Happy reading
.
.
.
.
.Tubuh Nagara mendadak kaku. Pikirannya ikut buyar. Kemumetan yang sejak tadi ia rasakan sampai kepalanya serasa ditusuk kini menghilang.
Bulu kuduk ditengkuknya berdiri bersamaan dengan elusan ringan tangan Kanaya disana. Ia mengerjap sekilas, apakah perempuan dipangkuannya sekarang memang Kanaya? Sayangnya betul istrinya.
Entah apa yang merasuki, sampai sifatnya berubah 180° seperti ini.
Napas Nagara tiba-tiba tersendat. Seolah bernapas merupakan pekerjaan terberat baginya. Namun semua reaksi tubuhnya itu berhasil ia kendalikan dengan raut wajah datar dan tatapan tajam.
Membuat Kanaya ingin segera berlari dan menangis sekencang-kencangnya saking takutnya. Namun sudah sejauh ini.
"Mas... " rengeknya dengan nada manja dan bibirnya dimajukan beberapa senti.
Kanaya menatap Nagara dengan sorot mata yang sulit Nagara deskripsikan.
"Hm, " gumam Nagara seadanya seolah tidak terpengaruh sama sekali dengan perubahan sikap sang istri.
'Anjir kok responnya lempeng-lempeng aja. Harusnya, paling nggak kalo dia risih, gue didorong kek?! batin Kanaya menggebu-gebu.
"Mau apa? Saya lagi banyak kerjaan, " lanjutnya dengan kedua tangan yang kini menyusup dibawah lengan Kanaya dan kembali berkutat pada keyboard laptopnya. Membuat punggung Kanaya bertabrakan dengan pinggiran meja.
Segala adrenalin dan keberanian yang sudah setinggi gunung Everest itu, mendadak menciut menjadi butiran debu. Kanaya merasa sangat canggung dan kikuk.
Apalagi dengan jarak tubuhnya dan Nagara yang begitu dekat. Dia bahkan dengan jelas bisa menghirup wangi yang menguar dari tubuh suaminya itu.
Terus ini bagaimana? Kanaya gagal?
Setelahnya Kanaya segera pamit menuju ke kamarnya. Barusan itu adalah aksi paling menantang mental yang pernah Kanaya lakukan. Tapi ia tidak boleh menyerah begitu saja, mungkin tadi caranya menggoda kurang.
Disisi lain Nagara yang ditinggalkan seorang diri oleh Kanaya pun terdiam. Tidak lagi mengetikkan apapun. Yang barusan itu benar-benar membuat pikirannya berantakan.
Apa yang baru saja Kanaya lakukan.
•••
Keesokan harinya Kanaya terbangun karena bau masakan dari Nagara.
Kini ia mengenakan pakaian normal yang biasa ia pakai. Kaos oversize dan hotpants yang tenggelam dibalik kaosnya.
Percobaan kedua, semoga kali ini berhasil.
Dengan langkah hati-hati Kanaya berjalan ke arah Nagara yang kini memunggungi dirinya dan tengah sibuk mengaduk sup buatannya. Sampai tak menyadari jika Kanaya sudah ada dibelakangnya.
Kemudian dengan cekatan kedua tangan gadis itu menelusup dipinggang Nagara dan melingkar diperut sang suami.
Kanaya meneguk ludahnya susah payah, ketika dirasakan perut rata dan keras milik Nagara. Pasti laki-laki ini sering pergi ke gym.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Nakal Dosen Tampan | Scoups x Lisa
عاطفيةKanaya dijodohkan dengan Nagara. Laki-laki galak dan menyebalkan yang merupakan dosennya sendiri. Dia tidak bisa menolak karena itu merupakan isi surat wasiat dari Kakeknya. . . . . Bagaimana kisah mereka berdua? Baca langsung cerita yang sanga...