8. Anak

1.1K 142 13
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.


Malamnya Kanaya bingung mau melakukan apa, padahal banyak sekali tugas kuliah yang belum ia kerjakan.

Dirinya merasa jika tugas dikerjakan jauh-jauh hari sebelum deadline pengumpulan biasanya hasilnya tidak maksimal

Berbeda jika sudah kepepet.

Seakan otaknya sedang di ilhami kecerdasan Einstein, Kanaya merasa tugas tersebut bisa ia kerjakan dengan baik. Pokoknya the power of kepepet itu sangat nyata. Dia sudah membuktikannya sendiri.

Sebenarnya Kanaya tidak malas, hanya kadang tugas yang diberikan itu jauh sekali dari kapasitas pemahamannya terhadap materi.

Tapi berhubung sekarang ia sudah memiliki bekingan yaitu Nagara.

Suami sekaligus dosennya sendiri. Mungkin dirinya bisa meminta bantuan.

"Mas."

"Nggak. Makasih."

Padahal Kanaya baru saja melangkahkan satu kakinya masuk kedalam ruang kerja pria itu.

"Hah? Aku belum ngomong apa-apa?!"

"Antisipasi sama omongan kamu berikutnya."

"Idih. Emang tau aku mau ngomong apa?"

'Tau."

Nagara kini mengenakan pakaian santai. Kaos warna abu-abu lengan panjang yang mencetak dengan sempurna bentuk tubuhnya juga celana bahan warna hitam.

Rambutnya masih sedikit basah, sebab ia baru saja selesai mandi.

"Apa coba?"

Dibelakang badannya, Kanaya sudah membawa buku dan Macbook miliknya. Ia benar-benar serius minta diajari.

"Sama kayak yang tadi kamu bilang waktu di mobil."

"Ya banyak??? Aku ngomong apa aja ya, soal temenku, terus aku pengen makan naspad, pengen bikin miniatur bumi. Terus......."

Kanaya terdiam dengan pandangan mengawang. Apa dia ada mengatakan hal lain lagi. Kanaya lupa, soalnya tidak tahu kenapa setiap bersama Nagara ia selalu suka cerita ngalor-ngidul nggak jelas.

"Oh...mau bikin anak?" Kanaya sendiri tidak yakin jawabannya.

Sebetulnya itu hanya celetuk asal sebab Mamanya randomly membahas perihal cucu.

"SHUT UP! Saya nggak nyuruh kamu ngomong lagi."

"Tapi bener?" tanya Kanaya dengan kedua alis yang dinaik turunkan. Padahal kalau Nagara menjawab 'iya' tamat riwayatnya. Ia belum siap. Yang ada malah kabur.

"Hm."

"Tapi mau?"

"Kamu mau?" tantang Nagara.

Salahnya sendiri tidak mengunci pintu ruang kerja dan membuat bocah setan atau Kanaya muncul dihadapannya. Membuat Nagara lagi-lagi tidak bisa menyelesaikan pekerjaannya.

Istri Nakal Dosen Tampan | Scoups x LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang