Skylar and Karle's problems.

160 14 4
                                    

"WOY ANJING, LU JANGAN MAIN SENTUH COWOK GW TOLOL!"

"LAH!? APA APAAN LU KAR?!"

"LU YANG APA APAAN BANGSAT!"
"NGAPAIN LU MELUK IRRAD!?"

"GW GA SENGAJA ANJING! GW DIDORONG BANGSAT!"

"HALAH SAMA AJA!"

Pertengkaran Karle dan Skylar dipagi ini cukup membuat Irrad sakit kepala.

Tanpa sengaja Skylar memeluk Irrad karena didorong oleh Banana dan dilihat oleh Karle. Karle gila. Dia cemburu kepada siapapun yang mendekati Irrad. Tidak perduli entah itu wanita atau laki².

Banana tentu terdiam melihat kejadian ini. Tidak disangka ternyata Karle bisa cemburu kepada seorang pria yang memeluk Irrad barusan.

"WOY UDAH ANJING, JANGAN GILA GINI NAPA?" Teriak Banana yang mencoba menenangkan mereka berdua yang masih saja bertengkar.

"LO YANG BUAT GW MELUK IRRAD CUKI, SINI BANTU TOLOL"

"MANDI SANA ANJING!"

"GW UDAH MANDI YA KARLE BANGSAT"

"MANDI LAGI TOLOL, GW GAMAU BADAN IRRAD NEMPEL LAGI DI LU DAN GW JUGA GAMAU BAU PARFUMNNYA IRRAD NEMPEL DI LU!"

"KAR LU CEGIL ANJING"

"DAH² LER MANDI SANA"

"LAH BAN?"

"UDAH NURUT AJA ANJING, GW MALES LIAT ORANG TENGKAR PAGI² GINI"

"LO YANG DULUAN YA PUKIMAK!"

"UDAH ANJING GW SALAH UDAH SORRY, AYOK KE KAMAR MANDI"

"BANGSAT"

Skylar dan Banana pergi meninggalkan Irrad dan Karle yang masih berada didapur. Hening seketika.

Karle menarik nafasnya panjang dan dihembuskan dengan perlahan. Dia mulai bersyukur. "Untung Lemon sama Vyn ga kesini anjing², kalo mereka kesini habis nyawa gw" batinnya. Bersyukur lah karena suara pertengkaran tadi tidak cukup untuk membuat mereka mendengarnya.

Karle menatap ke arah Irrad yang sedari tadi sudah menatapnya sebelum Karle menatapnya kembali. "Maaf.." hanya itu yang bisa diucapkan oleh Karle karena emosinya tadi. Pagi² sudah membuat pertengkaran bahkan itu hampir mengganggu isi rumah. Untungnya yang lain belum terbangun walau adanya suara pertengkaran tadi.

Irrad memaklumi Karle. Dia tau seperti apa Karle menyukainya, Karle menyukai Irrad dengan bumbu² obsesinya. Dia sudah sadar dari dulu walau begitu dia tidak bisa membohongi dirinya sendiri, dia juga menyukai Karle maka dia harus siap menghadapi segala tingkah Karle.

Perlahan Irrad mendekat ke arah Karle. Dia mengelus kepala Karle dengan lembut. Berharap bisa menenangkan Karle.

Karle tersenyum, dia merasa pacarnya telah memaafkannya. Tapi belum ada satu kata yang keluar dari mulut Irrad membuat Karle kurang percaya akan apa yang dia pikirkan. "Rad?.."

"Gw maaffin Kar.."
Sekarang Karle kembali tenang. Dia menikmati tiap kehangatan yang Irrad berikan kepadanya. Tujuan mereka yang awalnya pergi kedapur untuk makan menjadi tertunda. Sepertinya Irrad perlu menenangkan Karle terlebih dahulu untuk beberapa saat agar Karle melupakan kejadian tadi.

Sementara disisi Banana dan Skylar..

"GW GAMAU MANDI! BAN!"

"MANDI ANJING! PARFUM IRRAD MASIH NEMPEL DIBADAN LU DICIUM KARLE MAMPUS LU LER!"

"GAA ANJING GAA, GW UDAH MANDI, JANGAN GILA KAYAK KARLE LU CUKI!"

"GW GA GILA PENDO"
"LU MANDI AJA SANA TURUTIN GW, NANTI GW BANTU LU BAIKAN SAMA KARLE!"

"EMANG SEHARUSNYA GITU PENDO!"

"YAUDAH SANA MANDI, TERIAK² GINI BRUSKO BANGUN NTAR!"

