6. Trauma

22.6K 141 2
                                    

Angel tidak makan, ia hanya menatap sepiring nasi goreng yang dipesankan Bik Minah sementara Bik Minah ganti menjaga Mami, karena akhirnya yang menemani Angel adalah Angga.

"Masih gak mau makan?" geram Angga, "Atau lo mau gue makan?" ancamnya.

"Aku mau nungguin Mami," kata Angel keras kepala.

"Makan dulu, bocil. Lo keliatan pucet banget," paksa Angga.

Memang setelah mendapat kabar dari abang angkatnya, Angel langsung meluncur ke rumah sakit sendirian. Ia juga tidak sempat makan siang, bahkan tadi pagi pun dia tidak sarapan karena kepalang kesal begitu melihat Chloe datang ke rumah, dan menggamit lengan Angga dengan mesra.

"Kalau aku makan, Abang harus izinin aku ke ruangan Mami," nego Angel.

"Kan udah ada Bik Minah," ingatkan Angga.

Mata Angel sontak memicing. "Abang tuh anak kandungnya Mami lho, tapi kok kayak santai aja sih?" kesalnya, "Aku aja khawatir banget. Even kalau bisa ditukar, biar aku aja yang ngerasain sakit. Jangan Mami."

"Emang kalau khawatir harus ditunjukkin ke semua orang?" balik Angga.

Angel langsung kicep.

Angga yang duduk di hadapan Angel memajukan tubuh, menatap wajah jelita si gadis dengan serius. "Sekarang gue ngerti, kenapa Mami dan Daddy sayang banget sama lo," gumamnya pelan. "Seperti nama lo; Angel. Yang berarti malaikat. Lo kayak malaikat buat Mami dan Daddy." Angel ikut memajukan tubuh, membalas tatapan Angga. "Sekarang makan. Lo harus sehat, biar bisa urus Mami."

"Nanti, Abang," gerutu Angel dengan suara manja.

"Gak nurut gue?" Angga menaikkan satu alis.

"Gak!" timpal Angel tidak takut.

"Ke mobil yuk!" ajak Angga, bangkit dari kursi.

Angel melotot panik. "Ini masih sore dan banyak orang ya, Bang!" peringatnya, "Jadi jangan macem-macem. Lagipula kita di sini untuk Mami, kalau Abang lupa."

"Gue gak sepikun itu," tandas Angga.

"Ya udah, aku mau-"

"Oke," potong Angga, menarik pergelangan tangan Angel sampai gadis itu berdiri dari duduknya. "Gue izinin lo nungguin Mami, asal ikut gue ke mobil dulu."

"Ngapain?" pekik Angel, kembali diserang panik.

"Ayok!" Angga menyeret paksa Angel.

Angel pikir abang angkatnya minta jatah, tapi ternyata ...

Angga menyodorkan jaket miliknya. "Pakai. Baju lo kebuka banget. Gerak dikit, pentil lo keliatan," ujarnya vulgar. "Inget ya, cuma gue yang boleh liat dan nikmatin pentil lo itu." Angel melotot tapi tetap menerima jaket tersebut untuk dipakai.

"Semalem Mami gak pulang ya?" tanya Angel memulai percakapan ketika kembali masuk ke gedung rumah sakit.

"Pulang," jawab Angga. "Tapi tadi pagi buru-buru terbang ke Jerman. Udah dibilang gak usah gegabah, tapi you know lah gimana Mami." Angel mengangguk paham. "Dan awalnya gue berniat nganterin Mami, tapi setelah tahu tujuan Mami terbang ke Jerman, kayaknya gue gak perlu effort."

"Ooh, Mami mau ketemu mamanya cowok yang-"

"Lo udah ngabarin Daddy?" Tiba-tiba Angga mengalihkan topik.

Angel menggeleng. "Belum."

"Bagus." Angga mengangguk sambil mengacungkan jempol.

"Loh?" Angel bingung.

"Dia gak perlu tahu," kata Angga.

"Kenapa?" cecar Angel penasaran.

Angga tidak menjawab. Keduanya memasuki lift. Tangan Angga merangkul pinggang Angel dengan posesif, sampai gadis berambut hitam sepunggung itu terkesiap kaget. Matanya mendelik lebar. Dibalas Angga dengan kedipan singkat.

Jantung Angel berdegup tak karuan. Sial!

"Kalau Mami tanya soal Daddy, bilang aja; udah dikabari tapi dia gak respon," ujar Angga, meminta Angel untuk berbohong.

Tentu Angel tidak setuju. Selama ini hubungan Mami dan Daddy selalu baik dan harmonis. Memang Daddy kerap pergi ke luar negeri untuk mengurus bisnis. Tapi, apa pantas anak kandung mereka membuat sandiwara sekonyol ini? Angel menggeleng. "Gak. Aku gak mau."

"Harus mau, bocil!"

"Gak!"

"Lo berani sama gue?" Nada bicara Angga berubah sengit.

"Aku gak bermaksud kurang ajar sama Abang. Tapi dengan aku bohongi Mami, itu sama aja ngerusak hubungan Mami dan Daddy," tegas Angel.

"Memang hubungan mereka udah rusak sejak lama," timpal Angga. "Di depan lo aja mereka keliatan manis dan harmonis. Aslinya, Daddy itu pengkhianat. Dia selingkuhi Mami disaat Mami gak bisa kasih keturunan anak perempuan. Makanya Mami adopsi lo dan Daddy baru mau ninggalin selingkuhannya. Tapi, meskipun Daddy sering balik ke Indonesia, gue tahu kok, apa yang dia sembunyiin dari kami."

Deg.

Hati Angel seakan hancur.

Daddy memang bukan ayah kandungnya. Tapi dari Daddy, Angel menemukan cinta pertamanya. Ia merasa memiliki peran ayah di hidupnya. Tapi, apa kata abang angkatnya? Daddy menduakan Mami dan Daddy menyembunyikan sesuatu dari mereka?

Angel mencoba menyangkal, ia gelengkan kepala. "Gak mungkin."

"Yang gue beberin barusan adalah fakta, bocil!" tekan Angga. "Kalau lo gak percaya, gue bisa kasih liat kebejatan Daddy di belakang kita. Dan setelah lo tahu nanti, terserah lo masih mau anggap dia bapak yang baik atau sebaliknya. Karena alasan gue pergi dari sini, supaya gue gak liat dia lagi."

Abang angkatnya tidak sedang mabuk kan?

Dia dalam keadaan sadar kan?

Bagaimana bisa seorang anak kandung mengatakan hal semengerikan itu?

Angel menghela nafas. Ditatapnya Angga dengan lekat. "Tapi kenapa mereka harus berakting manis di depan aku?"

"Karena lo punya trauma."






Nanti fullnya gue upload di KaryaKarsa yee.

Yang gak bisa search akun X gue, bisa ke IG @seladahitam.wp terus klik link yang ada di bio. Disitu ada link akun X gue. Dan kalau mau cepet, bisa langsung copy link, buka lewat web.

Thank u

Angela; I'm Yours [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang