"Hati2 Chan" ucap Mark memperingatkan ia lantas mendekap bahu haechan agar semakin mendepet ke dirinya tujuan nya hanya satu agar haechan tidak terdorong oleh orang2 yg baru saja keluar dari stadiun Mereka baru saja menonton konser musik dari penyanyi yg cukup terkenal Karna itu penonton cukup ramai hingga membuat Mark dan haechan sedikit kesulitan untuk berjalan.
"Aku tidak menduga penontonnya akan sebanyak ini" ucap Mark kagum. juga sebal di saat bersamaan Karna ia dan haechan harus berdesakan kalo bukan Karna haechan Mark juga tidak ingin menonton konser musik ini bukan apa2 hanya saja musiknya bukan selera mark tapi tidak apa2 demi haechan Mark akan melakukan apapun apalagi ini juga sebagai permintaan maafnya Karna harus pergi meninggalkan haechan secara mendadak meskipun tidak lama
"Awww" pekik haechan kesakitan saat kakinya terinjak oleh orang lain
"Kenapa Chan" tanya Mark khawatir
"Kakiku" ucap haechan lantas membungkuk "iish" decak nya kesal ia hendak berdiri sebelum matanya melihat benda kotak beludru di hadapannya tanpa pikir panjang haechan mengambil kotak beludru tersebut
"Apa itu" tanya Mark. Haechan menatap Mark sekilas lantas membuka kotak beludru tersebut
"Waaw" ucap Mark dan haechan bersamaan
"Seseorang pasti tidak sengaja menjatuhkannya" ucap haechan. Mark mengganguk "itu pasti mahal" timpal Mark ia memerhatikan isi kotak beludru tersebut sebuah gelang dengan desain sederhana namun terlihat mahal dan elegan
Haechan mengedarkan pandangannya kesana kemari "sepertinya pemiliknya masih tidak sadar kalo barangnya hilang"
"Lalu akan kau apakan"
Haechan nampak berpikir "bagaimana kalo kita bawa saja ka. Kalo ini memang gelang yg mahal pemiliknya pasti akan mencari nya dengan cara apapun"
"Kau tidak mau menitipkan itu ke petugas disini atau polisi mungkin" saran Mark
Haechan menggeleng"kita tidak bisa percaya pada orang lain begitu saja. Ada yg bilang mencuri itu bukan Karna niat tapi Karna ada kesempatan"
Kini giliran Mark yg mengangguk "kalo begitu ayo pulang Mae akan marah kalo kita pulang terlalu larut".
"hm"
-----
"Semalam kalian pulang jam berapa Chan" tanya Ten Mae haechan.. mereka sedang menyiapkan sarapan di dapur. tidak maksudnya hanya Ten sedangkan haechan duduk saja di kursi dekat meja makan
"Sekitar jam 11 Mae"
Ten mengangguk "dari pada kamu duduk saja lebih baik ke atas sana bangun kan Mark dia harus sarapan dulu sebelum pergi ke bandara" titah Ten pada haechan yg langsung menurut dan pergi untuk menuju kamar Mark
Tok tok tok
"Ka" panggil haechan. Karna tidak ada sautan dari kamar Mark Haechan memutuskan masuk begitu saja lagipula ia juga sudah bisa masuk ke kamar Mark
"Pulas sekali" gumam haechan ia memerhatikan wajah Mark yg tampak damai dalam tidurnya ada perasaan hangat dalam hati haechan ketika ia bersama Mark dan yg haechan yakini itu adalah perasaan cinta. Tapi sampai saat ini haechan masih belum berani mengungkapkan perasaanya pada Mark Karna takut hubungan nya dengan Mark justru menjadi tidak baik Karna haechan tidak tau apakah Mark memiliki perasaan yg sama atau tidak
Jangan salahkan haechan untuk ini perasaanya tumbuh begitu saja seiring berjalannya waktu yg di habiskan bersama dan segala perhatian yg di berikan Mark padanya. Mark adalah anak dari sahabat dadynya namun sayang orang tua Mark sudah meninggal Karna kecelakaan mobil dan sebelum orang tua Mark menghembuskan nafas terakhirnya mereka memohon kepada Ten dan Johny agar mau merawat Mark yg berusia 7 tahun. Tentu saja Ten dan Johny setuju selain Karna Mark anak dari sahabat mereka itu karna ten dan Johny juga tidak memiliki anak laki2