18. Pergi dari rumah

587 36 1
                                    

Lisa menyeringit kesal kala melihat ada seseorang yang duduk di bangkunya tanpa permisi dan Rose tidak mengusir nya.

"Lisa, dia teman ku dari Australia dan akan sekolah disini sampai pekerjaan ayahnya sele--"

"To the points."

"Bolehkah dia duduk disini?" Tanya Rose takut-takut, Lisa menatap datar ke bangkunya lalu pergi dari sana dan memilih duduk di belakang Mingyu.

"Teman mu tidak apa-apa Rosie?" Tanya orang itu dan Rose mengangguk lalu mereka mengobrol Kembali.

Lisa bersyukur bahu Mingyu sangat lebar jadi membuatnya bisa tidur maupun memainkan Handphone.

"Jangan kasih tau guru kalo aku tidur maupun tidak menyimak penjelasan nya." Kata Lisa kepada Mingyu dan sang empu mengangguk.

🤍

"Cucu Kakek!" Kakek dari pihak ibu datang ke rumah hari ini, Lisa tentu saja tidak latihan hari ini.

"Harabeoji! Kapan datangnya? Lisa tidak tau kapan Harabeoji datang." Kata Lisa lalu memeluk Kakeknya
"Tentu saja ini suprise." Jawabannya
"Nenek tidak di peluk ini?"

"Tentu saja Nenek akan mendapatkan pelukan sayang dari Lisa!" Lisa segera memeluk Neneknya erat.

"Ayo makan malam sudah siap!" Panggil Jisoo dan Lisa pamit untuk berganti pakaian.

Lisa pulang malam karena ada kerja kelompok di sekolah yang mengharuskan dirinya mau tak mau ikut mengerjakan juga. Ijin? Orang tuanya saja tidak peduli.

"Kenapa pulang malam sekali nak?" Tanya Kakek
"Aku sedang banyak tugas juga tadi kerja kelompok." Keluh Lisa sambil tersenyum

"Sebentar lagi lulus jadi harus semangat." Ucap Kakek ikut tersenyum.

"Shin Hye, bisakah buatkan aku jahe hangat?" Tanya Sang Nenek dan dengan sigap Shin Hye segera membuat kannya.

"Makan yang banyak Cucu Kakek."

🤍

Lisa mengigit kukunya khawatir, baru saja Sang ibu mengirim pesan untuk segera latihan kembali dan Lisa sebenarnya ada tugas makalah yang dikumpulkan Lusa.

Apakah waktunya akan sampai saat deadline nanti?

Lisa segera mengetik balasan tapi Shin Hye menelponnya. Pasti kalian sudah tau apa yang Shin Hye katakan bukan? Lisa di paksa untuk latihan kembali.

"B-baik Eomma, Lisa akan latihan hari ini." Jawab Lisa menahan Isak tangisnya.

Jika boleh Jujur, dirinya kurang pandai dalam hal olahraga Air ini. Dulu Lisa mempunyai semangat yang tinggi tapi di hancurkan oleh Ken sang pelatih dan paksaan Orang tuanya.

Lagi lagi karena Perbedaan antara dirinya dan Sang Kakak. Bolehkah Lisa berkembang dengan caranya sendiri? Tanpa ada Kata perbedaan itu?

Bukan perbedaan tapi di beda-bedakan.

"Aku lelah."

Gadis dengan baju Putih disana menyaksikan bagaimana tangisan Lisa terdengar di Rooftop itu. Sendirian.

Tangisan itu begitu pilu membuat Gadis yang menyaksikannya ikut sakit, seolah dirinya yang ada di posisi itu.

Jiwa yang bersedih Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang