19. Stay with me?

721 46 0
                                    

Seorang gadis berlari tergesa-gesa dengan seragam sekolah masih melekat di tubuhnya. Dirinya berlari dari sekolah menuju rumah sakit karena mendengar kabar bahwa salah satu keluarga nya masuk Rumah sakit.

Gadis itu sudah bertanya ke resepsionis dan Sang Resepsionis segera memberikan nomer ruangan yang dia tanyakan.

"Kakek!"

"Astaga Lisa! Kau jangan berlarian seperti itu." Kata Sang Kakek khawatir
"Bagaimana tidak khawatir jika Kakek baru saja terjatuh dari tangga? Aku khawatir sekali." Kata Lisa sambil menatap khawatir sang Kakek

"Aku baik-baik saja Lisa, jangan Khawatir seperti itu." Ucap nya menenangkan
"Besok aku enggak sekolah aja." Kata Lisa

"Kenapa? Sekolah saja." Kata Sang Kakek sambil mengelap keringat Lisa
"Aku akan jaga Kakek dan bersih-bersih rumah." Kata Lisa
"Tidak perlu, kau harus sekolah? Oke? Okey!"

Lisa menghela nafas berat dan menuruti perkataan Sang kakek.
"Nanti kita ke makam ya, bawa bunga juga."
"Nanti Lisa aja yang beli." Kata Lisa sambil tersenyum
"Iya pakek uan--"

"Aniyo! Pakai uang Lisa saja." Kata Lisa sambil tersenyum
"Baiklah."

Sudah 2 bulan Lisa tinggal bersama Sang Kakek di Jeju. Lisa juga mengambil kerja part Time, Sang Kakek juga tau. Awalnya akan marah ketika mendengar sang cucu berkerja di saat dirinya masih sekolah.

Tapi Lisa menjelaskan alasannya bahwa dirinya ingin membantu mencari uang tanpa mengandalkan uang sang Kakek juga Bibi.

Lisa juga sudah berhenti menjadi atlet karena perintah sang Kakek setelah mendengar cerita dari Lisa Sendiri.

Tentang sekolah Lisa juga dipindahkan di Jeju, sebelum pindah Rose menemui nya dan meminta maaf dan Lisa memaafkannya.

Mereka tidak lost contacts kok, Rose sesekali akan berkunjung ke Jeju sekedar membolos kesana. Sangat tidak patut di tiru.

Soal keluarga Lisa....

Lisa tidak tau kabarnya, Kakek juga melarang Lisa untuk kembali ke rumah itu bahkan semua akses untuk menghubungi keluarga itu sudah Sang Kakek ganti dengan yang baru.

"Fokus ke Ujian kelulusan mu Lisa, Kakek dan Bibi akan selalu mendukungmu."

🤍

Lisa menahan tangisannya yang akan tumpah detik itu juga, jam pulang sekolah belum berbunyi mungkin kurang 10 menit. Rasanya waktu berjalan lambat bagi Lisa.

"Permisi, Saya ingin memanggil Siswi atas Nama Choi Lalisa."

"Silahkan Bu."

Setelah mendapatkan Ijin dari Guru pengawas, Lisa menghampiri Guru yang memanggilnya tadi. Pelukan dia dapatkan ketika keluar dari Ruangan Ujian itu.

"Lisa kuat, jangan putus asa ya? Kakek Sudah tenang disana." Kata Wali kelas nya
"Terima kasih." Lisa membalas pelukan Hangat gurunya.

"Ujian mu sudah di kerjakan sampai selesai?"
"Sudah Bu."
"Kalau begitu ambil tas mu dan kita ke Rumah mu, ibu akan antarkan."

Lisa kembali ke ruangannya dan mengambil tas nya, Wali kelasnya sudah berbicara dengan guru pengawas dan di perbolehkan untuk pulang.

🤍

Tangisan sudah tak bisa di halau lagi saat sudah ada di kediaman rumah miliknya sendiri. Lisa berhamburan memeluk Sang Bibi yang duduk di dekat Peti sang ayah.

Jiwa yang bersedih Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang