Bab XIII

274 32 19
                                    

malam yang sunyi, iofi terbangun dan memutuskan untuk ke dapur mengambil makanan yang tersedia. di sana tidak ada apa-apa, sangat sunyi. bahkan tidak ada kicauan burung sama sekali. tiba-tiba risu datang dari belakang dan mengagetkan iofi.

"HUWAAAAA, AKU HANTUU" kata risu sambil memakai senter hp-nya untuk menakut-nakuti iofi.

"eh anjir!"

*plak, suara tamparan iofi yang mengenai pipi risu.

"anjirt sakit!"

"kurang kerjaan sih! lu ngapain ngagetin gua jugaan?!" ucap iofi yang marah, karna risu tau iofi takut dengan yang berbau horor.

"ya kan gua cuma pengen ngobrol... lagian udah di pantai masa gamau jalan-jalan?"

"huh... kalau mau jalan ya besok... temen-temen juga belum ada yang bangun."

"ya kan... bisa aja kali kita diskusiin dlu berdua, kan yang mulai duluan juga harus mempersiapkan rencana, xixixi"

"huh... okay, plan a, aku sih maunya kita pertama ke pantai dlu, baru ke street food yang ada di sini trs makan makan, plan b, aku mau kita ke pantai terus ke onsen yang ada di deket gunung itu... ada VIP roomnya katanya, dan dilanjut makan di restoran yang ada di pusat kota. so? kita diskusiin bareng anak-anak besok." ucap iofi yang menghela nafasnya.

"wuih! kok kamu tau ada onsen disini? terakhir kali aku ke onsen pas kita studytour di jepang~ dah lama nggak ngerasain onsen! aku mau plan b, tandain ya!"

"gausah berisik berisik amat kali... oke aku tandain kamu plan b ya ris."

risu hanya mengangguk dan menyuruh iofi untuk tidur kembali, karna kemungkinan mereka akan mendiskusikannya pagi-pagi sekali. mereka berdua hanya berjalan ke kamar masing-masing sambil melambaikan tangan.

"habis dari mana?" tanya moona yang sudah duduk di pinggir kasur sambil melipat tangannya. iofi baru ingat bahwa moona tidak suka ditinggal sendiri saat sedang tidur.

"maaf nona moona, tadi hamba hanya ke bawah untuk mengambil makanan, hamba hanya lapar." ucapnya sambil memohon.

"aku maafin, tapi ada syaratnya." ucap moona yang menaikkan dagunya.

"apa itu yang mulia?"

"hari ini aku mau tidur sambil cuddle, gabole kamu lepasin. and aku juga mau ciuman hangat." ucapnya.

"ehehe~ dengan senang hati kalau begitu..."

iofi naik ke atas kasur dan mencium moona dengan hangat, moona hanya whimper sedikit membuat iofi entah kenapa panas. iofi memperdalam ciuman itu membuat moona sesak nafas, moona hanya menepuk nepuk bahu iofi karna kehabisan nafas. itu membuat moona meneteskan air mata sedikit,"why...?" ucapnya. "sorry, I just want to try darling." iofipun menutup malam yang cukup panas itu dengan gigitan pelan di leher moona yang sedikit membekas.

(entah kenapa aku pengen bikin iofi top... di stream, iofi itu jauh diatas moona kalau lagi mode ioMoon cugh, jadi tertarik aku... apa menurut kalian? 🌚)

- di pagi harinya -

"hmmn... moona dah bangun...? astaga, aku lupa kita belum diskusi!" ucap iofi panik.

iofi pun turun kebawah untuk memanggil teman temannya untuk diskusi, tetapi terlihat mereka dibawah sedang membicarakan sesuatu yang dipimpin oleh risu.

"hi yop~ tenang, udah ku jelasin kok." ucap risu sambil melambaikan tangannya kearah iofi yang baru turun tangga.

"so? plan a or b?" ucapnya.

"ofc pada pilih plan b~ siapa sih habis ke pantai gamau ke onsen~" ucapnya sambil menyeringai. iofi yang mendengar itupun sedikit curiga, tapi yasudahlah... ia yg baru bangun ingin cepat cepat mandi.

iofi meninggalkan mereka ber-9 dan lanjut untuk ke atas, karna bathub ada di atas. iofi mendengar mereka tertawa cekikikan entah kenapa membuat iofi sedikit merinding.

"ihihi~ rencana balas dendammu akan terbalaskan moon, santai. dilakuin di onsen gapapa kok, kita gaakan liat~" ucap risu sambil menyenggol bahu moona.

"halah, palingan kalau aku kayak gitu ujung ujungnya itu ruangan penuh whimper, para top juga gabakal tahan, kayak gw gatau aja. disini kan isinya para binatang buas, www" ucapnya lalu bilang kata 'ups' diterakhiran membuat yang lain entah kenapa ingin menggebuk moona.

"awas aja ye lo moon, jangan mancing mancing, nanti semuanya ke pancing." ucap ollie dengan muka seriusnya.

"halah, kayak ga pernah aja, pfft."

"setuju dengan pendapat moona, gimana kalau nanti di onsen kayak gitu? takut aku." ucap zeta yang agak takut dengan pengalamannya bersama kaela.

"gapapa lah~ sekali kali liat gimana sih hubungan intens sama orang yang disayang? penasaran juga aku, aku pernah sih kan waktu itu di toilet seko-" ucapan reine terpotong karna tiba tiba ada keris di lehernya membuat reine sedikit panik.

"waduh, gaikutan ya rei." ucap kaela yang melihat ke arah reine dan anya.

"coba lanjut ngomong." ucap anya yang melihat kearah reine dengan tajam. reine melihat itu hanya sweetdrop takut dengan tatapan anya.

"eu-euhh... bercanda nya... gabakal ku ceritain kok..." ucap reine yang sudah panik setengah mati.

"awas aja, kupenggal kepalamu."

"emang sanggup? ihihi."

"engga sih, yaudah pokoknya jangan dibahas."

"oke oke~"

"lovebird sialan." ucap moona yang melihat mereka sangat romantis dengan pasangannya.

mereka semua hanya tertawa dan moona kembali ke kamarnya dan bilang ke iofi kalau mereka mau ke pantainya siang saja, iofi hanya mengiyakan dan lanjut menggambar di tabletnya.

- to be continued -

hmm~ dah keliatan jelas kan kedepannya? ditunggu aja deh... soalnya besok ada pelatihan voli, mungkin ga akan upload? atau mungkin upload malam.

okay, I luv u guys ty for 100 vote, keep happy reading readers readers kuw~❣️

oya, jangan lupa vote☺

Blind Loves• [VOL 1] • (ended)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang