43. penculikan

1.5K 159 18
                                    

~happy reading~

Author POV.

AKHIRNYA Devi memutuskan untuk pergi ke taman dekat komplek rumahnya. Devi jalan kaki, motoornya dia tinggal di halte, Devi menyusuri jalan setepak menuju danau yang sedikit licin. Keadaan di sekitar danau sangat sepi dan gelap. Hanya suara rintikan hujan yang di dengar Devi.

Devi yakin pasti Cincinnya jatuh di sekitar danau, atau mungkin jatuh di dalam danau.

Devi mulai melepaskan flat shoes-nya. Kakinya langsung gemetar dingin ketika menyentuh tanah,padahal belum masuk ke air.

Perlahan Devi berjalan pinggiran danau, dia mengelilinggi pinggiran danau sambil terus meraba raba di bawah siapa tau ada cincinya. Hatinya kembali bimbang ketika dia melihat kondisi danau yang sekarang begitu gelap. Akhirnya, mau tak mau, Devi masuk ke dalam danau sambil menyalakan flash kamera ponselnya.

"Perasaan kemaren gue duduknya pas di pinggir danau sini dah, berarti jatuhnya bakl di sekitar sini dong"gumam Devi selagi meraba raba dasar danau. Makin lama, Devi makin keterusan mencari di sisi danau yang cukup dalam. Sampai sampai batas permukaan airnya setara dengan dada Devi.

Gregetan karna nggak ketemu ketemu, Devi berinisiatif untuk menyelam saja. Devi menahan nafas selagi tanganya meraba raba lumpur di dalam danau.

Devi terus menyelam, tiga kali Devi menyelam tapi masi belum ada tanda tanda Devi menemukan Cincinya. Dan hujan kali ini semakin deras, tspi Devi tak mempedulikanya, dia sekarang mau menyelam lagi dengan berharap semoga kali ini ketemu cincinya.

Hingga di suatu momen, Devi merasa kakinya menyentuh sesuatu berbentuk lingkaran. Devi kembali menggambil nafas dalam dalam dan menyelam lagi. Tangan Devi meraba-raba dan merasakan sesuatu berbentuk seperti Cincin.

Devi berusaha menariknya, namun sepertinya cincin itu terjepit oleh sesuatu. Akhirnya dengan tenaga penuh, Devi bisa menggambil cincin itu.

"Huaahhh"Devi berteriak bahagia saat dia berhasil menggambil cincin nikahnya itu.

Devi tersenyum dan langsung memakai Cincin itu di jarinya. Sejenak, Devi merikuk kedinginan ketika angin malam mulai berembus.

Enggak apa apa, yang penting udah ketemu, gumam Devi dalam hati.

Sakit urusan belakang, Cincin nomer satu. Devi enggak mau aja, udah bela belain nyemplung, eh, malah enggak ketemu.

Devi hendak berjalan kembali ke sisi danau, namum tiba tiba saja ada yang menganjal di roknya dari dalam air, seperti tersangkut sesuatu. Devi menariknya begitu keras hingga tak sengaja terdorong ke depan dan kakinya tergelincir pada pecahan batu yang lumayan tajam.

BYURR!

Devi tenggelam ke dalam danau. Kedua tanganya terus meraba kakinya yang cenat-cenut keseleo dan mulai kram, mati rasa.

"Tolongggg!"Devi panik berteriak, namun suaranya tertahan oleh air. Devi terus berusaha menggayunkan tanganga kembali ke permukaan.

Diary DEFAN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang