13. Sejak Kapan?

385 34 5
                                    

Lisa Menatap ke arah Jennie yang kembali tidak mau memakan sup kembali.

Lisa harus berusaha membujuk dengan lembut kepada sang kakak, jika tidak sang Kakak akan kembali marah seperti kemarin. dan Lisa tidak mau kerjanya menjadi dua kali lipat hanya mengurusi Jennie yang menumpahkan sup kembali.

"Unnie, ayo makan. Kau tidak mau sembuh?" Tanya Lisa

"Aku bosan dengan sup itu? apakah tidak bisa diganti dengan sup yang lain ataupun makanan yang lain?" Tanya Jennie

"Kata dokter kamu harus mendapatkan gizi yang lebih, jadi cepatlah makan agar kau istirahat dan aku pun juga." Kata Lisa sambil tersenyum, mencoba bersabar dengan sikap sang kakak.

Tapi Jennie tetaplah Jennie. bagaimanapun anak itu tetap lah keras kepala, membuat Lisa naik darah seketika dan menaruh sup itu di nangkas dekat meja sang kakak.

Lisa Pergi begitu saja lalu masuk ke kamarnya, dirinya sudah tidak peduli mau Jennie makan ataupun tidak yang penting dirinya sudah membuatkannya.

"Nona, Saya bantu suapi ya? mungkin Nona Lisa sedang lelah jadi saya yang akan menyuapi Nona saja, Nde?" Bibi Nena.

🤍

Pagi ini, Lisa sudah rapi dengan seragam sekolahnya. dirinya turun bersiap untuk sarapan tapi di meja makan dirinya mendapati Jennie yang sudah rapi dengan pakaian kerjanya.

Lisa heran, Kakaknya ini sudah masuk kerja saja. padahal kemarin baru saja mengadu kakinya sakit kembali tapi jika Lisa lihat tidak ada darah yang mengalir.

"Bibi Nena, Aku berangkat ke sekolah dulu ya? susunya sudah aku habiskan dan aku akan diantar oleh supir."

"Iya Nona hati-hati."

Jennie melihat percakapan singkat itu hanya diam saja, dirinya jadi teringat selalu berpamitan kepada ibunya.

Lisa sudah sampai di sekolahnya dirinya lalu turun dan berpamitan kepada sang sopir untuk masuk.

Terlihat beberapa siswa terkena razia atribut yang tidak lengkap, dan Lisa langsung diperbolehkan masuk karena tribut Lisa yang lengkap.

Jika kalian bertanya Rose dan Lisa apakah sudah berbaikan? jawabannya belum sama sekali. Lisa juga tidak tahu dan juga tidak peduli, Rose mau marah hingga kiamat pun dirinya tidak peduli.

"Bolehkah, aku kembali duduk di sini?" suara seseorang membuat Lisa menoleh lalu mengangguk begitu saja dan kembali melihat lapangan yang ramai dengan siswa maupun siswi.

Rose senyum kecut mendapati Lisa mengacuhkan dirinya, Rose sudah tidak tahan untuk tidak membendung rasa rindunya kepada Lisa.

walaupun harus dirinya yang meminta maaf kepada Lisa terlebih dahulu atas apa yang dia lakukan waktu itu.

Ternyata jam pertama hingga istirahat jam kosong membuat para murid bersorak gembira.

"Ingat ya? jangan rame! nanti kena guru piket bisa habis kita satu kelas dihukum." Kata sang ketua kelas dan seluruhnya mengangguk setuju.

Lisa izin untuk tidur di ruang kesehatan dan tentu saja dibolehkan.

"Gue boleh ikut?" Tanya Rose

Tapi Lisa hanya acuh saja, segera pergi ke ruang kesehatan untuk tidur yang sudah beberapa belakangan ini menjadi kebiasaannya ketika jam kosong.

"Kalian, Belum berbaikan?" Tanya Mingyu
"Belum, Lisa jadi cuek ke aku." Kata Rose bersedih

"Gue juga gak bisa ngapa-ngapain, kalau Lisa udah begitu, berarti dia sudah menarik interaksinya dengan kita semua." Kata Mingyu

Jiwa yang bersedih Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang