All Member X 🥟

500 24 5
                                    

Another World

Jiwa yang belum tenang, mereka masih berada di dunia manusia. Di akhirat tidak diterima begitupula di dunia tidak terima oleh Tuhan, lantas bagaimana mereka pulang ke dunia mereka sendiri?

Inilah kisah perjalanan Hyunjin bersama teman-temannya, tentang dunia lain.

~~~

Kring! Kring! Kring!

Bunyi dering jam membuat seseorang terbangun dari tidur nyenyak. Pukul 7 pagi ia dibangunkan oleh jam kesayangannya, remaja berumur 18 tahun itu bangkit dari kasur sembari mengucek matanya supaya penglihatannya jelas.

Hyunjin, anak bungsu dari keluarga Bang. Hyunjin itu anak yang manis kata kakaknya, cukup polos dan sedikit cengeng bila ada yang menjahilinya habis-habisan.

Dia punya kakak, Bang Chan. Kakak kesayangannya, kakak satu-satunya yang ia miliki. Kalau papi dan maminya sibuk bekerja di luar kota, Hyunjin selalu tidak jauh dari kakaknya.

Remaja manis itu segera mandi dan bersiap. Hari ini akan mengantarkan mami dan papinya keluar negeri, padahal dia ingin ikut mumpung libur sekolah yang panjang. Tapi kata orang tuanya lebih baik bersama kakak, karena nanti Hyunjin sendirian bila mereka sibuk bekerja.

Selesai bersiap anak itu turun dengan sweater coklat bergambar ferret dan celana pendek warna putih, dengan rambut gondrongnya yang terurai.

Hyunjin berjalan ke arah meja makan, di sana orang tua serta kakaknya sudah menunggu. Anak itu segera duduk di samping Chan, dan mengucapkan selamat pagi untuk semuanya yang juga dibalas oleh ketiga orang dewasa itu.

Selesai mereka sarapan, Hyunjin dan Chan menunggu mami dan papinya mengambil koper dan barang-barang penting di kamar.

Sembari menunggu, Chan mencolek pundak adiknya.

"Kenapa?"

"Mana kuncir nya?"

Hyunjin langsung melepaskan kuncir hitam miliknya yang selalu ia bawa, kemudian memberikannya kepada sang kakak.

"Kok gak di ikat dulu rambutnya tadi? " tanya Chan lagi usai mengikat setengah rambut adiknya.

"Jinnie selalu nggak rapi ikatnya, kakak." jawab anak itu pelan. Lalu berbalik ke arah kakaknya seraya menatap polos yang lebih tua.

Chan menjawil hidung adiknya, "masa masih gak rapi, udah sering kakak ajarin sama Jinnie." ucap Chan.

Hyunjin mengerucutkan bibirnya. "Tetap gak bisa! Nanti tangan Jinnie pegel tau!"

Jinnie, nama kesayangan orang-orang terdekatnya saat memanggil dirinya.

"Ayo, Sayang! Nanti supirnya nunggu." ujar sang mami, dengan sang papi yang mengikuti dari belakang.

"Ayo, Mi!" Hyunjin bangkit dari sofa dan memeluk lengan mami nya manja. Sementara Chan dan sang papa di belakang hanya terkekeh gemas jika Hyunjin sudah manja seperti ini.

Di dalam, semuanya sudah siap dan menuju perjalanan ke bandara. Selama di mobil Hyunjin memeluk mami nya, sesekali memainkan surai panjang wanita itu.

Cutie Jinnie [ONESHOT]✓HIATUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang