HAHAHAHAHAAH, WELKOM BEKKKKKKK.
🐕💨
Pagi itu, Eca mengobrak abrik cucian yang baru selesai di jemur, mencari jaket yang kemarin Dela pinjamkan kepadanya.
Dewi yang melihat Eca mengobrak abrik cucian yang baru dia angkat memukul punggung Eca dengan sedikit keras, "heh! Bajunya baru gue angkat dengan rapi malah lo berantakin!" Bentaknya.
Eca meringis sambil memegang punggungnya yang perih akibat di pukul Dewi, "aduh kak! Liat jaket warna merah ga?"
Dewi menunjuk ke tempat Eca duduk, "itu di bawah lo apa."
Eca melihat ke bawah, lalu tertawa canggung, "hehe... Ga liat."
Eca mengambil jaket itu lalu pergi ke kamarnya.
Dia menyemprotkan parfumnya banyak sekali, agar tidak tercium bau apek karna dia mengangkatnya sebelum jaket itu kering.
🐕💨
Eca berangkat ke sekolah seperti biasa, hari ini MOP dan dia menginap selama 2 hari 1 malam di sekolah.
Itu artinya dia bisa melihat Riki lebih lama lagi.
Eca sedang merapihkan tasnya di kelas, bersebelahan dengan Ririn dan Yura.
Eca mengeluarkan jaket Dela dari tasnya lalu mencolek bahu Yura, "eh, anterin aku nyari kak Dela, aku mau balikin jaket dia."
Yura mengangguk, lalu menarik tangan Ririn yang sedang berbaring akibat kelelahan saat APEL pembukaan tadi.
Mereka mengelilingi sekolah, mencari Dela.
Langkah Eca terhenti saat dia melihat Riki memperhatikannya dari jauh dengan tatapan tajamnya.
Tanpa ragu, Eca berlari menuju Riki yang sedang berdiri diam, disusul oleh Yura dan Ririn.
"Kak, liat kak Dela ga?" Tanya Eca pada Riki.
Riki yang melihat jaketnya di pegang oleh Eca langsung merebutnya, "ini jaket gue, emang Dela ga bilang?"
Eca kaget, dia kira itu jaket milik Dela yang ukurannya oversize, "lho, punya kak Riki? maaf ya kak, aku gatau."
Riki memutar matanya malas, dia langsung meninggalkan Eca dan teman-temannya tanpa bilang apa-apa.
Tangan Eca gemetar, hampir saja dia jatuh karna kakinya yang ikut gemetar.
Yura dan Ririn langsung memegangi tangan Eca, "eh eh, ca! Jangan pingsan."
🐕💨
"Aduh, benci banget gue sama jerit malam." Eca berjalan di belakang Yura bersama Ririn, memegang bahu Yura yang sedang memegang senter.
Sejak tadi siang, Eca, Yura dan Ririn sepakat memakai "lo gue" untuk mengobrol.
Semua lampu sekolah di matikan, tugas mereka adalah mencari pos satu hingga pos lima untuk mendapatkan petunjuk menuju garis final.
Yura berhenti, Ririn dan Eca juga ikut berhenti, "kenapa yur?" Tanya Ririn yang penasaran kenapa Yura tiba-tiba berhenti.
"Liat tuh, itu bacanya apa." Yura menunjuk kumpulan titik titik dan garis strip yang menempel di jendela kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
About us | Chaemura
FanfictionEca, wanita kaku yang sama sekali tidak pernah merasakan menyukai seseorang sampai benar benar suka. Siapa sangka SMA yang dia hindari malah membuatnya bersyukur bersekolah disana???