~bersambung~
♡
♡
♡
Author POV.
UDAH satu jam lebih, Devi enggak keluar-keluar dari kamar mandi. Dia masih menangis sambil terus memegangi tanganya. Devi malu pada dirinya sendiri. Dia menyesal telah menghilangkan cincin itu, dan dia benar benar ga tau cincinya di mana.
Tok! Tok!
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar mandi dari luar. Buru-buru Devi mengusap air mata di kedua pipinya, lalu bangkit berdiri. "I-iya... bentar."
Cklek!
Jena kaget waktu di hadapannya ternyata si Cantika.
Cantika senyum gugup. "Eh, ternyata elo. Gue kira Afan."
Devi enggak nyaman tiap kali si Cantika menyebut nama suaminya. Sebenarnya Afan kesambet apaan, sih? Kok sampai berani bawa masuk cewek ini ke rumah.
"Kamar lo berdua bagus juga, ya," ujar Cantika selagi memandangi tiap inci kamar Devi dan Afan.
Cantika mulai beralih membuka lemari besar di pojok tembok. Melihat isinya sekilas.
"Hmm... tumben Afan suka warna hitam. Biasanya dia nggak suka kalau pakai warna gelap," tutur Cantika.
Devi makin enggak nyaman. Hatinya cenut-cenut melihat Cantika yang mulai menyentuh-nyentuh pakaian Afan.
Langsung saja Devi menepis tangan Cantika, kemudian menutup paksa lemari itu.
"Jangan sentuh baju suami gue."
Cantika bersedekap sambil menyeringai sinis. "Ya, gue tahu kalau Afan suami lo. Tapi lo harus ingat Afan masih Cinta sama Gue.
"Oh." Devi hanya ber-oh-ria, hatinya nyesek dengar ucapan Cantika.
"Nyesal banget gue dulu Selingkuhin Afan, sekarang Afan makin Ganteng..." lanjut Cantika.
Devi mulai meremas kesal seprai di sampingnya. Jadi, alasan karna Afan gamom sama Cantika, ternyata dulu Cantika selingkuhi Afan.
Cantika mulai mendekat ke Devi. Berbisik pelan di telinga gadis itu. "Dan lo tahu... kenangan gue dan Afan lebih banyak ketimbang kenangan yang Afan kasih buat lo."Cantika menyeringai waktu Devi menatap ke arahnya. Jelas sekali, tatapan pilu dari seorang istri yang dicampakkan suaminya.
"Dan kali ini, gue datang mau ambil 'millk' gue yang udah direbut orang lain"ucapnya lagi.
♤♤♤
"Aku beneran boleh nginep di sini?"tanya Cantika yang sekarang duduk di ruang tamu.
"Boleh lah Can, lo boleh tinggal di sini kalau lo mau"jawab Afan seakan menonjok jantung Devi dalam dalam. Gadis itu tak menyangka kalau suaminya bakal memperbolehkan perempuan lain tinggal serumah dengan mereka.
"Thank you beby" ujar Cantika yang duduk di sebelah Afan.
"Kamu mau makan apa nanti?"tanya Afan merangkul pundak Cantika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary DEFAN [SELESAI]
Teen FictionDILARANG KERASS MENGCOPII!!! "HAH PERJODOHAN!" kata afan dan devi. Serly Devinnora Permatha"aku bakal di jodohin sama ketuaku sendiri what!". Alsyad Afanakashiree putra brasmatha"gila gw bakal di jodohin sama anggota gw sendiri". GIMANA KELANJUTANY...