✦4. Flashback BOxTNF vs CN²

616 61 2
                                    

Jam menunjukkan pukul 14.50, saat Rion dan anak-anaknya baru saja sampai di markas Black Oni.

"Halo yon, lo ngapain kesini? Nganter anak-anak lo kah?," tanya Kepin saat melihat Rion yang baru keluar dari mobilnya,

"Kaga, gua mo sekalian ikut hehe. Yaa, biar seenggaknya gua juga tau garis kasar skill anak CN." Rion menjabat tangan Kevin yang terulur.

Mendengar ucapan Rion tadi membuat Kevin bersemangat. "Uhuyyy, kita punya backingan gede ges."

Yah, anak-anak BO dan TNF memang lumayan dekat. Ditambah, kedua bendera tersebut sama-sama memiliki anomali dan biduan. Jadi ya, tidak heran jika keduanya cepat akrab.

Seperti saat ini, Echi dan Aennon sudah berbaur dengan anak-anak BO yang lain. Bahkan Key dan Elya juga sudah berbincang-bincang dengan Zora dan Amy. Sedangkan Gin? Ia memilih diam dan bersandar di mobil. Kali ini ia memilih untuk bersikap waras.

"Lo pasti cape ya ngadepin orang-orang kayak mereka?." Tiba-tiba saja sebuah suara datang menghampiri dari sebelah kanan Gin. Rupanya itu Ibam. Ia datang dan ikut bersandar di sebelah Gin.

"Ya, gitu deh. Tapi kadang sikap mereka yang kayak gitu bisa bikin gua terhibur dan lupa sama masalah." Gin tersenyum kecil lalu mengeluarkan rokok dari sakunya. Ia menawarkannya pada Ibam," lo mau?."

Ibam tentu tidak akan menolak rokok, apalagi kalau gratis. "Thanks Gin."

Gin menghembuskan asap rokoknya," lo kuat ya, ngadepin suara dewanya si Kevin. Gua yang udah beberapa kali ketemu aja masih suka pusing dengernya."

Ibam tanpa sadar terkekeh," udah biasa, kalo dulu sih gua boro-boro deket. Jarak 1 m aja dia sering gua lemparin. Tapi ya, kalo dia ga ada markas rasanya sepi."

.....

"Hahahaha." Gin dan Ibam tertawa bersamaan. Melihat BO dan TNF akrab ternyata memiliki kehangatan tersendiri untuk mereka. Dan disitu mereka juga sadar, bahwa kedua bendera ini ternyata memiliki banyak kesamaan. Mungkin inilah yang membuat mereka akrab dengan cepat.

"Kiw kiw, ngetawain apaan tuch." Kevin menggoda Ibam dan Gin dengan senyum lebarnya.

Oh, ternyata tidak hanya Kevin. Bahkan anak-anak TNF dan BO yang lain melihat mereka berdua dengan pandangan menggoda.

"Anjayy, si ibam udah bisa ketawa," goda Jarex sembari menaik turunkan kedua alisnya.

Ibam membela diri," bacot lo pada. Ini gua sama Gin lagi ngetawain tingkat kebodohan kalian yang makin hari makin berkembang."

"Udah si, terima aja faktanya. Denial mulu lo, bam. Bilang aja kalo lo udah mulai bisa mengakrabkan diri." Amy melihat Ibam dengan tatapan jengah. Memang, Ibam ini orangnya tsundere sekali.

"Jadi gimana Pin? Udah ada kabar dari Imbot?," tanya Rion yang baru saja memeriksa jam.

Sudah pukul 15.00, itu artinya peperangan sudah semakin dekat.

"Oh, bentar-bentar. Gua cek dulu." Kevin mengeluarkan ponselnya dan mengecek apakah ada pesan yang masuk.

Tring!

Bersamaan dengan Kevin yang membuka aplikasi pesan, sebuah pesan masuk dari Imbot atau pemimpin dari Cosa Nostra.

"Gua sama anak-anak otw." Kevin membacakan isi pesan yang dikirim Imbot.

"Oke ges, ayo prepare. Inget pembagian mobilnya, jangan sampe ada yang sendiri. Sama, nanti jangan mencar pas udah disana. Jangan ada yang panik juga. Inget, kita ga mentingin menang atau kalahnya. Yang utama adalah kita maju dan trabas dulu.

TOKYO NOIR FAMILIA : Who's the Winner?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang