19. Konvoi

2.1K 157 5
                                    

Hallo readers setiaa akuu apa kabar? Baik selalu kan.

Selamat membaca janga lupaa votee nya ya man teman ku yang baik hati inii.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Welcome...

Happy reading

Hari ini tepat pagi hari seluruh anggota Black wolf sedang berada di markas.

"Fan ini kamu pesen makananya kemaren di mana si lama banget"gerut Devi karna dari tadi mereka menunggu makanya yang Afan pesen buat di bagiin.

"Sabar sayang. Kamu kalo ngantuk tidur dulu sini"kata Afan. Devi pun mulai bersender ke dada Afan.

"Udah kamu tidur aja ini juga masih gelap masih pagi"suruh Afan.

"Ya kamu si ngapaun ngajak ngumpul jam 1 pagi"jawab Devi.

Tak lama kemudian Devi tertidur karna Afan tak tega akhirnya ia mengendong Devi ala koala dan di bawahnya masuk ke dalam kamarnya yang ada di markas itu.

"Wii bos mau ngapain tuh"goda salah satu anggota Black wolf.

"Istri gue tidur kalian tunggu aja di sini kalo ngantuk yaudah tidur aja biar gue yang jaga"kata Afan sebelum pergi dari sana.

Afan pun memasuki kamarnya dan dengan perlahan ia menidurkan Devi di atas kasur.

"Eungh"lenguh Devi sedikit terusik. Afan pun sontak langsung mengelus elus rambut Devi.

"Ust ust tidur lagi ya sayang"ucap nya laku menci*m kening istrinya.

Saat Devi sudah mulai nyaman tertidur Afan pun mulai pergi dari kamar itu dan menunggu di bawah bersama yang lain. Saat sudah sampai bawah ternyata semuanya sudah tertidur dan untuk para cewek mereka pindah ke dalam kamar.

Di sana yang masih bangun dan tidak tidur cuma dirinya, Rakha dan Eby saja.

"Fan lo yakin dengan nanti konvoi? Gue takut gang Nevandra gangu lagi kayak dulu"kata Eby mengingat kejadian dulu. Ya dulu saat mereke terakhir konvoi sejak kejadian itu sudah tidak ada konvoi selamat hampir satu tahun.

"Kita harus tetep waspada jangan mencar kayak dulu lagi. Gue mau besok konvoinya berjalan lancar"pinta Afan.

"Ya semoga aja nanti kita lancar"sahut Rakha. Ia juga khawatir sebenarya tapi kita ga mungkin kan fase itu dan merasa takut lagi mereka juga harus bisa mencoba lagi.

"Em Fan gue mau lo jujur"kata Rakha tiba tiba teringat dengan sesuatu tentang Afan.

Afan menyeringit binggung.

"Tapi jangan di sini kita bertiga ke ruang rapat sebentar"kata Rakha lagi lalu mereka bertiga pun masuk ke dalam ruang rapat.

"Jujur apa?"tanya Afan. Eby hanya menyimak ia juga sudah di beritahu Rakha.

"Lo...punya penyakit?"tanya Rakha.

DAMM!!

Afan kaget. Tau dari mana Rakha kalo dia punya penyakit tapi Afan harus mengeles dan memasang muka seolah ia sudah jujur.

Diary DEFAN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang