"Eeungh" lenguh haechan ia mencoba membuka matanya yg berat. Sadar bahwa ia masih tidur beralaskan paha seseorang haechan langsung bangun untuk duduk Karna berpikir xiaoun pasti pegal membiarkan ia tidur di paha nya cukup lama
"Tante" ucap haechan dengan nada terkejut ia melihat sekeliling dan tidak menemukan keberadaan jaemin ataupun xiaojun disana
"Mereka pulang Karna ada urusan" ujar Ten paham melihat ekpresi haechan yg terlihat mencari seseorang
"Lalu kenapa Tante disini dan itu tadi" haechan bingung harus mengatakannya bagaimana saat Ten membiarkan ia tidur di pahanya
"Tidak apa-apa xiaojun bilang kau kurang tidur dari semalam dan akan sangat tidak nyaman jika tidur tanpa bantal"
"Terimakasih.. tapi kenapa anda ada disini" ntah haechan harus berpura-pura bodoh atau bagaimana mungkin saja Ten memang datang untuknya atau hasil tes nya sudah keluar tapi ia masih belum bisa menerima kalau kluarga renjun ternyata adalah keluarnya juga
Hanya ten yg ada disana menemani haechan sekarang Johny dan Hendry pergi Karna ada urusan kantor sementara renjun pulang kerumahnya untuk membersihkan diri
"Jaemin bilang kamu belum makan. Makan dulu ya ini makanan yg jaemin belikan tadi" Ten mengambil kresek putih yg disimpan jaemin di atas meja kecil
"Aku bisa makan sendiri" ujar haechan saat ia melihat Ten hendak menyuapinya. Ten mengangguk kaku lantas memberikan kotak makan yg ia pegang pada haechan
Tidak membutuhkan waktu lama bagi haechan menghabiskan makanannya. Ia lantas berdiri dan menghampiri taeil yg tampaknya belum sadarkan diri semenjak pingsan di dalam mobil milik jaemin
Cklek
Pintu ruang rawat taeil terbuka dan menampilkan se orang perawat dan dokter masuk. Untuk mengganti selang infus milik taeil dan juga memeriksa kondisi taeil
"Kluarga pasien" ucap sang dokter menatap Ten dan haechan secara bergantian. Membuat Haechan bergegas menghampiri dokter tersebut "saya anaknya" balas haechan
"Ada yg perlu saya bicarakan. Mari ikut ke ruangan saya sebentar" haechan mengangguk dan keluar bersama sang dokter meninggalkan Ten yg menatap kepergian haechan Karna merasa di acuhkan
Sudah hampir 15 menit haechan tidak kunjung kembali. Jadi Ten memutuskan untuk keluar Karna ia juga bingung jika harus menunggu taeil sendiri namun Ten malah di buat terkejut dengan haechan yg sedang berjongkok di dekat kursi ruang tunggu
"Hiks" Isak haechan yg menyembunyikan wajahnya di balik kedua tangannya sambil menunduk
"Loh haechan..kenapa ada apa" tanya Ten khawatir ia juga ikut berjongkok di hadapan haechan. Haechan mendongak menatap Ten dengan wajah sendu yg membuat hati Ten tiriris "apa terjadi terjadi sesuatu" tanya Ten lagi. Haechan diam ia mengingat kembali ucapan sang dokter saat di ruangan dokter tadi.
Yg ternyata taeil bukan hanya memiliki riwayat batuk biasa ada penyakit serius di dalam tubuh taeil dan salah satu cara agar taeil sembuh adalah dengan melakukan operasi. Haechan shock. apalagi biayanya operasi yg harus di lakukan taeil tidaklah murah
Haechan tidak mungkin menjual toko bunga peninggalan mamanya dan juga tidak mungkin meminta bantuan pada keluarga jaemin haechan sudah terlalu sering melakukan itu dia tidak mungkin menjual mobil pick up kesayangan papanya apalagi menjual rumah "hiks" lirih haechan yg kembali menyembunyikan wajahnya
Grep
Ten memeluk haechan dengan erat mencoba memberikan ketenangan bagi haechan jujur hati Ten benar2 teriris melihat kondisi haechan. Putrinya yg baru ia temukan. Hanya sebentar lalu Ten melepaskan pelukannya dan menuntun haechan untuk duduk "jangan berjongkok terus nanti kakimu pegal"