"BUCIN TOLOL"

"BACOT JOMBLO"

Akhirnya Banana tidak perlu berdiri didepan pintu kamar mandi lagi dan berteriak untuk meminta Skylar mandi. Dia memberikan Skylar waktu untuk mandi dan membersihkan dirinya sekali lagi.

Banana terduduk dipinggir tempat tidur Skylar. Dia memegang kepalanya yang hampir sakit karena hal tadi. "Karle gila banget bangsat.." gumamnya.

Sampai siang tiba Banana yang berharap mereka baikan ternyata masih saja bertengkar. Terlihat Karle yang mengambil tempat duduk ditempat mereka biasa bersantai dengan menyisakan 3 kursi kosong disamping Skylar. Mereka berdua sama² sibuk dengan HP nya sendiri. Menyesal adalah hal yang Banana rasakan sekarang, padahal dia sendiri yang sengaja mendorong Skylar hingga dia memeluk Irrad. Sungguh jika bisa mengulang waktu Banana sama sekali tidak ingin melakukan hal ceroboh seperti tadi.

Dia mengelus pelan kepalanya sendiri untuk menenangkan sedikit isi dari kepalanya yang sudah penuh dengan pertengkaran Skylar dan Karle. "Ini gimana cara gw buat mereka baikan anjing.." batinnya. Terlihat frustasi.

Brusko yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik Banana tentu sadar dengan keadaan Banana. "Lu kenapa Ban?" ucapnya dengan nada rendah agar hanya Banana yang mendengarnya.

Banana segera menarik kursi Brusko agar lebih dekat dengannya. Dia menyenderkan kepalanya di bahu Brusko. "Frustasi" batin Brusko.

"Nanti gw cerita'in, sekarang lu bantu gw nenangin nih kepala dulu Brus"

Brusko mengelus pelan kepala Banana yang tersender dibahunya. Matanya mencoba menangkap hal yang membuat Banana menjadi seperti ini.

"Tebakan gw bener dah kyknya" batinnya.
Dia dari awal sadar tentang jarak Skylar dan Karle yang terlihat lebih jauh dari biasanya. Mungkin saja ini ada hubungannya dengan Banana? Entahlah, dia tidak ingin menebak terlebih dahulu, karena ini belum pasti.

Keedaan Irrad?
Dia sedang merebahkan dirinya ditempat tidur melanjutkan tidurnya dan melepaskan rasa capeknya karena dia harus mengurus bayi besarnya yang cemburu padanya. Untuk menenangkan Karle dia tidak cukup hanya mengelus ngelus kepalanya saja, dia perlu sedikit usaha untuk itu dan itu membuatnya lelah. Berjam jam mendengarkan segala ocehan Karle, menghibur nya dan memberikan Karle kehangatan sungguh merepotkan tapi dia mencintai Karle.

Entah bagaimana cara mereka berbaikan nanti. Sekarang sudah ada 2 orang yang mengharapkan mereka untuk segera berbaikan. Jika tidak hancur sudah GH ini dengan segala ocehan mereka dan itu akan membuat Lemon tau tentang pertengkaran yang terjadi.

Kembali lagi ke Banana.
Dia masih sama seperti tadi, masih ditenangkan oleh Brusko.

Vyn sadar juga akan jarak Skylar dan Karle. Dia bertanya tanya tentang hal itu.

"Den, lu tau Skylar sama Karle kenapa?"

Pertanyaan itu berhasil membuat Clayy melupakan HP nya dan memfokuskan matanya ke arah Skylar dan Karle.

"Gatau gw, ga biasanya tuh berdua ada jarak gitu"

"Tengkar ga si?"

"Tapi tadi kita ga ada denger suara tengkar kan?"

"Tanya Banana aja"

Mereka berdua, Vyn dan Clayy melirik ke arah Banana yang sedang menyender di bahun Brusko sembari dielus oleh Brusko. "Gausah lah Den, nanti aja dah, lagi bucin"

"Tai emang bucin ga tau tempat"

Melihat itu Vyn mengurungkan niatnya untuk bertanya kepada Banana. Mereka berdua kembali fokus kepada HP yang mereka pegang sekarang. Mereka membiarkan Skylar dan Karle terlebih dahulu sampai ada orang yang bisa mereka tanyakan tentang keadaan Skylar dan Karle.

Hohoo, tengkar😓
Segini dulu yaaa, ty yang udah mau baca sama yang udah vote!!🤍🔥

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KARLE'S OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang