Chapter 8

1K 118 69
                                    

Disclaimer‼️

Chapter ini mengandung adegan kekerasan yang mungkin dapat men-triger atau mungkin membuat kalian gak nyaman. Jadi, author mohon maaf sebelumnya 🙏🙏

Kalau emang gak nyaman, gak usah lanjut baca ya, mending nonton shining solo season 2 🌝

Lagu di chapter ini: Bazzi - I Don't think I'm okay

Fyi dikit, author tau lagu ini karena di cover sama Jake enhypen 😁

Chapter ini juga belum di revisi, jadi kalau ada typo tolong di kasih tau ya.

Sekian terima Paduka Jeongwoo 🐺

~Happy Reading~


Alisa mengayuh laju sepedanya, membelah jalanan desa yang hanya diterangi lampu jalan. Hatinya sedang resah mengingat ponselnya yang terus berbunyi menandakan pesan masuk dari para kakaknya. Sementara itu, Alana yang duduk di kursi belakang tidak mengetahui apapun. Ia hanya menikmati terpaan angin malam yang berhembus lembut meniup rambut-rambutnya.

Alana terbawa suasana, ia mulai memejamkan mata, bibirnya mulai menyanyikan lagu yang saat ini terlintas di benaknya. Lagu yang memiliki lirik cukup relate dengan keadaannya.

"Ooh, I don't think I'm okay... Ooh, I don't think I'm okay, 'kay... It feels so good to say... I, I don't think I'm okay.. And that's okay..."

"...Time is moving faster, it isn't slowing down.. I miss being a kid, I miss the way the thunder sounds, sounds... Ooh, maybe it's my dream that killed my self esteem. Got so good at being someone else.. Maybe I lost myself... In the search of your acceptance..."

Nyanyian Alana terhenti saat menyadari laju sepeda yang dinaikinya semakin bertambah, padahal rumah mereka sudah tampak di depan sana. Alana juga merasa sepedanya mulai oleng, hilang keseimbangan, Alana pun menepuk pundak Alisa dengan panik.

"Pelan-pelan, Lisa!" teriaknya, melupakan Alisa yang tak akan mungkin mendengar.

Alisa mulai bersuara panik, begitupun Alana yang berteriak ketakutan. Jika sepeda ini tak berhenti juga, dapat dipastikan mereka akan menabrak mobil Hyunsuk yang terparkir di depan sana. Dalam kepanikan itu, Alana memeluk Alisa dan menjatuhkan tubuh mereka bersama ke jalanan. Luka lecet tentu mereka dapatkan, apalagi Alana yang melindungi tubuh Alisa dengan memeluknya.

BRAK!!

Seperti perkiraan Alana, sepeda itu tepat menabrak bagian belakang mobil Hyunsuk, bahkan hingga penyok dan kacanya retak. Entah bagaimana nasib mereka jika masih berada di atas sepeda itu, mungkin bisa lebih parah.

Suara benda yang bertabrakan itu mengundang semua kakak Alana keluar. Wajah panik dan terkejut tentu menjadi ekspresi mereka saat ini. Apalagi ketika melihat Alisa yang membersihkan debu dari luka yang ada di sikunya.

"Lisa!" teriak Junkyu.

Beberapa dari mereka menghampiri Alisa dan Alana, kecuali dua orang kakak tertua yang meratapi bagian mobil yang penyok. Alana memperhatikan kedua kakaknya itu, ia tak mempedulikan Jeongwoo yang terus menanyakan keadaannya, fokusnya hanya tertuju pada Hyunsuk dan Jihoon di depan sana. Alana ingat betul percakapan antara Hyunsuk dan Jihoon yang ingin menjual mobil itu demi membayar kuliah kakak-kakaknya yang lain. Memang ini bukan salahnya, namun rasa bersalah kian membuncah di hati Alana. Perlahan Alana berjalan menghampiri Hyunsuk, menarik pelan ujung lengan baju kakak tertuanya itu.

Alana | Treasure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang