3. kecewa berat

45 8 0
                                    

HA! KAU KAN??? BACA DOANG TIDAK VOTE!!!! IH JAHATNYAAAAAAAAAAAAAAAAAA

🐕💨


Eca, Yura, dan Ririn sedang berlatih, mereka akan mengikuti lomba MPLS 2 hari lagi.

Kebetulan, lomba MPLS ini diselenggarakan bersamaan dengan DEMOS.

Jadi setelah lomba selesai, DEMOS akan dimulai.

Yura memilih dance black mamba dari aespa. Tentu saja Eca yang ingin menjaga image kalemnya menolak, apalagi saat hari itu memakai batik dari sekolah masing-masing dan batik dari sekolah asal Eca adalah batik langsungan yang dari pinggang ke kaki itu ketat.

Jika dia dance black mamba apa tidak robek??

"Yur, kalo nanti pas bagian no yu ken sakingggo blek mamba itu rok aku robek gimana?"

"Gapapa, biar keren!" Yura mengacungkan kedua jempolnya.

"Nanti kakinya Eca keliatan dong?" Tanya Ririn.

"Nanti Eca pake legging aja, biar kali robek ga keliatan kakinya." Jawab Yura sambil mulai mencari lagu black mamba di YouTube.

Kebetulan juga Eca sudah hafal dance itu jadi dia tinggal menyesuaikan kekompakannya dengan dua temannya.

Eca menyetujuinya, asal dia tidak lupa saja memakai legging.

🐕💨

Kelas masih sepi, baru ada Eca seorang. Semenjak berangkat bersama kak Dewi, Eca selalu datang pagi sekali dan pulang sore sekali.

Akhirnya manusia yang dia tunggu datang, Yura dan Ririn.

Yura langsung meletakkan tasnya asal, lalu berlari ke arah Eca.

"Kamu ga lupa pake legging kan?"

Eca memegang pahanya.

Dasar Eca pelupa, dia lupa menggunakan legging dan malah menggunakan celana pendek.

Eca menunjukan wajah paniknya, Ririn dan Yura saling bertatapan.

Yura menepuk jidatnya, "aduh Eca... Kamu gapapa nanti kalo roknya robek?"

Eca menggeleng, "ternyata roknya ga seketat itu."

Eca memainkan kakinya agar roknya melebar.

Krek.

"Hm, kan." Kata mereka berdua kompak.

Eca melihat robekan di jahitan belakang tersenyum sambil menggaruk tengkuknya, "hm, yaudah sih... Namanya juga... Itu."

"Para peserta lomba mpls diharapkan segera berkumpul di sumber suara."

"Tuh kan! Udah dipanggil." Yura menarik tangan Eca dan Ririn menuju sumber suara.

Karna kelas mereka kelas A, jadi mereka mendapatkan giliran pertama.

Eca menarik dan menghembuskan napasnya, menenangkan dirinya sendiri dan yakin kalau roknya akan baik baik saja.

Dari tempatnya berdiri, Eca melihat Riki yang sudah memakai baju futsal duduk di depan kantor guru.

About us | ChaemuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang