bab IV

326 35 3
                                    

- pov iomoon. -

"iofi... pelan pelan." ucap moona yang sudah capek untuk berlari.

"ayo moon! dikit lagi nyampe kelas iniii."

"ayo deh..., tapi jangan lari, ya?"

"iya deh moon."

"eh yop? jangan marah dong~"

"ngga ada yang bilang aku marah."

"muka kamu keliatan banget tau."
ucap moona yang sambil terkekeh kecil.

iofi yang melihat itu pun kaget, apa moona biasanya memang seperti ini?

"moon?" ucap iofi.

"hmm?"

"kamu kok lembut banget sih ke aku?"

"eh? perasaan sama aja deh, aku ngelakuin gini ke semua orang kok."

"enggakkk. kamu tuh kalau sama aku lebih sering senyum, kamu nyadar ngga? aku gapernah liat kamu senyum kalau sama yang lain." ucap iofi yang lumayan membuat moona tersadar.

disitu muka moona mulai memerah, ia baru sadar apa yang ia lakukan selama ini. "ehh... maaf yop, aku nggak sadar. but, if u want me to keep cool in front of you, i will." ucap moona dingin.

"hmm... enggak deh. kamu lucu kalau sikapnya gitu ke aku doang, jadi kayak 'cewek 1000 pintu itu milikku!' Ihihi."

ucap iofi jahil.tapi ia baru menyadari bahwa moona sedikit memerah dan tersenyum kearahnya, itu membuat muka iofi menjadi merah padam. karna ia baru melihat moona yang seperti itu.

"kamu lucu banget sih yop. kenapa mukanya jadi cabe kayak gitu? padahal kamu duluan yang godain aku."

"..." iofi hanya diam saja, karna sudah merasa sangat malu. bahkan ia baru sadar yang membuat moona seperti itu adalah dirinya sendiri.

"hei, don't be shy. cause now i'll take care of you, iofi." ucap moona sambil tersenyum hangat kepadanya.

"ya..." ucap iofi yang menahan malu.

- pov iomoon end. -

"woi! jangan bucin mulu ngapa, disini juga publik!" kata risu.

"berisik tupai. baru pdkt aja udh dibilang bucin."

"tapi kalau udh bilang take care of you itu berarti dia udah berada di dalem hubungannya iofi nggak sih? soalnya keliatannya emg gitu." ucap reine yang berteori.

"berisik, lo pada gausah gitu ngapa, kayak gaada pasangan aja."

"hei, gua belum ada ya!" ucap risu.

"wkwk, kalau risu mah nanti aja nyarinya, kan banyak yang mau sama tupai." ucap reine.

"mana mau aku mah!"

- skip waktu pulang -

"moon, aku pulang dluan ya, lo kan ada piket sama alien kesayangan lo, wkwkwk." ucap reine

"ya silahkan, gua memang lagi pengen berdua aja sama iofi." ucap moona.

"wkwkwk, yaudah. gua mau ke anya dlu ya, semangat piketnya bestie."

"ya."

"moon, jendela udah di lap belum?" ucap iofi.

"udah kok yop. kayaknya tinggal ngepel aja."

"yaudah, ayo cari pel!"

"ayok."

- setelah kelas sudah di pel -

"moon,kayaknya kamu jago dalam pekerjaan rumah ya?"

"iya haha. aku memang jago untuk kayak gini."

"yaudah ayok pulang!"

"ayok."

"but im also pro to making you scream in the bed, yop." ucap moona bisik.

"apa moon?"

"enggak. kamu salah denger kayaknya."

"hmm yaudah deh, kamu bawa motor, moon?"

"enggak. aku dijemput supir pribadiku."

"ehh?? yaudah aku naik angkot aja."

"enggak usah, aku memang rencananya mau nganterin kamu kok, nyonya alien."

"terserah deh moon. aku ikut aja."

- to be continued -

im sorry if this ep was soooooo short. because im very busy in rl,
that making me 2x headache every
day. huhh. dann maaf kalau ceritanya gak nyambung/ kecepetan karna saya baru pertama kali bikin cerita. -author

Blind Loves• [VOL 1] • (ended)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang