Setelah kejadian dimana Caine yg ditembak oleh Rion tepat di kakinya, kini mereka sedang duduk bersama dan berbicara.
Sudah 5 hari sejak kejadian itu. Entah kenapa Caine mulai melunak kepada Rion, begitu pula sebaliknya. Anggota kelompok TNF milik Rion sedang sibuk diluar, jadi dirumah itu hanya ada Rion, Caine, dan beberapa anak bungsu.
"Papi, kak Caine kapan masuk ke kelompok?" tanya Mia kepada sang papi. Rion menoleh ke arah Mia dan berpikir sejenak.
"Lo mau masuk ke TNF ga?"
"Gue dapet apaan kalo gabung ke kelompok lo?" sahut Caine.
"kak Caine dapet banyak untungnya. Selain punya keluarga, kak Caine bakal dilindungin sama kita semua. Kita tau kok kak Caine bisa bela diri, tapi ga semua orang bela diri bisa ngelindungin diri nya sendiri tau. Jadi mami kita juga boleh."
Rion terkejut saat mendengar kata kata terakhir Mia. Ia melototi Mia dan dibalas Mia dengan wajah mengolok dia.
"Oke." Rion dan Mia langsung menoleh ke arah Caine.
"Maksud gue itu.. Oke, gue pikirin dulu." Rion berdecak kesal dan Mia cemberut dibuatnya.
Caine mengangkat bahunya tak peduli dan fokus pada apa yang didepannya. Setelah itu Mia pergi ke teman temannya yang sedang berenang di kolam rumah mereka.
Caine dan Rion sudah menghabiskan waktu bersama selama 8 jam lebihnya. Mako dan Gin menatap mereka heran namun tak mempedulikan nya.
Di mata para anak TNF, Caine sudah mulai membuka hatinya sedikit. Mereka tersenyum tipis lalu pergi melakukan tugas mereka.
"Gue tidur dulu ya. Gue ngantuk, besok lagi." Rion mengangguk lalu mengantar Caine tepat ke kamarnya.
~><~><~><~><~><~><~><~><~><~><~><~><
Esoknya, Caine terbangun lebih pagi dari yang lain lalu berkeliling rumah itu. Menoleh kanan kiri dan akhirnya tersesat tak tau ada di mana. Ia mulai berjalan lurus menyusuri lorong rumah itu dan sampailah ia didepan pintu kayu yg seperti hampir rusak.
Caine menoleh-noleh lagi, setelah tak melihat siapapun akhirnya ia mendobrak pintu itu. Dengan mudahnya pintu kayu itu terbuka. Caine melihat bahwa ternyata itu adalah perpustakaan lama.
"Ngapain lo disini?"
Caine terkejut lalu membalikkan badannya melihat Rion yg bersandar pada pintu sambil menyilangkan tangannya di dada.
"Gue kesasar terus gue sampe disini. Niatnya mau buka pelan-pelan tapi sulit kaya ada yang ganjel nih pintu, jadi gue dobrak." Rion mengangguk.
"Lo mau cari buku apa disini? Lumayan lengkap isinya walau udah tua umur bukunya." Caine melihat letak buku buku itu dari bawah hingga matanya tak sengaja menatap judul buku yang membuatnya penasaran.
"Ambilin gue buku yang itu." Caine menunjuk buku yang ada di atas lemari dan Rion pun mengambil buku itu.
"Thanks." Rion diam tak berkata apapun.
Caine heran karena Rion melamun. Tak biasanya dia begini. Caine mengguncang tubuh Rion membuat dirinya tersadar dari lamunannya.
"Lo kenapa?" Rion menggeleng lalu mengajak Caine keluar dari perpustakaan itu.
~><~><~><~><~><~><~><~><~><~><~><~><
"pi, mami mana?" tanya Mia.
"Siapa yang lo panggil mami?" Rion menoleh dan menyipitkan matanya.
"Ya kak Caine lah, siapa lagi pi? Buru!" ujar Mia sembari menggoyangkan lengan Rion.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemies?
Fantasycerpen gais, ft. Rioncaine xixixi (btw, ini OOC dari gameplay mereka ya. Real fantasi saya sendiri, semoga suka) oh iya, warn! harsh word ya