46. Akhir

2.3K 194 46
                                    

Tapi boong Hehew masi ada satu chapter lagi guys hehe, jangan lupa votenya sengkuhh.

"Pada akhirnya ikatan pernikahan pun, tak menjamin kita bisa bersatu bersama"

-defan.

~happy reading~

Author POV.

Sekarang inti black wolf dan orang tua Afan, mereka sedang menunggu di rumah sakit, mereka menunggu kabar Afan, Rakha, Mala dan Devi.

Tadi saat Afan di tembak, teman temanya datang sambil membawa polisi, penjahat penjahat tadi mereka semua sudah di tangkap, dan tadi juga mereka langsung membawa sahabat sahabatnya yang terluka untuk di bawah ke rumah sakit terdekat.

"Ya allah selamatkan anak hamba sama menantu hamba ya allah...."tangis mama Afan.

"Afan ga bakal ninggalin kita ma.... Afan anak kuat dia ga bakal ninggalin kita"yakin papa berusaha meyakinkan istrinya.

Tadi kata dokter kondisi Devi kritis, sama yang lainya juga. Devi juga sekarang sedang melakukan oprasi pada bagian vitalnya, karna bagian itu mengalami kerusakan parah, juga kakinya Devi kata dokter lumpuh sementara.

Dokter yang merawat Mala dan Rakha keluar.

"Dok gimana kondisi teman saya?"tanya Vio cepat.

"Pasien yang perempuan harus mendapatkan donoran Mata malam ini, kalau tidak dia tidak akan bisa melihat karna bola mata pasien sudah pecah. Dan untuk pasien bernama Rakha dia juga harus mendapatkan donoran ginjal sekarang sekarang juga, jika tidak pasien akan.... meninggal."jelas dokter itu.

Deg!

Mereka semua syok mendengar perkataan dokter itu. "ENGGAK DOK! JANGAN BIARKAN TEMAN KITA MATI!!"teriak Eby.

"Maka dari itu kalian harus mencari cepat pendonornya..."kata dokter itu.

"Lakukan yang terbaik untuk teman kita dok, kita bakal secepatnya cari pendonor"kata Lisa. Dokter itupun pergi dari sana.

"Lo harus kuat Mal... Rakh, kita tau kalian berdua anak kuatt, tunggu sebentar lagi yah, habis kita carikan pendonor buat kalian"ucap Vio.

Mereka semua menangis, mereka ga tega lihat teman temanya yang sekarang kritis di dalam ruangan. Mereka ga kuat melihat itu semua.

Beberapa lama kemudian dokter yang merawat Afan keluar ruangan dan menghampiri orang tua Afan.

"Dok gimana kondisi anak saya? Dia baik baik aja kan dok?"tanya Mama Afan.

"Anak anda meminta kalian semua untuk masuk ke dalam ruangan"bukanya menjawab dokter itu malah menyuruh semuanya masuk ke dalam.

Mereka semua menurut dan langsung masuk ke dalam ruangan Afan, saat masuk ke dalam mereka bisa melihat tubuh Afan yang tergeletak lemah di atas brankar dengan terpasang beberapa alat rumah sakit di tubuhnya.

Diary DEFAN [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang