13. Baper

1K 157 11
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.

"Mau makan apa?"

"Aku."

Nagara menoyor kepala Kanaya yang duduk disebelahnya.

Sejak setengah jam yang lalu si pria bingung ingin memasak apa untuk makan malam. Bahan masakan sebetulnya masih cukup di kulkas, dia hanya kehabisa ide.

Sedang Kanaya tidak membantu sama sekali. Dia malah terus-terusan merengek menyuruhnya untuk order fast food.

"Dipikir saya keturunan sumanto?!"

Kanaya terdiam sesaat. Berpikir siapa sumanto itu. Sampai secuil ingatan mengenai berita yang pernah mamanya ceritakan mengenai manusia yang melakukan praktik kanibalisme muncul.

"Jahh keliatan banget tua-nya. Waktu itu gempar, kamu udah umur berapa, Mas?"

"Lupa."

"Bener, umur emang nggak bisa boong. Makin tua makin mudah lupa."

"YE SARIMIN!"

Kanaya bersungut kesal. "Masa istrinya disamain sama monyet."

"Ya emang cakepan monyet sih." jawab Nagara dengan santainya. Sebelum ia diserang dengan tabokan atau cubitan. Nagara memilih beranjak dan duduk di sofa seberang.

Entah perasaan Kanaya saja atau memang hubungan mereka menjadi sedikit lebih dekat sejak insiden semalam.

Nagara jadi sedikit, sedikit saja nih,,,,mencair dan bisa diajak bercanda.

Aduh kalau begini kan Kanaya jadi bimbang ingin melanjutkan misi awalnya atau tidak. Kapan lagi kan dapat suami seperti Nagara. Mapan dan tampan.

"Kamu kemarin ada bilang mau makan naspad, bukan?"

"Hah? Iya. Mau go food-in itu?"

Nagara menaikkan kedua alisnya tanda meng-iyakan pertanyaan Kanaya.

"Rendang, ayam gulai, tongkol balado sama kerupuk jangan lupa ya, Mas. Eh sama ini! Sambelnya dibanyakin."

"Nggak. Kolesterolnya tinggi. Kamu mau mati muda?"

Baru saja dipuji, Nagara sudah kembali ceplas ceplos kalau bicara.

"Masa do'a-in aku gitu?!"

"Makanya pola hidup sehat. Olahraga nggak mau, makanan nggak dijaga, kerjaannya begadang nonton film. Kamu tuh ada planning hidup jangka pendek?"

'Bajigur! Nih laki mulutnya kayak nggak pernah disekolahin aja. Asal nyeplos. Tapi bener lagi. Tapi gue rada emosi dengernya!' batin Kanaya melirik sinis sang suami.

"Kayak hutang aja, Mas. Ada jangka pendek sama panjangnya." cibir Kanaya. "Ini aja deh, gulai ayam sama telor dadar."

"Oke."

Sambil menunggu pesanan mereka tiba, Kanaya meminta Nagara untuk menjelaskan materi dari Bu Naumi yang urung laki-laki itu jelaskan kemarin.

Istri Nakal Dosen Tampan | Scoups x LisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang