16. Sudah

98 13 6
                                        

Saat selesai jurit malam, Dela mengajak Riki mengobrol hanya berdua di dekat kantin yang tutup.

Dela memberikan sebuah kertas pindah sekolah yang sudah di tanda tangani kepala sekolah, dan bilang akan mengundurkan diri dari OSIS.

Sudah 2 bulan mereka menjalin hubungan, ini semua karna Dela yang ingin kenangan indah sebelum masa SMA nya di Indonesia berakhir.

Ayah Dela pindah tugas keluar negeri, mau tidak mau keluarga mereka ikut pergi.

Dela dan Riki sudah satu sekolah sejak SD, tapi tidak pernah sekelas, Dela juga menyukai Riki dari kelas 5 SD, jadi sebelum pergi dia ingin merasakan menjadi kekasih Riki selama 2 bulan.

Riki mengiyakan kemauan Dela karna dulu dia juga memiliki perasaan padanya, tapi sekarang hatinya milik Eca, jadi saat berpacaran bersama Dela, isi pikirannya hanya rasa bersalah pada Eca.

Itulah mengapa Riki menjauhi Eca saat berpacaran dengan Dela, karna dia tidak mau Eca sakit hati terlalu lama.

Bahkan, Danu pun tidak Riki beritahu karna Danu bisa saja mengacaukan Rencananya.

Mereka berdua saling menatap dengan canggung, sampai Dela buka suara.

"Makasih dua bulannya, ki... Walau hati kamu ga akan pernah buat aku..."

Dela tersenyum, mengelap air matanya. Dela tahu, sampai kapanpun Riki tidak akan pernah menjadi miliknya.

Riki melipat fotocopy kertas pindah sekolah itu, lalu mengangguk dengan wajah datar, "Hati aku pernah buat kamu."

Dela terkejut, hanya bisa memandang Riki dengan tatapan tidak percaya.

Riki menghela napas, "Tapi bukan sekarang."

Dela mengangguk paham, lalu pamit karna saat pulang LDKS nanti dia akan langsung berangkat pergi.

🐕💨

Riki terus mengirim pesan pada adiknya yang belum pulang sekolah itu, menyuruhnya cepat untuk menonton Eca yang tanding basket hari ini.

Adiknya yang sedang di perjalanan pulang pun langsung memblokir nomor Riki agar tidak terus menghubunginya.

Riki akan bilang semuanya hari ini pada Eca, dan memulai semua dari awal lagi.

Sebenarnya Riki tidak terlalu yakin Eca akan menerimanya kembali, karna dari kelakuannya Eca saja sudah sama dengan teman laki-lakinya yang lain.

Tak lama batang hidung Ila muncul, cepat-cepat Riki menyuruhnya ganti baju untuk menonton calon kakak iparnya itu basket.

Saat Ila selesai ganti baju, Riki langsung berangkat ke tempat perlombaan Eca. Riki juga membeli buket bunga untuk diberikan pada Eca nantinya.

Jantung Riki terus berdebar, bahkan Ila berkali-kali memukul lengan Riki karna Riki yang melamun dan hampir menabrak.

Riki berjanji, kali ini adalah kali terakhir dia menyakiti hati Eca dan akan menjadikan Eca juga sebagai yang terakhir.

Eca sudah berkali-kali bertempur dengan masa lalu Riki, dan menurut orang-orang Eca selalu kalah, tapi nyatanya Eca adalah pemenangnya.

Berkali-kali dia jatuh pada Eca, tapi selalu dihantam di tanah yang keras.

Seseorang selalu membantu, yang sayangnya bukan Eca.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

About us | ChaemuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang