Happy reading
.
.
.
.
.Hari-hari Kanaya kembali berjalan normal minus statusnya yang kini menjadi istri Nagara. Juga kebiasaan tambahan dari Hera yang sering menggodanya setiap kali mereka menghadiri kelas milik suaminya.
Temannya itu pasti akan mengode Kanaya dengan kerlingan mata dan senyum menyebalkan.
Sikap Nagara dan Kanaya masih sama seperti dulu. Saat dikampus mereka bertingkah seakan tidak saling mengenal. Dan Nagara menjalani pekerjaannya secara profesional sebagai dosen.
Pagi itu sedikit berbeda sebab Nagara bangun lebih telat dari biasanya. Dan membuatnya mesti grasak-grusuk untuk bersiap-siap. Untung Kanaya cukup peka dengan membuatkannya sarapan berupa roti yang dioles selai cokelat atasnya.
Sebab ia tak bisa memasak. Dan dihari sebelumnya, biasa Nagara yang menyiapkan sarapan.
"Nay, kamu tahu dasi saya yang warna navy ada dimana? "
"Nggak tahu, saya nggak pernah lihat. "
"Ck, dimana sih. "
Nagara berdecak kesal dan kembali berlalu menuju kamarnya sendiri.
Selepas acara pernikahan, Kanaya segera diboyong oleh Nagara menuju apartemen laki-laki tersebut. Informasi tambahan, mereka tidur dikamar yang terpisah. Kata Nagara agar Kanaya tidak mengganggu jika ia mesti menyelesaikan pekerjaan dirumah, didalam kamarnya lebih tepatnya.
Karena bagi Nagara, Kanaya bernafas saja sudah sangat berisik.
"Masih di laundry-an mungkin. Pakai dasi lain juga bisa kan, Pak? "
"Nggak bisa. Nggak mau. Nggak bakal cocok sama kemeja saya yang ini. "
'Riweuh amat nih laki satu.' batin Kanaya.
Dia lantas memutar bola matanya. Baru beberapa hari tinggal seatap saja dia sudah tahu jika Nagara itu tipikal laki-laki yang perfeksionis bukan main.
"Dicari nanti lagi, nih sarapan dulu. " ucap Kanaya sambil menunjuk roti didepannya. Ia sendiri tengah menguyah roti yang ia buat.
"Tumben bikinin sarapan. Inisiatif jadi istri yang baik? "
"Salah mulu kayaknya saya dimata bapak ya, " celetuk Kanaya.
"Emang."
Ingin sekali rasanya Kanaya mencekik leher suaminya itu sampai kehabisan nafas, saking kesalnya. Tapi ia tahan dan hanya tersenyum masam.
•••
"Baik. Itu dia materi untuk hari ini. Sebelum saya akhiri, ada pertanyaan? "
Suasana kelas mendadak senyap. Tidak pernah ada satupun mahasiswa dikelas yang berani untuk mengajukan pertanyaan setiap kali Nagara selesai mengajar.
Tidak tahu kenapa, energi mereka sudah terkuras habis untuk menyimak setiap penjelasan yang dosen itu berikan.
"Oke, tidak ada. Kalo begitu saya tutup pertemuan kali ini. "
Nagara berjalan menuju ke arah pintu. Ia mengikuti saran Kanaya untuk tidak mengenakan dasi tapi dengan satu kancing teratas kemejanya yang dibuka. Dan berhasil membuat beberapa gadis didepannya berseru girang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Nakal Dosen Tampan | Scoups x Lisa
RomanceKanaya dijodohkan dengan Nagara. Laki-laki galak dan menyebalkan yang merupakan dosennya sendiri. Dia tidak bisa menolak karena itu merupakan isi surat wasiat dari Kakeknya. . . . . Bagaimana kisah mereka berdua? Baca langsung cerita yang sanga...