TGtB (05)

1.4K 149 1
                                    

Selamat Membaca!
|

|

|

|

"Ke-kenapa bun," ucapnya dengan suara serak khas bangun tidur langsung meraih gelas di nakas yang baru dibawa Shani tadi.

"Maaf ya, bunda gak bermaksud buat bangunin kamu," ujar Shani. Revan hanya mengangguk.

"Ini udah jam berapa sih, huamm" ucap Revan sambil menguap.

"Baru jam 5 sayang, kemarin pergi kemana?" tanya Shani hati-hati.

"Mmm, gak tau" balas Revan bergelayut manja di lengan Shani.

"Bun.."

"Kenapa?" Revan menggeleng, dia ragu untuk mengatakan yang sebenarnya.

"Revan hari ini sekolah ya, bosen dirumah terus," ucapnya mengalihkan pembicaraan. Shani menyadari hal itu tapi lebih milih diam saja.

"Kamu udah fit beneran atau belum, nanti kalo kenapa-kenapa di sekolah gimana?"

"Aku udah beneran sehat bun, boleh ya pleaseee"

"Huft, yaudah iya tapi bawa bekel dari rumah ya jangan makan makanan kantin dulu"

"Yeayy makasih bunda, kalo gitu Revan mau siap-siap," ucap Revan mencium pipi Shani, habis itu berlari ke kamar mandi.

"Akhirnya gue sekolah juga keren banget dah, dulu juga pake celana tapi cuma buat berangkat dan pulangnya aja karna pake moge. Sekarang gue gak perlu repot lagi dah," ucapnya sendiri di depan cermin sambil menyibakkan rambutnya ke atas.

"Kayaknya bakal gampang deh punya pacar kalo tampilan gue kayak gini, gue rubah dikit gak papa lah ya biar lebih misterius. Tapi gue normal kan kalo suka ke cwe, masa iya harus suka ke cwo yang ada main pedang," lanjutnya.

Shani menyiapkan keperluan Revan, setelah semuanya siap ia keluar untuk membangunkan yang lain. Nyatanya mereka udah pada bangun dan telah siap di meja makan. Masih jam segini udah pada rapi, dibiasakan ngobrol dulu sebelum berangkat beraktivitas.

"Bunda habis dari mana?" tanya Zean.

"Kamar Revan," jawab Shani.

"Udah pulang bun?" tanya Gracio. Belum sempat Shani menjawab anaknya udah turun duluan.

"Selamat pagi," sapa Revan menuruni tangga.

"Pagii," balas mereka.

"Eits kok pake seragam, emang udah sembuh," ujar Zean.

"Udah dong, ayo sarapan aku belum makan," ucap Revan.

"Lah semalam gak makan bang?" tanya Chris.

"Enggak," Mereka tak lagi bertanya lebih jauh mengenai kemarin yang tiba-tiba pergi. Takut membuat suasana hatinya memburuk.

Skip sekolah...

Hari ini sibling Aditama berangkat bareng, lalu keluar dari mobil secara bersamaan. Zean dan Chris dengan tampang coolnya seperti biasa, sementara Revan membuat siswa-siswi heboh di pagi hari. Tas hanya ditaruh dibahu sebelah kiri, kacamata hitam yang bertengger di hidung, tangan yang dimasukkan ke saku.

"Itu Revan weh makin cakep aja"

"Calon imamku"

"Ngarep lo"

Masih banyak lagi kata-kata yang keluar dari mulut mereka. Membuat Revan biasa aja, saat dia masih ditubuhnya udah sering jadi ya gitu deh. Zean mengajak kedua adiknya pergi ke kelas. Selisih mereka tuh 1 tahun tapi dimasukkan ke kelas yang sama.

Transmigrasi Girl to BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang