🐺X🥟

1.1K 54 2
                                    

Mine

Mata sipitnya mengerjap pelan setelah terbangun dari tidur siang yang panjang, pandangannya yang sayu menatap sekitar kamar miliknya. Tangan mungilnya mengucek mata yang terasa gatal, bibir gendutnya mengerucut lucu kemudian bergetar pertanda sebentar lagi menangis.

Hiks...

Remaja berumur 15 tahun bernama Hyunjin, anak dari pengusaha terkenal bernama Jackson. Anak semata wayang Jackson bersama mendiang istrinya yang telah tiada setelah melahirkan Hyunjin.

Jackson merawat Hyunjin dengan baik, menjadi ayah sekaligus ibu untuk anak kesayangannya. Ia terkadang repot mengurus Hyunjin, lalu menyewa Baby Sitter selama ia bekerja di kantor dan bertemu rekan kerja di waktu istirahat, Jackson begitu sibuk dan gila kerja.

Semenjak umur Hyunjin 15 tahun, anak itu jarang bertemu sang papa yang selalu sibuk dan tidak bisa menemani ia bermain di rumah setelah belajar. Hyunjin homeschooling, Jackson tau anaknya adalah anak yang kurang berbaur bersama anak-anak seumurannya. Hyunjin selalu di rumah dan bermain di ruangan khusus yang dibuat oleh pekerja di Mansion atas perintah Jackson.

Anak-anak seumuran Hyunjin juga malas berteman dengan anak seperti Hyunjin, yang selalu menghindar jika diajak main dan jarang bersosialisasi dengan orang-orang sekitarnya.

Saat ini Hyunjin ditinggal oleh Jackson, entah kemana papanya pergi. Pamit pergi dari pagi hingga waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang, sementara para pelayan sibuk bekerja dan memantau Hyunjin dari layar cctv kamar Hyunjin.

"Tuan kecil terbangun!" ujar pria penjaga cctv di ruangan khusus.

Lantas para pelayan bergerak bergegas ke kamar Hyunjin, pintu kamar terbuka lebar dan berjalan menghampiri tuan muda mereka.

"Tuan kecil,"

Hyunjin beranjak duduk menatap polos para pelayan yang berada di hadapannya.

"Hiks papa..." isak tangisnya keluar kembali seraya mengucek matanya.

"Tuan besar sebentar lagi akan pulang, Tuan kecil." Pelayan yang mengerti Hyunjin mencari papanya langsung memberi jawaban.

"Tuan kecil sebaiknya makan siang dulu, makan siang sudah disiapkan, Tuan." ujar pelayan lain.

"Nda mau hiks! Mau papa hiks..." rengek Hyunjin terdengar menggemaskan.

Lalu tubuh mungilnya mencoba turun dari kasur tinggi itu, walaupun berumur 15 tahun tapi pertumbuhan Hyunjin tidak meningkat pesat seperti anak remaja biasanya.

Tubuhnya tetap terlihat mungil jika disamping orang-orang besar dan tinggi seperti papanya, para pelayan bergerak mengikuti Hyunjin yang keluar kamar dengan isakan kecilnya.

"Haruskah kita memberi kabar kepada tuan besar lagi?" tanya seorang pelayan di belakang yang juga mengikuti Hyunjin.

"Sepertinya tidak perlu, Tuan besar pasti sudah dalam perjalanan pulang setelah selesai dengan acaranya." jawab pelayan lain.

"Tuan muda selalu sensitif setelah bangun tidur. Jangan membuatnya kesal, kita ikuti saja." Pelayan lain mengangguk setuju atas penuturan pelayan tadi.

Langkah kaki kecil itu menuruti tangga tanpa alas, salah satu pelayan yang melihat nya menepuk jidat karena lupa membawa sandal tidur milik Hyunjin. Pasti setelah ini mereka dimarahi oleh Jackson karena lalai dalam bekerja.

"Aku akan kembali ke kamar tuan kecil, sandal tidurnya tertinggal." Kemudian berbalik lagi ke ruangan yang bernuansa baby blue milik Hyunjin.

Setelah berada di lantai satu, Hyunjin berjalan tak tentu arah mencari sang papa. Suara serak karena menangis terdengar seisi Mansion, satu Baby Sitter mencoba menenangkan Hyunjin.

Cutie Jinnie [ONESHOT]✓HIATUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang