D & G

8 1 0
                                        

"congrats Prince! "
"Dheo selamat ya!" sorak teman Dheo memberi apresiasi setelah Dheo berhasil membawa emas untuk sekolah nya
"thanks guys! kalian juga keren!" balas Dheo semangat juga dan setelahnya mereka berfoto untuk kenang-kenangan

"Master! saya izin mengganti seragam" izin Dheo setelah selesai dengan teman-teman nya
"silahkan Dheo nanti jangan lupa laporan dulu ke sekolah"
"siap Master!" Dheo berlari mengambil tas nya lalu menuju ruang ganti

Belum sampai di tujuan,Dheo berhenti karna melihat seorang cewek yang sedang menenangkan anak kecil dengan seragam yang sama dengan dirinya

"Udah gak perlu sedih,nanti coba lagi di turnamen lain ya" tenang cewek itu
"iyan udah hebat kok,udah berani ikut turnamen" lanjut nya
"k-kak jangan bilang papa aku yaa" anak kecil itu memohon dengan lucu

"he'em okay,kakak janji" setuju cewek tersebut dan mereka pergi bergabung dengan tim nya sedangkan Dheo tanpa sadar tersenyum lebar
"ehh apaan dah gue" Dheo tersadar lalu  melanjutkan ke tujuan awal untuk mengganti seragam

Dheo sama sekali tidak mengenal cewek tersebut sampai 2 bulan kemudian dia bertemu lagi di kantin sekolah nya tepatnya disaat Ghea melindungi Pricila

"cewek itu sekolah sini?" Dheo terkejut saat melihat cewek yang membuat jantung nya berdegup di turnamen lalu

Saat Ghea menampar balik Fara semua murid termasuk Dheo pun meringis karna tau betapa sakitnya dengan mendengar suara nyaring itu

Dheo terkesima dengan keberanian Ghea,saat dia membubarkan para murid lalu membopong Pricil untuk pergi dari kantin
"Pretty Savage" gumam Dheo seraya tersenyum

Dan pada hari ini dimana Arka tidak dapat dihubungi,mereka kembali bertemu dan mereka saling mengenal satu sama lain. Dheo pun semakin kagum dengan Ghea dengan cepat membantu Arka saat mau ke Rumah Sakit

Setelah lebih dekat,Dheo baru mengetahui kalau Ghea tidak begabung dengan Club Taekwondo sekolah. Hari itu,Ghea hanya menemani junior nya turnamen mewakili Club dimana dia berlatih

Sampai di hari Pricil mengunjugi makam Orangtua nya,Ghea yang tidak mampu melihat itu langsung pergi
" Ghea pelan-pelan jalan nya ntar jatoh" suara Dheo membuat Ghea berhenti
"Dheo.. gue gak kuat.. liat Cila.." ucap Ghea bergetar
"ssttt..kita semua sama Ghe,yaudah sekarang kita ke mobil aja" Dheo menuntun Ghea yang masih menangis

Pulang dari makam,Zafran langsung pulang sehabis mengantar Dheo dan Ghea ke parkiran apartemen Arka untuk mengambil motor
"Gue cabut duluan ya,ada urusan"
"Okee thanks Ran" sahut Raka,Dheo dan Ghea
"Gue juga mau langsung pulang,nyokap ngadain acara di rumah. Bye!" pamit Raka seraya menghampiri motor nya

"Mau langsung pulang?" Tanya Dheo
"Iya pulang aja,udah mau hujan Yo" jawab Ghea sambil duduk dibelakang Dheo
"Pake ini" Dheo menyerahkan jaket,Ghea langsung memakai nya

Tepat mereka berdua sampai di depan gerbang rumah Ghea,sebuah mobil juga berhenti dan si pengemudi langsung turun begitu juga Ghea yang turun dari motor Dheo

"GHEA!!! APA MAKSUDNYA INI?! HAH?!" ya,itu Mama Ghea yang langsung menghampiri dan mencengkram lengan putrinya
"Mama?! Maksudnya apa? Akh..Ma sakiitt" Ghea merintih
"INI TAGIHAN APA BISA SAMPAI PULUHAN JUTA GHEA!!"
Dheo yang melihat itu berusaha menyela untuk membebaskan Ghea
"Ma,Ghea gak gak pernah pakai kartu dari Mama" jelas Ghea dengan lantang,cengkraman Mama Ghea terlepas

"Tante,tante bisa bicara di dalam rumah aja sama Ghea"
"Kamu siapa?! Berani nyuruh saya,ini anak harus dikasih hukuman" Mama Ghea tidak setuju Dheo melerai

"Ma, jangan gitu! Dia –"
"Aku Dheo pacarnya Ghea,tante" Dheo langsung memutus perkataan dan menarik Ghea kebelakang nya
"Kamu orang asing,jangan ikut campur urusan kami!" Rosaline menarik kasar anaknya sampai Ghea terjatuh

"Tidak usah akting Ghea,berdiri! Tanda tangani pernyataan,kamu sendiri yang akan membayar tagihan ini"
"MA!! AKU GAK LAKUIN ITU! BUAT AP-" Ghea berdiri namun satu tamparan pada pipi kanan yang ia dapat hingga tak bisa menyelesaikan pembelaan nya

"Cukup tante! Tante sebaiknya pergi sebelum saya lapor membuat keributan disini" tegas Dheo yang akhirnya tidak bisa menahan emosi
"kamu seperti Papa kamu Ghea,hanya selalu memberi alasan dari kesalahan"

"Saya pergi,jangan lupa tanda tangani ini dan kirim ke saya" Rosaline melempar berkas tersebut dan melihat Dheo dengan remeh lalu pergi .
Ghea yang masih mematung dengan perasaan campur aduk melihat kepergian Mama nya yang sudah menghilang dari pandangan

"Ghe" panggil Dheo karna merasa bersalah sudah membentak Mama Ghea
"Dheo,makasih udah anter. Maaf kata-kata dia kasar dan maaf lo tadi ada di situasi kayak tadi,makasih juga udah bantu gue" ucap Ghea cepat tanpa lihat manik mata Dheo
"Ghea" panggil Dheo lagi

"Lo pulang aja gakpapa,gue duluan masuk ya" Ghea cepat-cepat mau masuk karna matanya sudah merah menahan tangis
"Ghea!"tegas Dheo lalu menarik tangan Ghea untuk berhadapan dengan nya namun Ghea menunduk

"aku mau liat muka kamu" suara lembut Dheo menyapa telinga Ghea
"..." tidak ada respon yang ada hanya Ghea semakin tidak mau menatap Dheo

Bruukk..

Dheo memeluk tubuh wanita yang belakangan membuat hati nya uring-uringan dan mengusap lembut surai panjang nya

"maaf" ucap Dheo akhirnya
"hikss...hikss..hikss" pertahanan Ghea runtuh di depan orang selain Cila
"nangis sepuasnya,gakpapa"
'Ghea,aku gak akan lepasin kamu. sakit Ghe liat kamu nangis kayak gini' sambung Dheo dalam hati

Setelah kejadian tersebut,Dheo dan Ghea semakin akrab. Ghea sudah bercerita bagaimana keadaan keluarga juga diri nya sendiri,Dheo yang semakin kagum pun langsung ingin memperkenalkan Ghea kepada keluarga nya

"hah?! yang bener aja,Yo kamu gak bercanda kan? aku belum persiapan" Ghea yang tidak tau kalau Dheo tadi menjemput untuk berkunjung ke Rumah keluarga nya

"calm,keluarga aku pasti seneng sama kamu. percaya aku mah" balas Dheo fokus menyetir mobil nya
"kenapa yakin banget?"
"karna kamu tipe menantu idaman Mama dan Papa aku. Mama suka cewek penyayang,Papa suka kalo aku punya cewek jago bela diri dan berani. Kamu paket komplit jadi aku yakin" jelas Dheo

"ini lebih tegang daripada turnamen tau nggak?! belum beli apa-apa mau ke rumah kamu" geram Ghea
"Yaudah mau mampir kemana dulu kita?" Tanya Dheo sumringah

Akhirnya mereka membeli beberapa jenis buah dan makanan yang disukai Orangtua Dheo. Ghea bertanya singkat keluarga Dheo seperti apa

Sampai ditujuan,seperti dugaan keluarga Dheo dengan hangat menyambut Ghea. Apalagi saat diberitahu kalau Ghea juga pandai bela diri,Papa nya sangat antusias. Begitu pula Mama Dheo yang melihat Ghea berinteraksi dengan keponakan sang pacar,terlihat mengayomi sekali.

——▪︎▪︎▪︎——















Thank youu guyss udah baca sampai akhir 🌿
have a nice dayy










Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CHANGE : Cila & Arka [ The End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang