oppsiee..Karlee

196 14 2
                                    

Karle yang masih berada di GH RRQ merasa sangat bosan disiang hari karena Irradnya sedang tidur sementara Banana Skylar sedang pergi keluar. Bagaimana dengan yang lainnya? Mereka sedang sibuk dengan kegiatan masing". Karle yang lelah dengan rasa bosannya menghampiri Vyn yang kini sedang menonton tv. "Vyn, gw bosen anjir, lu ga ada niat mabar gitu sama gw?" tanya Karle dengan raut wajah yang sangat lemas.

"Ga, lu beban" ejek Vyn

"Ck, mending ke kamar Irrad aja gw"

"Yee pdkt terus lu" Karle tidak menjawab perkataan Vyn, dia hanya ingin pergi ke kamar Irrad.

Sesampainya di kamar Irrad Karle langsung membuka pintu. Dia melihat seorang pria mungil yang sedang tertidur. Karle berjalan menuju tempat tidur pria itu dan menatap pria itu. Entah kenapa tiba" Karle sangat ingin memegang jari Irrad. Tanpa basa-basi Karle langsung memegangnya. Dia duduk di pinggir tempat tidurnya Irrad. Secara tiba" Karle menjilati jari Irrad. Pandangannya mengatakan bahwa dia sangat menginginkan Irrad. Setelah menjilati jarinya dia langsung mengarah ke lehernya Irrad. Dia menggigit dan meninggalkan tanda dilehernya. Irrad yang merasa geli dan tercampur dengan rasa sakit saat itu langsung terbangun. Dia melihat Karle yang sedang menjilati lehernya. Irrad yang pada saat itu tertidur dengan nyaman tapi tiba" terganggu dengan kedatangan Karle merasa sangat terkejut. Karena merasa geli Irrad mengeluarkan suara yang aneh "Ngghh..Karlee.." Karle yang mendengarnya pun menghentikan perbuatannya itu. Dia menatap Irrad yang kini sedang menatapnya juga. Karle tersenyum kecil kepada Irrad.

Setelah beberapa saat Karle langsung memasukkan tangannya ke dalam baju kaos nya Irrad. Irrad yang mendapat perlakuan seperti itu merasa agak aneh. Dia ingin sekali berbicara kepada Karle tentang kenapa dia melakukan ini? Tapi dia sangat malu untuk menanyakan hal itu.

Karle yang kini meletakkan salah satu tangannya didalam baju Irrad langsung mengeluarkannya. Dia tidak ingin menjelajahi bocilnya dengan waktu yang cepat. Tetapi Irrad yang sudah bosan digoda secara terus menerus langsung menarik tangan Karle. Kini Karle berada diatas Irrad. Karle sedikit kaget karena pertama kalinya Irrad melakukan hal ini kepadanya. Mereka sekali lagi saling bertatapan. Karle mulai tersenyum lagi dan dia mulai berbicara. "Are you okay darling? There seems to be something strange about your behavior..."

"Gw muak liat tingkah lu yang selalu ngelakuin hal aneh ke gw tapi selalu lu henti'in dipertengahan." Setelah selesai mengucapkan hal itu Irrad langsung bangun dan mencium bibir Karle. "Mmphh..r - radd" Karle yang mendapatkan perlakuan itu dari bocilnya merasa kaget, kenapa dia tiba" begitu?

Merasa bahwa Karle sudah kehabisan nafas Irrad langsung menghentikan ciuman itu. Dia menatap Karle dengan senyuman hangatnya, secara bersamaan tangan Irrad mengalungi leher Karle. "Rad? Lu gapapa?" Tanya Karle yang kini sangat heran dengan tingkah bocilnya.

"I want to feel you"

Karle yang mendengar hal itu keluar dari mulut Irrad merasa sangat terkejut kali ini. Dia langsung menyentuh kening Irrad. "Rad? Sehat kan?" Tanya Karle yang sedang heran dengan tingkahnya.

Tidak ada jawaban dari Irrad, dia langsung memasukkan tangannya ke dalam baju Karle. "Gw sehat sebelum lu dateng Kar" jawab Irrad sembari mengelus bagian dari dalam baju Karle. Karle merasakan sentuhan dari Irrad dengan tenang tanpa ada pemberontakan. Tidak disangka mereka berdua sama" gila.

Entah nasib sial apa yang menimpa Banana dan Skylar lagi" mereka harus menyaksikan pemandangan yang tidak harusnya mereka lihat ketika membuka pintu kamar Irrad. Mereka berdua hanya bisa menutup pintu itu kembali secara perlahan. Setelah menutup pintu itu mereka berdua menyadari 1 fakta. "Ban, dihari ini kita menyadari 1 fakta ter anjing" kata Skylar dengan muka datarnya yang terlihat sudah pasrah.

"Faktanya mereka berdua sama" gila" sahut Banana yang juga sudah pasrah.

"Mending kita pergi daripada kita ketahuan terus harus ngadepin sikap tantrumnya Karle"

"Yok lah, gw juga udah capek"

Mereka berdua pergi dengan muka datar. Tapi disaat mereka baru saja berjalan beberapa langkah mereka bertemu Brusko. Skylar yang menyadari bahwa Brusko ingin pergi ke kamar Irrad langsung memegang tangannya. "Lu mau ke kamar Irrad kan?"

"Iya, kenapa ler?

"Saran gw ga usah sih, ya ga Ban?"

"Bener tu, mending lu sama kita aja"

"Kenapa emangnya cok? Gw ada urusan sama tu anak"

"Udah, selama tuh urusan ga penting mending sama kita aja, gw tau lu belum siap liat orang tantrum kalo diganggu" ucap Skylar sambil menarik tangan Brusko. Brusko yang masih heran terpaksa mengikut Skylar dan Banana.

- Disisi Irrad dan Karle.

Irrad niatnya hanya memberikan Karle sentuhan kecil tapi dia teringat bahwa Karle pernah memberikan dirinya tanda dilehernya membuat Irrad juga ingin membalasnya. Irrad langsung terfokus kepada lehernya Karle. Karle yang melihat itu sudah menebak bahwa Irrad akan memberikan tanda dilehernya.

Benar saja, secara tiba" Irrad mengarahkan mulutnya ke leher Karle dan memberikan tanda. Sesudah itu Irrad dan Karle hanya bertatapan. Namun dalam beberapa detik Irrad mulai berbicara "Impas yaa" senyuman terlihat diwajah Irrad. Dengan lidahnya yang dikeluarkan olehnya. Tanda bahwa dia sedang mengejek Karle.

Karle yang mendengar itu hanya tersenyum dan mengelus kepala Irrad. "Tidur yuk? Gw tau lu masih ngantuk" kata Karle.

"Tapi sambil peluk"

"Iyaa cintaaaa"

Mereka lalu tertidur dengan saling berpelukan. Terlihat kenyamanan diantara mereka berdua.

- Disisi Banana, Skylar dan Brusko.

Disaat Brusko dan Banana asik mengobrol didalam kamar Skylar sang pemilik kamar hanya terdiam. Banana yang menyadari hal itu langsung bertanya kepada Skylar. "Lu masih mikirin soal mereka berdua?" Tanya Banana. Skylar hanya mengangguk. "Udahlah ga usah dipikirin, palingan mereka cuman gitu doang tadi ga lebih, mereka sama" gila cok gabakal Irrad ninggalin Karle"

"Gw tau mereka ga mungkin ngelakuin yang lebih karena gw tau gimana Karle dia gamungkin sampai kayak gitu, tapi takutnya Irrad takut sama Karle walau emang tadi gw liat mereka sama" gila, lu taukan kalo semisalnya Karle lagi suka sama orang tapi ditinggalin cuman gara" rasa takut bakal setantrum apa? Kemarin aja gara" ditolak Kimura karena Kimuranya ga betah sama sikap Karle yang posesif langsung tuh anak dateng kesini terus kamar gw jadi korban pelampiasan, yang awalnya rapi jadi kayak kapal pecah" inilah salah satu keluh kesah korban Karle saat dia tantrum.

"Yang ini gabakal gitu kok, gw perhatiin Irrad bakal betah sama sikap Karle, tenang aja ler, selama mereka masih sama" betah kita aman aja" jawab Banana sambil mengelus punggung Skylar agar dia tidak ovt tentang hubungan Karle dan Irrad.

Brusko pada saat itu hanya bisa mendengarkan percakapan mereka dan berusaha mencernanya. Tapi ya sayangnya dia tidak bisa mengerti ahaha.

- disisi Karle dan Irrad

Mereka tertidur cukup lama. Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 3 sore. Karle yang lebih dulu bangun memutuskan untuk pergi meninggalkan bocilnya yang masih tertidur. Dia pergi ke balkon sambil membawa rokok yang sudah menyala. Dia menikmati suasana di sore hari itu. Sampai tiba" saat dia sedang menikmati suasana ada seseorang pria mungil yang merangkul pinggangnya dari belakang. Karle yang sudah tau itu siapa hanya bisa diam dan mematikan rokoknya agar bocilnya itu tidak terkena asap rokok.

"Kenapa sayangg?" tanya Karle yang tampak gemash dengan tingkah laku Irrad.

"Gapapaaa, lu tadi ngerokok kan? lain kali jangan sering" ngerokok ya, ga baik"

"Iyaaa, ini gw baru pertama kali lagi kok"

"Lain kali jangan."

"Iyaa bawell, gw cuman lagi nyoba ngerokok lagi tadi"

Irrad tidak menjawab perkataan dari Karle, dia hanya tetap berdiri dibelakang Karle sambil merangkul pinggangnya Karle. Mereka berdua menikmati sore di hari itu.

Saat malam hari tiba Karle memutuskan untuk kembali pulang. Karle berpamitan kepada semua orang yang ada di GH. Irrad hanya bisa melambaikan tangan dan tersenyum saat Karle pergi. Skylar menyadari alasan dari kepergian Karle, dia tidak ingin menganggu Irrad dengan sikap obsesinya. Karena dia ingin Irrad fokus untuk pertandingan berikutnya yang sudah dekat.

-

Segini dulu yaaa, makasi yang udah mau baca sama udah mau vote, plis aku ga nyangka bakal ada yang baca, makasi yaaaa

KARLE'S OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang