Kejadian itu sudah tertinggal 1 bulan. Hang sudah hidup bahagia dan sangat tercukupi sebagai anak angkat keluarga Ma. Meski hanya tinggal berdua bersama kakak angkatnya yaitu Ma Jiaqi. Karena ayah dari Ma Jiaqi harus mengurus perusahaannya yang ada di New York.
Bukan bermaksud meninggalkan Qihan. Tapi ini peluang emas untuk Hang hidup lebih baik. Hang juga berjanji secepatnya akan membawa Qihan-nya ke Shanghai juga.
"Hang, ayo turun. Kita sarapan!"
Seru Jiaqi.Hang menyahut lalu dengan penampilan siap pergi ke sekolah turun ke lantai 1.
Jiaqi sudah duduk rapi di meja makan. Jiaqi kelihatan lebih tampan dengan kemeja klasik berwarana coklat susunya.Para pelayan sibuk lalu lalang menyiapkan banyak hidangan lezat.
"Bagaimana teman-temanmu di sekolah?" Tanya Jiaqi memulai obrolan ringan pagi ini.
Hang mengacungkan ibu jarinya tinggi-tinggi. Mulutnya tidak bisa menjawab karena penuh dengan makanan.
"Bagaimana jika besok kita menjemput adikmu ke Chongqing? Itu misi mu pekan ini bukan?"
"Uhuk! Uhuk!" Hang tersedak brutal.
Jiaqi ikut panik. Dengan cekatan Jiaqi memberikan segelas air putih untuk adik angkatnya yang rupawan itu.Hang berdiri antusias.
"Kenapa kamu tahu ge?!"
Jiaqi tersenyum kecil melihat ekspresi yang Hang tunjukkan.
"Zhenyuan yang memberitahuku"
Mata Hang terbelalak.
"Ini pasti ulah Ji sialan itu!" Gumam Hang.
- I do not believe you -
"Zhang Ji!"
Hang mencoba menyamai langkah Ji. Tapi koridor ramai, membuat Hang susah bergerak. Bahkan Ji saja tidak mendengar panggilannya tadi.
Buk!
Seseorang tak sengaja menabrak Hang. Hang terjatuh, sikutnya lecet terkena dinding.
"Ahh!" Hang meringis kesakitan.
Siswa yang menabraknya tadi mengulurkan tangan. Siswa itu adalah Huang Shuo. Hang menepisnya kasar. Kemudian pergi ke kelas begitu saja.
Huft... sudah 2 orang yang merusak pagi indah milik Hang.
"Hai Hang! Kenapa murung?"
Tanya Ji setelah mendapati temannya itu dalam keadaan mood yang buruk."Diamlah. Kau juga, kenapa kau memberitahu misi ku kepada Jiaqi-ge?"
Ji tersenyum kikuk. Tangannya menggaruk kepala yang tak gatal.
"Bukannya itu lebih bagus. Lagipun aku memberitahu sepupuku bukan gege mu"
Hang merotasikan bola matanya malas.
"Tapi Zhenyuan-ge memberitahu gege ku" ujar Hang masih dengan wajahnya yang ditekuk.
Ji kembali tersenyum. Kemudian mengeluarkan satu kaleng soda.
Mengulurkan tangannya ke teman sebangkunya."Kau mau Hang?"
Hang menggeleng. Ini masih sangat pagi untuk meminum soda.
"Yasudah kalau begitu. Huang Shuo kamu mau?" Ji berjalan ke bangku paling depan.
Mata Hang memelotot.
"Zeyu. Kenapa anak itu ada di kelas ini?" Bisik Hang pada Zeyu yang baru datang.
"Dia hanya mampir menemui Jiaxin"
Hang mengangguk. Rasanya begitu tenang tahu Shuo tidak sekelas dengannya. Tadi Hang kira Shuo pindah kelas.
"Ada apa? Kamu cemburu melihatnya berdua bersama Jiaxin?" Tanya Zeyu asal.
"Apa-apaan Zey!. Aku bahkan tidak mengenalinya" Bertambah lagi seorang yang merusak pagi indah Hang.
"Benarkah? Lalu kenapa aku sering mendengar Jiaxin membicarakanmu dengan serius bersama Shuo?"
Zeyu kembali bertanya. Bahkan anak itu belum melepas ranselnya.
"Aku tidak tahu. Mungkin kau salah dengar Zey"
"Aku rasa tidak..."
"Apakah dia mengenaliku?" Hati kecil Hang berucap.
-To be continued-
Hai guys!
Ada yang bisa tebak kenapa Jiaxin sering ngomongin Hang? Author juga tidak tahu. Hari ini double up karena 2 Minggu kedepan author ga bisa up:(
Dibantu vote nya...
Xiexie!Rabu. 17 April 2024

KAMU SEDANG MEMBACA
I do not believe you
FanficDeng Jiaxin dan Zuo Hang. Dua sahabat kecil yang akrab, hingga suatu ketika Deng Jiaxin merusak masa kecil Zuo Hang, hingga Zuo Hang tidak bisa mengingatnya