Bab XXII

233 26 6
                                    

hari hari keesokannya, mereka semuapun menjalani ujian ujian seperti anak sma biasa, dikarenakan ujian kenaikan kelas, mereka harus berusaha keras untuk mencapai nilai yang mereka harapkan.

satu minggu berlalu, dan pembagian rapotpun dilaksanakan pada hari minggu, banyak orang tua murid yang datang, dan menyaksikan beberapa anak mereka yang berprestasi.

"moon, nanti intip punya gua ya, hihihi." pinta reine.

"ogah anjir, yang ada gua digebukin sama walkel kita."

"lagian, kenapa pengambilan rapot aja kudu di pisah sih? masa gua gabisa ketemu yopi..."

"yaudah si, nanti juga ketemu lagi, dan siswa berprestasi bakalan dipanggil ke aula bawah buat pengambilan piala, gua fiks dapet si."

"hilih, kalau lu fiks dapet gua fiks fiks fiks."

"iye dah, percaya diri banget lu."

"iyalah, guamah kudu percaya diri, soalnya memang udah pasti dapet sih, dan gua kayaknya bakalan dipilih jadi ketos tahun ini."

"iya juga ya? tapi kan masih ada ollie moon, jadi siapa tau lu ga bakal dipilih, wkwk."

"apaan, orang dipilihnya sama siswa, yaa, liat aja si yang paling berpengaruh. tapi kalau gua gajadi ketos juga ga masalah sih, harusnya malah ngerepotin gua sendiri."

"ya gitulah, enak ga enak. kaka kelas juga lulus nanti, apalagi kayak kak suisei, kak sora, kak miko, dll."

"iya, kata gua emg berpengaruh banget sih, gua aja yang jadi anggota osis ngaku kok, kak suisei emg pekerja keras, gua blm selesaiin berangkas dia udah keluar aja, soalnya udah selesai. emang orang penting di sekolah kayaknya."

"iyalah gila kali lu."

tidak lama setelah perbincangan itu, tibalah saat moona dipanggil untuk menerima raport.

"murid atas nama moona hoshinova, dimohon untuk mengambil raport."

"ah, baik bu."

*DUARR suara yang berasal dari tengah tengah gedung sekolah. mendengar hal itu, siswa yang berada di holoschool pun panik. apa yang terjadi? tanya mereka dalam hati.

"anjir! baru juga mau ambil raport!" ucap moona yang tengah panik.

tiba tiba, ada suara teriakan.

"tolongg! mhhphh!"  teriakan seorang gadis yang sangat moona kenal. ya, itu adalah iofi.

"iofi? IOFI!" ucap moona panik.

"moon! hmmphm!!"

"heh, jangan bilang kau bisa lari, alien kecil~" ucapan dari seseorang yang tengah membungkam mulut iofi.

"KAU MAU APAKAN DIA, HAH!? JAUHKAN TANGAN KOTORMU DARI GADISKU!" teriak moona pada orang tidak dikenal itu.

anak anak kelas dua dan tiga pun berkumpul di tengah gedung sekolah, menyaksikan apa yang sedang terjadi.

"moon! selamatkan iofi!" teriakan risu dari gedung sebelah. karena bentuk sekolah yang sudah terbelah dan ingin rubuh.

"PASTI RIS! PANGGIL TEMAN TEMAN SEKARANG! AKU GAMAU IOFI KENAPA NAPA!"

"oke!" teriak risu lagi.

"sial sial sial..." gerutu moona yang sedang berlari ke atas rooftop.

disana sudah ada anak kelas tiga teratas, suisei, sora, miko, robocco dan azki.

"kak! hah..ha..." ucap moona yang ngos ngosan.

"moona! kenapa kau malah ke sini!?" teriak suisei yang berlari ke arah moona.

"maaf... kak. tapi dia itu... kekasih ku... jadi gak mungkin aku akan tinggalkan dia sendiri!"

"adik kelasmu, sei?" tanya azki dari belakang.

"ya, baiklah kalau kau ingin ikut peperangan ini, tapi jangan menyusahkan dan membuat ini lebih ribut." ucap suisei yang sudah memegang kapaknya.

"pasti, kak!" ucap moona meyakinkan suisei.

"baiklah, ayo kita mulai."

"hah, manusia manusia sombong, kau pikir bisa mengalahkanku begitu saja...? HAHA, COBA LAIN KALI!" ucap orang itu yang teleport ke UFOnya.

"sialan... sejenis alien lagi...?!" ucap moona.

"lagi?" ucap empat orang yang berada di depan. mereka membelokkan kepalanya ke arah moona.

"ugh...! oke, kak! aku bakalan jelasin semuanya ketika ini sudah berakhir!"

"tepati janjimu." ucap suisei.

"baik!"

ditengah percakapan itu, tiba tiba ada panah melayang, hampir menancap ke tangan moona, tetapi suisei menangkisnya.

"kau gapapa?"

"aku gapapa kak."

mereka berlima pun melihat tajam kearah UFO tersebut. "ugh, merinding." ucap seseorang yang tengah mengikat tangan iofi.

"KAU MAU APAKAN DIRIKU!?" teriak iofi.

"ugh, berisik!" ucap orang itu lalu menutup mulut iofi memakai kain. itu membuat ludah iofi agak... keluar dari mulutnya.

"heh." ucapnya smirk.

*DUARR suara kaca pecah dari luar.

"sial! sihir mereka kuat juga!" ucap seseorang itu panik.

dikarenakan panik, alien itupun langsung meneleport UFOnya entah kemana.

"kalau begini gaakan ada yang bisa mengetahui keberadaan kita, iofi..." ucap seseorang itu.

"mphhp... mmmhphmph!?"

"haha."

kembali di posisi bumi, moona yang melihat iofi di teleport entah kemana, jadi membuatnya panik setengah mati.

"iofi... iofi!"

"shh. tenang moon, urusan kayak gitu gampang. we have the goddess in holoschool." ucap suisei.

"hah...?"

ia melihat sora sedang mengarahkan tangannya entah kemana, itu membuat moonaa bingung.

"apa maksudnya...?"

"dia ada di dekat bulan." ucap sora.

"benar? oke." ucap suisei.

walau moona sedang ditengah keadaan bingung, tapi dia mengacuhkannya. karena prioritas pertamanya yaitu kekasihnya.

"tunggu aku... iofi!"

- to be continued -

gajadi satu episode lagi ding, kayaknya lebih😪 dan setelah itu, vol 2 menunggu! hehe~ makasih buat 400 votenya! dan kalau pengen join saluran ku, bisa ya, ini linknya~:  

https://whatsapp.com/channel/0029VaiduH6GufIoXnf2ne0E

hehe, salin aja ya! makasih, love you guys!

VOTE GA LO🫵🫵🫵🫵🫵🫵

keep happy reading readers readers ku~❣️




Blind Loves• [VOL 1] • (ended)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang