"Kenalkan Mark ini renjun dia yg akan membantu kita mengerjakan proyek kita kali ini" ucap rekan bisnis Mark sebut saja Lucas
"Mark/renjun" ucap Mark dan renjun berjabat tangan
"Baik mari kita mulai untuk meeting nya sekarang" ujar Lucas Mark dan renjun yg sempat berdiri kini kembali duduk begitupun yg lainya meeting berlangsung selama kurang lebih 2 jam dan kini sudah selesai para karyawan dan rekan bisnis yg terlibat pun sudah membubarkan diri
"Aku liat jadwal penerbangan kalian kemarin ternyata kalian terbang di jam yg sama dan pesawat yg sama" ucap Lucas sambil membereskan beberapa map dan laptop miliknya
"Loh dia dari Korea" kaget Mark Karna berpikir renjun adalah orang China. Lucas tersenyum mendengar pertanyaan Mark.
"Dia tinggal di Korea Mark meskipun asalnya memang orang China dia sodariku" ujar Lucas menjelaskan
"Aku duluan ya cas" ucap renjun yg tidak ingin mendengar obrolan Lucas ataupun Mark yg menurutnya tidak penting lebih baik ia pulang dan beristirahat
"Tunggu" ucap Mark menghentikan langkah renjun yg akan keluar dari ruangan "kau sudah menikah apa hanya sekedar bertunangan" tanya Mark sambil menunjuk jari manis renjun yg memakai cincin dan mendapat tatapan tidak suka dari renjun Karna menurutnya pertanyaan Mark itu kurang sopan
"Aku rasa itu bukan urusanmu"
"Itu urusanku kita akan bekerja sama dan akan sering bertemu. Kalau kau sudah menikah aku pasti akan membatasi diriku tapi kalau hanya bertunangan seperti nya bukan masalah jika aku berusaha"
"Maksudmu apa Mark" bukan renjun tapi Lucas yg bertanya
"Kata orang sebelum janur kuning melengkung tidak ada salahnya kita berusaha kan" jawaban Mark dengan senyum tipis membuat Lucas menggelengkan kepalanya
"Jangan macam2 dia memang baru bertunangan tapi kita disini untuk bekerja sama. bahkan tunangannya berpesan padaku agar aku menjaganya"
"Posesif sekali" ucap Mark Lucas mengangkat bahunya tidak peduli lantas menatap Mark "mereka bertunangan Karna dijodohkan tapi aku rasa calonya renjun itu mencintai renjun dengan tulus. Kalo renjun aku sendiri sebenarnya tidak yakin dia mungkin hanya tidak ingin mengecewakan orang tuanya Karna itu dia setuju"
"Waah kolot sekali kasian pasti dia menderita"
"Jangan sok tau Mark..mereka menerima perjodohan itu karna perusahaan milik calon nya renjun sudah banyak membantu perusahaan milik orang tuanya renjun"
"Bukankah itu artinya mereka tidak tulus membantu"
"Kurasa tidak juga. Mereka melakukan perjodohan tersebut Karna alasan lain melihat renjun dan calonnya eh tunggu tidak enak sekali aku sebut calonnya padahal aku tau namanya heheh" tawa kecil Lucas "jaemin nama tunangan nya itu jaemin aku dengar mereka di jodohkan Karna mereka memang sudah dekat semenjak perusahaan mereka menjalin kerja sama. dan lihat ntah itu renjun ataupun jaemin mereka langsung mengiyakan perjodohan tersebut jadi aku rasa selain perjodohan mereka juga memang saling menyukai" jelas lucas
"Kau mematahkan semangatku" gumam Mark ia menoleh kebelakang diamana renjun sudah keluar dari ruang meeting sejak tadi
"Kau suka padanya" tanya Lucas heran. gimana ga heran masa baru bertemu sudah suka
"Kaya nya iya deh" jawab Mark yakin
"Serius. Kau baru saja bertemu dengan nya tadi mana bisa langsung suka"
"Itu namanya cinta pandangan pertama. Btw duluan ya siapa tau dia masih di lobi atau parkiran" ujar Mark yg buru2 keluar meninggalkan Lucas yg menatap tidak percaya pada mark