15. Mantan

1.1K 171 21
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.

Baru saja duduk di dekat pintu masuk, hujan turun dengan begitu deras. Mengguyur jalan raya di depan Sejawat yang kemudian mengeluarkan asap, sebab perubahan cuaca yang begitu ekstrim. Dari yang tadinya panas seketika mendung dan hujan. Aspal melepaskan suhu panas.

Kanaya yang tadinya berniat memesan ice coffe latte jadi urung dan memilih minuman yang panas.

Mulai banyak orang yang masuk memenuhi kedai. Kini semua meja hampir penuh. Perkiraan Kanaya sih hanya dua, antara orang yang memang kedinginan dan ingin menghangatkan diri dengan kopi.

Atau orang yang hanya berniat meneduh sampai hujan reda dengan memesan kopi paling murah.

Selain Kanaya dan Jefri memesan minuman, pria itu juga memesankannya red vlevet cake.

"Masih suka kan, Nay?"

"Masih lah! Inget aja."

Keduanya lantas tertawa. Itu merupakan makanan favorit Kanaya sejak jaman SMA. Versi yang manis-manis.

Setiap kali nge-date, pasti Jefri selalu membawanya ke Cafe langganan mereka yang menjual cake tersebut.

Tadi sebelem kesini Kanaya dan Jefri memutuskan untuk bertemu di parkiran. Tidak bareng sejak dari kampus karena membawa kendaraan masing-masing. Dan juga Kanaya masih memiliki satu kelas lagi.

"Diliat-liat lo nggak kaget kayak kebanyakan orang, pas tau gue putus sama Defeena."

Kanaya menyendokkan sesuap cake itu ke dalam mulutnya. Kemudian baru menjawab pertanyaan Jefri. Makanan selalu menjadi prioritas.

"Gue udah tau dari kapan hari sih, Jef. Dan mesti kaget kenapa? Kalo lo nyalain petasan dibelakang gue tuh baru kaget. Hamsyong."

"Hahaha, kenapa masih selucu dulu sih, Nay."

"Ya meski nggak expect kalian bakal putus juga."

"Kok gitu?"

"Gue tau seberapa cintanya dia sama lo. Dan seberapa serius lo setiap kali menjalin hubungan. Jadi, tetep putus ya akhirnya, Pak."

Ada sedikit perasaan bersalah tiap kali bertemu dengan Jefri. Seperti Kanaya memutuskan Jefri untuk menjaga perasaan Defeena. Tanpa memikirkan perasaan pria itu sendiri.

Terus yang Kanaya mau pertahankan malah hancur. Persahabatannya.

Dia sempat berpikir juga, mungkin setelah putus, Jefri akan membencinya habis-habisan. Sebab alasan konyol yang Kanaya gunakan.

Nyatanya salah. Jefri masih sama seperti dulu.

Untuk putusnya persahabatannya dengan Defeena, Kanaya tidak menyalahkan Jefri. Karena sekali lagi, justru pria itu yang menjadi korban keegoisannya untuk mempertahankan Defeena.

Eh malah Defeena yang menjauh. Dan tahu-tahu mereka berdua sudah jadian.

Awalnya Kanaya agak shock, kayak out of nowhere. Dan tidak paham dengan jalan pemikiran Defeena. Yang setelahnya menjauh dan membencinya.

Sampai sekarang Kanaya masih dibuat bertanya-tanya mengenai alasan mantan sahabatnya. Tapi Kanaya juga ogah sih kalau harus bertanya.

"Gue pikir, lo benci sama gue, Nay." celetuk Jefri setelah menyesap kopi miliknya. Americano. "Lo sama Defeena jadi ribut kan."

"Nggak juga. Gue yang minta maaf udah libatin lo soal keputusan konyol gue dulu. Yang kalo dipikir lagi, kok anjir banget. Gue ngorbanin hubungan kita buat Defeena. Sedangkan dia malah ngejauhin gue."

Istri Nakal Dosen Tampan | Scoups x LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang