggu Alana memang menyenangkan baginya, mungkin mengganggu Alana sudah menjadi hobi Jake sekarang.

"Gue gak ambigu ya, Ai. Otak Lo tuh yang kemana-mana. Udah, ayo ke dapur, gue masakin mie."

Jake segera menarik tangan Alana dan membawanya ke dapur untuk memasak mie bersama.

Selesai dengan acara masak-memasak itu, mereka memilih makan di lantai atas, tepatnya di balkon rumah Jake yang sudah tersedia meja dan kursi untuk bersantai di sana.

Jake yang pertama kali menyeruput mie nya, ia kemudian terbelalak, menepuk tangannya sekali lalu menunjuk-nunjuk mangkuk mie nya. Lucu sekali.

"Wah! Chef Juna aja kalah ini, enakan juga mie gue!"

Alana hanya memutar matanya malas. Sudah tak heran dengan kehebohan Jake. Padahal ini hanya mie instan yang rasanya akan tetap sama.

Seusai menghabiskan makanan, mereka masih tampak betah duduk di sana sembari melihat jalanan yang padat dengan kendaraan berlalu-lalang.

"Ai, Lo beneran gak mau tinggal di sini aja? Gue serius tau,"

Alana menautkan alisnya, sedetik kemudian menoleh pada Jake yang ikutan melihat ke arahnya. Alana lalu kembali menatap ke jalanan.

"Makasih tawarannya, tapi maaf gue gak bisa ninggalin Alisa,"

Mereka kembali diam hingga suara notifikasi menandakan pesan masuk terdengar dari ponsel Alana.

Unknown number

|Al, ini nomor gue
|Ruby
|Jangan lupa save ya

Alana | Treasure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang