Bab XXIII [vol 1 ended.]

304 28 5
                                    

sesaat ketika moona ingin menghubungi hoshinova, tiba tiba tangannya di genggam oleh suisei dan langsung menariknya kedalam reruntuhan sekolah.

"ka-kak! kenapa jadi tarik tarik begini!?"

"diam, ikuti aku dulu. aku butuh informasi darimu, dan sepertinya teman temanku tidak akan membiarkan adik kelasnya terluka, jadi kamu tidak boleh ikut."

"kenapa jadi begini sih?! kan tadi kakak sudah menyetujui aku kalau aku boleh ikut!"

"moona. ini keadaan yang sangat mendesak. kami saja tidak tau bisa mengatasi ini atau tidak." ucap suisei dengan mata yang sangat serius. mendengar itu, moona terdiam sejenak.

"sora sangat dekat dengan iofi, tapi bahkan dia tidak tau bahwa ia ada masalahnya dengan ini. bagaimana kau bisa tau?"

"karna aku adalah pasangannya, dan kalau ada kejadian, pasti aku selalu ikut dan melindunginya!"

"ahh, begitu. apa kau tau bagaimana cara mereka bertarung?"

"mereka menggunakan sihir dan mana yang sangat banyak. dan mereka juga bisa mengendalikan mana."

"ah! oke, terimakasih moona, kau jangan ikut, untuk kejadian yang kau bilang 'lagi', jelaskan saja padaku sekarang."

"kak, aku ga boleh ikut sama sekali?"

"ga. bo. leh."

"oke..." moona membuat wajah khawatir saat mengatakan itu, tapi tanpa membuang waktu lagi, dia tidak akan egois dan langsung menceritakan kejadiannya.

"ahh... begitu... oke, terimakasih ya moon. kalau kau merasa bersalah tidak ikut dalam penyelamatan pacarmu, setidaknya lindungilah adik kelas kita."

"lindungilah adik kelas kita...? kan gaada musuh la-" *DUARR

"kau dengar itu, kan? anak buah dia banyak. yang pernah melawan, yang berpengalaman."

"baik, kak... tolong selamatkan iofi."

"oke, semoga menang ya."

"kamu juga, kak."

setelah pembicaraan singkat itu, moona dan suisei bergegas untuk menemui teman temannya lagi.

*POV iofi

"mmmp!, hmu mw apkkhwn akhw!" (kamu mau apakan aku)

"haha, maaf ya, aku tidak bisa mendengarmu. apakah kau ingat? dulu aku adalah pengasuhmu, gadis kecil. kenapa malah membunuh ibumu sendiri? itu hal yang bodoh."

"hmskk!! hmu tdwk twu apw ywng twrjdi pdkww!!" (berisik! kamu tidak tau apa yang terjadi padaku!)

"suaramu tidak jelas sayang." ucapnya lalu membuka tudungnya, itu adalah sosok yang ia kenal. itu adalah pengasuhnya saat kecil.

"jika kau membunuh ibumu, aku harus tunduk kepada siapa, iofi...? kau melempar batu sembunyi tangan...! aku sengsara ibumu tidak ada... para alien tidak patuh sekarang... spesies kita dalam bahaya... iofi." ucapnya serius.

'buka dulu lakbannya.' ucap iofi menggunakan telepati.

'b-baik, putri.' orang itupun langsung membuka lakban iofi.

"huh... aku akan menggantikan ibuku, tenang saja. kemungkinan aku pulang ke planet kita 85%."

"benarkah...?"

"ya, tapi tolong jangan mengacaukan planet ini... oke? fuuya..." (gatau lagi anjirt, mendingan gua yang tunduk dan jadi tangan kanan yopi...)

"tidak bisa putri... mereka kan yang membunuh ratu! saya tidak bisa diam begitu saja..."

"fuuya, dengarkan aku. aku membunuh ibu bukan karna aku mau, itu memang keadaan yang sangat mendesak."

"t-tapi putri..."

"tidak ada tapi tapian. kau pasti ada anak buah, kan? suruh mereka berhenti."

"baik, putri..."

'semuanya mundur! ini keadaan mendesak! jangan ada yang membantah perintah ini!' *menggunakan telepati

'baik, kapten'

"sudah, putri."

"good girl."

tidak lama setelah perbaikan keadaan itu, keadaan dibumi, juga semakin membaik. walau... tidak terlalu.

- kembali ke POV bumi -

"hah... hah... kenapa...?" ucap dari seorang tupai yang sudah kehilangan tenaganya.

ternyata, seluruh siswa di holoschool rata rata terkena dampaknya. bahkan adik kelas merekapun ada yang sampai pingsan. suisei yang melihat itupun panik, tetapi sora juga tidak bisa melacak lagi dimana alien itu berada.

"suisei, aku tidak tau lagi dimana alien itu berada, keberadaannya sudah hilang."

"tidak... iofi bagaimana!?"

"tenang, keberadaan iofi masih 100% ada."

"syukurlah... kalau begitu, ayo kita obati dulu adik kelas kita."

"oke, suisei."

sebagai kakak kelas yang baik, merekapun membereskan kejadian yang terjadi, dan tanpa mereka sadari, iofi dari tadi sudah disitu.

"kak, maaf ya, semua kejadian ini salahku." ucap iofi sambil menepuk bahu suisei.

"ah... iofi!"

"iofi? iofi!?" ucap sora panik.

"kamu gapapa dek? ada yang luka ngga??"

"tenang aja... aku gapapa kok. semua ini sudah diatasi dengan baik. maaf atas kekacauan nya."

"oke... sekarang tolong temui moona ya, dia sepertinya sangat tertekan..."

"oke... makasih kak..."

"iofi..." ucap risu yang tiba tiba memeluknya dari belakang ketika iofi hendak pergi.

"ah! risu...? aku baik baik saja... maaf telah mengkhawatirkan kalian semua. beristirahatlah dulu ya... kalian semua." ucap iofi kepada sahabatnya sahabatnya itu.

"temui moona ya, dia terpukul banget loh." ucap reine sambil tersenyum.

"oke rei, kalian semua istirahatlah."

"baik." ucap mereka ber 7.

iofipun bergegas menemui moona, ia masih berada di reruntuhan sekolah. saat iofi sampai, moona tatapannya terlihat sangat kosong... itu membuat iofi khawatir.

"sayang...?"

"maaf... maaf... maaf..."

"moona!"

"hah!... iofi!!?" moona langsung bangun dan memeluk iofi seerat eratnya. ia sangat khawatir dengan kekasihnya itu.

"jangan bikin aku khawatir lagi... plis..."

"maaf ya? sekarang aku udah aman."

"iya... jangan pergi lagi..."

"iya iya... kalau gitu, bantu teman teman dulu yuk? lalu kita pulang, terserah mau ngapain."

"oke..."

merekapun membantu teman temannya yang sedang terluka itu, lalu bergegas pulang.

sesampainya dirumah... mereka melakukan hal yang dilakukan pasutri biasa, melepas kerinduan dengan cinta. (aku gabakal bikin, muak bikin 18+😔)

- vol 1 ended. -

MAKASIH UDAH BACA SAMPAI AKHIRR... DAN MAKASIH UNTUK 500 VOTE NYA! ILY SO MUCH GESS. oh iya, untuk vol 2 belum pasti kapan up nya ya... makanya untuk info lebih lanjutnya boleh di follow dulu kaka, siapa tau tiba tiba up. dan makasih untuk semuanya ya, hehe. love you guysss!

VOTE GA LOE🫵🫵🫵🫵

keep happy reading my readers~❤️




Blind Loves• [VOL 1] • (ended)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang