TGtB (09)

1.1K 148 4
                                    

Selamat Membaca!
|
|

|
|

Kurang dari 10 menit, Revan telah sampai di garasi mansion. Hanya terhalang 2 rumah dari rumah cwe itu. Revan masuk dan mendapati mereka yang sedang berkumpul di ruang keluarga.

"SPADAAAAA! REVAN PULANG, INI PESANANNYA!" ucapnya berteriak, tentunya mengagetkan mereka yang sedang ngobrol santai.

"Bukannya masuk itu salam malah teriak-teriak," ucap Kinal sambil menarik telinganya.

"Am-ampun mah, gak lagi-lagi deh," katanya sembari mengusap telinganya sendiri yang merah.

"Gak mamah gak cwe tadi hobi banget mukul, emangnya gue ini samsak apa yang bisa dipukul setiap saat," keluhnya lirih.

Skip...

"Apaan sih lo pake mau bongkar aib gue," ucap Mira hampir dibuat malu.

"Lagian pada kagak percaya kalau gue Reva. Satu-satunya kejadian yang bikin lo percaya, ya pas waktu selesai olahraga," balas Revan menyunggingkan senyumnya.

"Ya tapi nggak yang itu juga kali. Cuma kita bertiga doang yang tau kalau gue pernah mencret  di celana saking gak bisa nahan," ucap Mira.

"Dan sekarang lo malah bongkar disini, nih para readers tau hahaha.." ucap Revan tertawa lalu berlari menghindar.

"Kurang ajar lo Rev.." ucap Mira berlari mengejarnya. Sementara Raisha memutar bola matanya malas tetapi dia juga ikutan berlari mengejar Mira. Kembali menikmati momen, setelah di prank mati oleh sahabat sendiri.

Padahal jam sudah menunjukkan pukul 10 malam tapi mereka bertiga masih aktif. Revan bersembunyi di belakang sang mamah. Didepan Kinal ada Mira dan Raisha yang tengah mengatur nafasnya, karena capek berlari.

"Kenapa main kejar-kejaran sih?" tanya Kinal dibuat bingung oleh ketiganya.

"Gak tau mereka tiba-tiba kejar aku," adunya.

"Mana ada, lo nya aja nyebelin," balas Mira dengan garangnya. Revan sebisa mungkin terus menghindar, kalau sampai terkena gamparan maha dahsyatnya itu bisa-bisa ia pingsan ditempat.

"Hadeuhh udah pindah tubuh masih aja kamu tuh.." ucap Kinal gemas sampai mencubit pinggang anaknya.

"Aduhh mah kok Revan dicubit sih, bundaa.." ucapnya beralih mengadu pada Shani.

"Udah udah sana pada tidur, besok pada mau ikut nggak?" ujar Shani yang juga ingin mencubit pipinya namun dengan cepat menghindar.

"Bunda jangan ikut-ikutan dong nanti badan Revan sakit semua. Btw, besok mau kemana?" tanyanya bersemangat.

"Kamu gak perlu tau, sana tidur," titah Shani.

"Ishh nyebelin," balas Revan menghentak hentakan kakinya. "Lo berdua tidur sama gue aja," ucapnya mengedipkan sebelah alisnya.

"Ogah banget, yang ada nanti lo apa-apain kita berdua," tolak Raisha bergidik ngeri.

"Punya Revan bagus loh barangnya, kalian berdua gak mau cobain," ucapnya senyum menggoda.

"Hus! Revan ngomongnya," ujar Kinal geram sendiri. Omongannya sangat tidak bisa dijaga.

"Peace mah, bang Ken tidur bareng yok dah lama nih gak itu.." katanya terdengar aneh di telinga mereka.

"Revan, sekali lagi kamu gitu. Mamah potong lagi itu punya kamu," ucap Kinal mengelus dada.

"Gak papa mah, punyaku masih panjang kok mana berurat lagi," ucap Revan tertawa, geli sendiri. Habis itu ia berlari ke kamar takut kena amukan sang mamah.

Transmigrasi Girl to BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang