Irrad untuk Karle seorang.

162 10 0
                                    



"Lo ngapain di toilet anjing? Ngocok?" Irrad yang ada janji dengan Karle merasa kesal karena Clayy yang sedang berak di toilet sangat lama. "Gw berak anjing, sabar dikit lah Lolo"

"Gw ada janji Den sama cewek gw anjing, udah telat ini pendo"

"Salah lu lah bangun lebih pagi lain kali"

"Aih, cepetan anjing"

"Sabar elah"

Berjam jam menunggu membuat Irrad lelah dan agak frustasi. Dia menyenderkan dirinya ditembok dan segala keluhan dia teriakkan dari luar kamar mandi. "DEDENNN, CEPETAN DIKIT ANJING GW CAPEK NUNGGU, KARLE UDAH NUNGGU LAMA BANGSAT" saat sedang berteriak terlihat seorang pria pendek membuka pintu kamar mandi, akhirnya Clayy selesai. "Noh mandi sana" dengan buru" Irrad memasuki kamar mandi dan segera mandi. "Emang ye orang bucin ga bisa sabaran" ucap Deden sembari meninggalkan Irrad yang sedang mandi.

— Disisi Karle

"Bocil..lama banget gilak, kalo bukan karena sayang gabakal gw tunggu'in tuh bocil"

Irrad frustasi menunggu Deden sementara Karle frustasi menunggu Irrad. Karle berusaha sabar dan menyibukkan dirinya dengan memainkan hp nya.

Sudah dari jam 8 dia menunggu dan sekarang sudah jam 09.30. Irrad membuatnya menunggu lama tapi Karle dengan kesabarannya masih setia menunggu pria mungilnya.

Pintu restoran yang terbuka terdengar ditelinga Karle. Dia melirik ke arah pintu, seseorang yang dia tunggu sekarang berada disana.

Irrad segera menghampiri Karle yang sedang menatap ke arahnya. Dia duduk didepan Karle dengan mata Karle yang mengikuti setiap geraknya. "Maaf..gw telat, tadi gw ketiduran Kar.." tangan lembut datang ke arah Irrad dan mengelus rambutnya. "Gapapa sayang..gw tau lu pasti capek.." Irrad meraih tangan Karle yang berada dikepalanya, dia menggenggam tangan itu dan menciumnya. Senyuman kini semakin terlihat jelas dimuka Karle, sungguh keimutan ini membunuhnya. Irrad memainkan tangan Karle, sang pemilik tangan tentu gemash dengan kelakuan pria mungilnya itu. "Kuku kamu bagus bangett"

"Aku baru beli kemarin buat dipakek sekarang"

"Kyutt, aku sukaaa"

Gemesh..Karle melamun melihat ke arah Irrad yang sedang memainkan tangannya, tatapannya tidak pernah berpaling bahkan berkedip saja tidak. Dia masih memandangi Irrad dengan mata kagum melihat kesempurnaan prianya.

Ting!

Terdengar suara hp Karle yang berbunyi tanda bahwa ada pesan yang masuk. Tapi dia tidak menghiraukan itu, dia masih dalam lamunannya menatap Irradnya. Irrad sendiri juga tidak menyadarinya, dia masih fokus kepada tangan Karle yang terlihat sangat indah sama seperti pemilik tangan.

Mereka saling mengagumi satu sama lain..

Makanan yang telah dipesan Karle datang. Kini Karle tersadar dari lamunannya begitu juga Irrad. Ditaruhnya pelan tangan Karle dimeja. Lembut..Karle sangat nyaman dengan perlakuan Irrad. "Lu pasti ga makan kan? Makan dulu ya, ini udah gw pesenin makanan kesukaan lu"

"Makasih Hermosa." Karle menahan dirinya, dia sungguh menahan dirinya.

Mereka menikmati makanan mereka masing", sekali" Karle menyuapi Irrad begitu juga Irrad.

Tringg!!

Suara bel restoran berbunyi tanda bahwa ada orang yang memasuki restoran itu. Karle dan Irrad tentu tidak perduli, tapi tiba" saja tangan menepuk punggung Karle, Karle reflek melihat ke arah belakang, sekarang yang dilihatnya adalah Skylar dan Banana. Muka mereka berbeda, terlihat serius, rambutnya acak acakan. Karle menatap bingung ke arah mereka berdua, tatapan Irrad dan Karle sekarang sama. "Ler? Ban? Kenapa tiba" kesini?"

KARLE'S OBSESSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang