Karle hanya sampai jam 21.30 di GH karena ada kesibukan dirumahnya. Kebetulan Irrad juga sudah tidur jadi dia memutuskan untuk pulang. Kali ini dia sendiri dan tidak bersama Gera. Skylar dan Banana agak khawatir tentang hal itu. "Lu gapapa pulang sendiri? Gamau gw anterin aja ka?" terpasang muka khawatir diwajahnya Skylar, dia memiliki sedikit firasat buruk.
"Gw gapapa Ler..santai aja, gw udah biasa pulang sendiri" Karle tersenyum kepada Skylar agar dia tidak terlalu khawatir. Tapi Banana dia juga tidak bisa tenang. Dia kembali bertanya hal yang sama kepada Karle "Beneran gapapa pulang sendiri? Gw takut lu kenapa" Kar.."
"Gapapa udah yaa, gw peluk aja sini biar tenang" Karle langsung merentangkan tangannya untuk memberikan Banana dan Skylar pelukan. Mereka berdua langsung memeluk Karle. Kedua tangan Karle mengelus kepala mereka berdua. Dia melakukan itu agar keduanya tidak khawatir pada dirinya. "Jangan khawatir..gw gabakal kenapa", tenang aja ya" tapi mereka tetap saja tidak bisa merasa tenang. Pertama kalinya mereka tidak ingin melepas Karle begitu saja. Apa yang sebenarnya mereka pikirkan?
Karle melepas pelukannya. Lalu dia berpamitan untuk pulang. Ketika melihat Karle pulang mereka berdua hanya bisa berdoa agar apa yang mereka takutkan tidak terjadi.
— di perjalanan
Karle menyetir mobilnya dengan kecepatan yang sangat tinggi. Sebenarnya Karle sedang merasa terpuruk karena dia mendapat berita bahwa dia telah kehilangan kakaknya yang kini sedang berada diluar kota. Orang tuanya Karle menyuruhnya untuk jangan menyusul karena orang tuanya Karle belum berani menyuruh Karle untuk pergi sendiri. Dia tidak berani bercerita kepada Irrad, dia tidak ingin merepotkan Irrad. Karle menyetir sambil menangis dan kecepatannya semakin lama semakin bertambah. Kesal dan sedih bercampur aduk. Bagaimana bisa dia tidak diberikan izin untuk menemui kakaknya? Bagaimana bisa juga kakaknya meninggalkannya secepat ini?
"AGHH BANGSAT, BANGSATTT" Karle melampiaskan emosinya dengan cara berteriak didalam mobilnya. Dia sangat kacau. Semua terasa tidak berarti untuknya.
Ternyata benar memang seharusnya Karle tidak usah menyetir sendiri.
BRAKK!!
Karle mengalami kecelakaan.
— di GH
"Gw takut banget anjing, Karle gw hubungin ga dijawab bangsat" Skylar masih panik dengan keadaannya Karle.
"Tenangin diri dulu ler" Banana hanya bisa mengelus punggung Skylar dan berusaha menenangkan Skylar walaupun dirinya juga panik.
Pada saat itu mereka juga sedang menonton televisi. Tiba" ada berita kecelakaan. Awalnya mereka tidak perduli tapi ketika sedang sibuk menghubungi Karle berita tersebut mengatakan nama korbannya adalah "Karle". Skylar dan Banana yang tadinya sibuk dengan hpnya langsung melihat ke arah televisi. Mereka melihat Karle yang dimasukkan ke dalam mobil ambulans. Tanpa ada aba aba air mata mereka langsung keluar. Mereka kaget sejadi jadinya. Pertanyaan soal perasaan takut mereka kini telah terjawab. Inilah jawaban dari rasa takut itu.
"APA GW BILANG HARUSNYA GW YANG NGANTER KARLE! KENAPA DIA GOBLOK BANGET ANJING" Skylar berteriak karena rasa kesalnya kepada Karle. "DIA EMANG BODOH DARI DULU LER, GW DARI TADI JUGA UDAH GA TENANG NGASI DIA PERGI GITU AJA" sambung Banana yang juga kesal dengan Karle. Teriakan mereka cukup keras sehingga membuat Vyn, Brusko dan termasuk Irrad terbangun. Mereka langsung turun kebawah menghampiri Banana dan Skylar. Banana yang sadar bahwa Irrad juga terbangun langsung mematikan televisi.
Saat mereka semua sudah berkumpul Vyn langsung bertanya. "Lu berdua kenapa?? Kenapa pada nangis?" Vyn sedikit panik karena pertama kalinya melihat mereka berdua seperti ini. Tapi karena adanya Irrad mereka hanya bisa terdiam. "Jawab woy" ucap Irrad yang sudah penasaran dengan apa yang terjadi. Skylar bangun dari tempat duduknya dan mendekati Vyn lalu berbisik "Karle kecelakaan dan katanya dia meninggal Vyn" setelah mendengar itu terpasang muka kaget dimuka Vyn yang tadi nya sudah panik sekarang malah tambah kaget. Irrad yang melihat ekspresi Vyn menjadi tambah penasaran. Dia menghampiri Banana dan duduk disebelahnya sambil menatap Banana yang kini sudah pasti takut dengan pertanyaan yang akan diberikan oleh Irrad. "Ban..jawab ya, ini kenapa? Kenapa pada kaget sama panik?" Irrad berharap mendapatkan jawaban dari pertanyaannya. Namun tak kunjung ada jawaban dari Banana. Irrad sudah muak menunggu jawaban dari pertanyaannya. "Ayolah cok, tinggal kasi tau doang apa susahnya, Ler apa si sebenernya yang terjadi? Kok pada gini anjing, Brusko sama Vyn dikasi tau gw kagak, gila anjing"
"KARLE MENINGGAL BANGSAT" Skylar sudah tidak bisa menahan dirinya, dia sedang bersedih atas kehilangan Karle tapi emosinya malah dipancing oleh Irrad.
"LER TAHAN DIKIT BANGSAT" teriak Banana yang kaget dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Skylar. Banana langsung menatap Irrad dan memeluknya. "Udah udah jangan nangis oke? Tenangin diri lu dulu..tenang.." Banana panik, dia tidak ingin Irrad menangis dan dia juga tidak ingin Irrad kenapa" karena kematian Karle. Tapi usahanya gagal, Irrad menangis sejadi jadinya dalam pelukan Banana. "KARLE BARU AJA TADI SAMA GW BANN, KENAPA TIBA" DIA NINGGALIN GW BAN? GW GA SIAP KEHILANGAN DIA ANJING, KALO DIA PERGI GW SAMA SIAPA?? SIAPA YANG BAKAL MEMPERLAKUKAN GW KAYAK DIA MEMPERLAKUKAN GW?" Irrad tidak bisa lagi menahan dirinya dia benar" sangat terpuruk kali ini, dia kehilangan seseorang yang selama ini selalu ada untuknya.
"Rad..tenang dulu ya Rad" Banana masih mencoba untuk menenangkan Irrad.
Sementara yang lain hanya bisa diam. Skylar kali ini juga sangat kacau. Dia juga berfikir bagaimana dengan Gera? Dia adalah sahabat Karle, bagaimana kalo dia tau Karle meninggal? Sudah pasti akan sama persis seperti Irrad.
Baru saja Skylar berfikir seperti itu tiba" saja ada pintu yang terbuka tanpa izin. Terlihat ada seorang perempuan yang sedang menangis dan langsung berlari memeluk Skylar. Dia adalah Gera. "LERR KARLE LER, KARLE NINGGALIN GW LERR" sama persis seperti Irrad. Skylar yang juga sedang kacau hanya bisa mengelus kepala Gera sembari memeluknya. "Besok aja ke RS nya, malam ini lu berdua tenangin diri dulu" ucap Banana kepada Skylar dan Gera. "Lu juga rad tenangin diri lu dulu oke? Besok ayo kita sama" ke RS" tidak ada jawaban, Irrad masih sibuk dengan tangisannya. Kali ini Banana tidak hanya memeluk Irrad tapi dia juga mengelus kepala Irrad. Dia tidak bisa berbuat apa" lagi. Irrad tidak mungkin bisa berhenti menangis. Usaha Banana sia" tapi dia tetap berusaha.
"Balik ke kamar aja sambil nenangin diri, biar besok juga bisa pagi" ke RS nya, lu udah tau kan Ler RS nya yang mana?" ucap Vyn yang juga sudah merasa lemas. Skylar hanya mengangguk tanda bahwa dia mengetahui rumah sakitnya Karle. "Yaudah kalo gitu cepet tidur, gw duluan" Vyn meninggalkan mereka semua. Setelah Vyn pergi disusul oleh Banana dan Irrad. Karena Irrad masih menangis dia tidak tega menyuruh Irrad untuk bangun dari duduknya karena dia pasti masih lemas jadi Banana memutuskan untuk menggendongnya. "Brus, ayo ke kamar temenin gw nenangin nih anak" Brusko langsung mengikuti Banana menuju kamar Irrad untuk menenangkannya. Skylar masih terdiam disana bersama Gera. Mereka berdua masih menangis.
Waktu berlalu mereka tertidur karena tangisan mereka yang sangat banyak membuat mereka mengantuk.
—
No komen
KAMU SEDANG MEMBACA
KARLE'S OBSESSION
RomanceKARLE seorang BA dari RRQ yang sangat obsesi kepada salah satu tim RRQ yang pendek, mungil, imut dan tampan tentunya. Everyone must know him. Let's see how KARLE's obsession plays out.