⚠️ Typo bertebaran ⚠️
Halo halo kangen gak 😘
Jangan lupa vote dan selamat membaca hehe✌🏻
.
.
.
.
."Dad apakah itu dia?" Tanya seseorang yang lebih tua dari Revano, mungkin satu tahun lebih tua?
"Ya mulai sekarang dia bagian dari kita." Kata Derrick, kemudian duduk di tempat duduknya. Revano duduk agak jauh karena eh entahlah dia hanya belum nyaman.
"Kemari lah nak, jangan jauh seperti itu." Kata seorang wanita yang berumur 30 lebih, tetapi ia tetap terlihat muda dan cantik.
" Ee tapi tan-"
" Udah gapapa sini aja, jangan panggil Tante panggil mommy aja ya.." Revano hanya mengangguk dan mendekatkan, duduk di sebelah remaja yang lebih tua dari nya.
"Makan" ucap sang kepala keluarga mengintruksikan untuk mulai memakan makanannya. Revano hanya diam melihat makanan nya, udang ahh dia alergi udang ' ada udang njir kalo gue makan bisa sesek gue tapi kalo ga di makan kan ga enak.'
Wanita yang menyebut dirinya mommy, melihat Revano yang terdiam sambil melihat ke makanan nya. " Ada apa nak? Apa ada yang salah di makannya mu?" Tanya nya, yang membuat semua itensitas tertuju ke Revano.
" Em i-itu aku alergi udang tan- eh mommy." Ucap nya dengan nyengir.
" Kenapa ga bilang, udang nya jangan di makan, makan ayam aja." Ujar pemuda di samping Revano dengan memberikan beberapa ayam.
Semua yang ada di meja makan terkejut, pasalnya pemuda di samping Revano sangat dingin dan jarang berbicara, kalo berbicara pun hanya ' hm, iya, ga' singkat jelas dan padat.
" Makasi." Ucap Revano dengan senyum manis nya dan mulai memakan makanannya. Ah benar benar mengemaskan, lihat lah pipi gembul yang naik turun itu gemes!! Hadeh seperti mereka akan diabetes lama lama.
Skip ^^
Setelah selesai makan mereka kemudian berkumpul di ruang keluarga sambil memperkenalkan diri mereka ke pada Revano.
" Baiklah Revano sekarang kamu adalah bungsu keluarga Alverick, jadi kita akan memperkenalkan diri masing masing nama mommy adalah Maria Alverick panggil mommy ya." Ujar Maria memperkenalkan diri.
" Anak pertama mommy namanya Egar Alverick, tapi dia lagi ada pekerjaan di Kanada jadi gak ada di sini." Revano mendengar dengan seksama dan sesekali mengangguk.
" Anak kedua mommy yang perempuan itu, namanya Rosa Alverick dia sekarang bekerja sebagai dokter." Dokter... Revano merinding mendengar kata dokter, ia benar benar benci dokter apalagi yang membawa jarum suntik. ' anjing dokter Cok huhu Mak mau pulang.' batin Revano meratapi nasip nya.
"Terus anak ketiga yang tadi ngasih kamu ayam, namanya Lional Alverick dia kelas 3 SMA."
" Dan yang terakhir itu Deon Alverick, dia lebih tua dari kamu satu tahun, sekarang dia kelas 2 SMA." Revano mengangguk saja, hah dia mengantuk sekarang, dia ingin bermanja dengan kasurnya saat ini juga.
Maria yang melihat tatapan sayu Revano terkekeh geli, anak barunya ini sangat lah mengemaskan. Tidak seperti semua anak nya berwajah datar tapi setidaknya Rosa tidak terlalu datar.
" Josh." Panggil Maria kepada salah satu pelayan di sana. " Iya nyonya ada yang bisa saya bantu?" Tanya Joshua sopan dengan sedikit membungkuk.
" Tolong bawa Revano ke kamarnya barunya." Ucap Maria. Joshua hanya mengangguk, dan mendekatkan Revano yang sedang tertidur.
Sebelum sempat mengangkatnya, Lional sudah lebih dulu menggendong Revano ala koala dan membawa nya ke kamarnya. Ia ingin tidur dengan adik barunya yang menggemaskan.
Maria hanya menghela nafas melihat kelakuan anak ke tiganya itu dan lihatlah wajah mereka yang terlihat kesal, ah kecuali Rosa yang sedang belajar tentang racun.
Lion membaringkan Revano ke atas kasur king size nya dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah ia membaringkan dirinya dan mulia menyusul sang adik ke dalam mimpi.
.
.
.
.
.Kini Revano sedang berada di ruang tamu sambil menonton tv dan memakan cemilan. Bosan itulah yang ia rasakan, hanya ada dia beberapa pelayan/bodyguard dan Joshua yang sekarang menjadi pelayan pribadi nya.
Derrick sang Daddy sedang pergi ke kantor, Rosa sedang ada pasien di rumah sakit, Maria sang mommy berada di rumah teman nya, dan lion dan Deon sedang bersekolah. Kenapa ia tidak bersekolah saja? Karna mereka tidak mengijinkan nya dengan alasan Revano harus beristirahat lagi.
"Hufh..."
Helaan nafas panjang keluar dari mulut mungil Revano. ' bosan banget, ini juga si sistem ga pernah nongol.' batin Revano. Ya selama beberapa hari di sini sistem nya hilang entah kemana.
" Josh."
" Ya tuan muda?"
" Anterin ke taman belakang dong..bosen ni."
" Baiklah, ayo tuan muda." Revano pun mengikuti Joshua pergi ke taman belakang, karena ia belum tau seluk beluk mansion ini.
Sejuk, itu lah yang ia rasakan saat memasuki area taman belakang. Luas, ada berbagai tanaman dan bunga di sana seperti mommy barunya ini suka berkebun.
" Josh Lo boleh pergi, gua mau nyari ketenangan di sini."
" Tapi tuan.."
" Udah nurut aja."
" Hah baiklah." Ucap Joshua dan mulai meninggalkan area taman belakang. " Hehe akhirnya bebas." Seru Revano.
Saat sedang jalan jalan ia menemukan pohon mangga yang lumayan tinggi. " Wih mangga nya dah Mateng tuh, kasian kalo ga di makan nanti busuk." Ujarnya dan mulai memanjat pohon mangga tersebut, mirip kayak monyet kalo di lihat lihat.
Sesampainya di dahan yang lumayan kokoh, ia mengambil satu mangga yang sudah matang dan memakan. Mata Revano berbinar kala merasakan sensasi manis, asam dan segar dari mangga nya.
" Hmm! Enak gak sia sia gue manjat." Revano merasa kenyang setelah memakan mangga yang matang. Gimana ga kenyang orang makannya 6 biji mana kulitnya di buang asal lagi.
Setelahnya ia tertidur dan masih di atas pohon. Angin yang sejuk membuat nya cepat mengantuk dan akhirnya tertidur di atas sana.
.
.
.
.
.
Waktu telah menunjukkan pukul empat sore hari. Lion dan Deon telah kembali dari sekolah begitupun dengan Maria yang sudah pulang. Kenapa jam empat lion dan Deon baru pulang ke rumah? Maklum mereka ngumpul dulu bareng friend mereka.Saat memasuki mansion dapat di lihat Joshua yang sedang panik mencari Revano. Saat ia ke taman belakang untuk melihat Revano, ia tidak melihat keberadaan nya.
" Josh ada apa kenapa kamu panik sekali? " Tanya Maria mendekatkan ke arah Joshua begitupun dengan lion dan Deon.
" I-itu nyonya Revano tidak ada, s-saya sudah mencari nya tapi tidak menemukan nya...!"
" Apa bagaimana bisa!! Suruh semua mencari Revano!! dan Deon telpon Daddy suruh kemari." Ucap lion mencoba menahan amarah, bagaimana bisa mereka lalai menjaga satu remaja saja apakah adik barunya ini terlalu nakal?
Semua bodyguard mencari keberadaan Revano begitu pula Maria, Dion, lion, dan Derrick yang sudah sampai di mansion nya.
Saat sedang meeting, telpon nya berdering dan ternyata itu dari Deon. Ia mengangkatnya dan mendengar bahwa Revano hilang, dengan bergegas ia pulang dan meninggalkan meeting nya.
.
.
.
.
.
Dan yang di cari sedang enak enak nya tidur di atas pohon, tanpa terusik suara bising dalam mansion. Bahkan suara Derrick yang sedang berteriak marah pun tidak menggangu nya... Kenapa? Karna mimpi yang terlalu indah.Memang apa mimpi revano, eh ya gitu deh...di manjain cewek cantik. Emang bocah tengil satu ini ga di mimpi ga di real sama aja (눈‸눈)
.
.
.
.
.
TBCSegitu dulu ya 👋🏻
Jangan lupa buat vote ya pren 😋
10 vote Ryu bakal lanjut 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Life As Revano [BL]
Non-FictionTentang Devano yang memasuki novel yang ia baca dan di temani oleh sang sistem. Dengan sifat Devano yang berbanding terbalik dengan Revano. Tapi kenapa same nya malah terpikat dengan Revano!? Hah hilang sudah kedamaian Devano! Tolong kembalikan Deva...